Reviews

Test Drive Toyota Calya: Kisah Tersasar di Jalan Kasar (1)

Toyota Calya digadang-gadang sebagai ‘The Next Big Thing’ yang bakal merajai pasar otomotif di Tanah Air. Impresi ketika Toyota Calya secara resmi meluncur di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 lalu sangat luar biasa hingga penjualannya sampai Agustus 2016 sudah menyentuh angka 8.266 unit dan SPK mencapai 24.000.

Carmudi.co.id berkesempatan menguji MPV entry-level ini pada gelaran Test Drive ‘Calya Wonderful Journey’ yang mengambil lokasi di kota Malang dan Surabaya pada 19-20 September 2016. Perjalanan yang dimulai dari parkiran Bandara Abdul Rachman Saleh, kami berkesempatan mencoba varian tertinggi Toyota Calya G yang dibekali transmisi manual lima percepatan.

picsplay_1474363168794

Kesan pertama duduk di samping pengemudi, jok penumpang depan Toyota Calya dengan material kain fabric cukup nyaman dan hembusan AC yang sejuk mewarnai awal perjalanan. Ruang kabin depan Toyota Calya sangat lega baik ruang kaki dan kepala. Dashboard yang ergonomis berkelir two-tones menjadi pemandangan yang enak dilihat dan sedikit menyembunyikan material plastik khas LCGC (Low Cost Green Car).

Mengoperasikan head unit double DIN awalnya sedikit terganggu dengan output suara yang kurang baik dari speaker. Head unit Toyota Calya membutuhkan pengaturan khusus di equalizer sehingga alunan musik menjadi lebih oke di telinga. Fitur yang ditawarkan head unit cukup lengkap dari mulai AUX, USB, hingga koneksi Bluetooth.

Posisi tuas transmisi diletakkan di dashboard dengan pengoperasian yang halus. Tampilan MID Toyota Calya juga cukup informatif dengan menampilkan display posisi transmisi dan ECO Indicator. Power window dengan fungsi auto terbukti memudahkan pengemudi.

picsplay_1474362531639

Suspensi Empuk Toyota Calya Menjadi Kekaguman Tersendiri

Mendapat giliran berada di balik kemudi Toyota Calya di mulusnya jalanan Kota Malang, varian manual ini memiliki impresi tarikan yang kurang di putaran bawah dengan suara gerungan yang terdengar, namun terasa lebih baik di putaran mesin 3.000-4000 meski untuk ukuran mobil bermesin 1.200cc, akselerasinya kurang nampol. Besar kemungkinan adalah efek dari dimensi mobil yang panjang. Anehnya, mengemudikan mobil ini tidak terasa seperti mengemudikan sebuah MPV panjang. Kesan dimensi Toyota Calya yang panjang benar-benar lenyap ketika mengemudikannya.

Menyajikan visibilitas depan yang baik, pandangan ke kaca belakang sedikit terganggu terutama ketika headrest jok belakang dinaikkan. Namun bobot Toyota Calya terasa cukup ringan dan sepertinya tidak mengkompromikan tenaga mesin.

Satu hal yang menjadi kekaguman tersendiri adalah suspensi Toyota Calya yang luar biasa empuk dengan dukungan stabilizer barFitur easy blinker juga terasa membantu ketika menyalip dipadukan dengan pengaturan kopling yang pas dan kesenyapan khas Toyota.

Tersasar: ‘The Real Wonderful Journey’

Tidak terasa sudah nyaris setengah perjalanan menuju Kota Batu. Mengandalkan peta digital, kami terlampau santai dan tertinggal cukup jauh dari rombongan yang mengarah ke kawasan Gunung Banyak.

Kami cukup pede dengan petunjuk yang diberikan hingga jalanan yang tadinya mulus terasa mulai rusak bergelombang, pertanda sudah melenceng dari jalur yang seharusnya, tersasar. Ah, teknologi.

picsplay_1474362811981

Kembali mengecek peta, ternyata selisih jarak bukannya cukup jauh, tetapi sangat jauh sekitar dua jam perjalanan. Jalur yang kami lewati sudah mulai antah-berantah ke arah persawahan, peternakan sapi dan kaki gunung hingga menyisakan satu jalur sangat sempit yang didominasi sepeda ontel dan mobil pikap butut khas desa pedalaman. Benar-benar sebuah ‘wonderful journey‘.

picsplay_1474363054347

Sayangnya kami tidak sempat mengabadikan momen tepat di jalanan rusak tersebut karena keterbatasan waktu dan kesempatan. Tetapi insiden nyasar yang konyol ini membawa ‘hikmah’. Paling tidak, kami jadi tahu seperti apa ketangguhan Toyota Calya di jalanan yang rusak non-aspal sekalipun dan membuktikan sebuah MPV murah dengan suspensi empuk ini tetap terasa nyaman melibas medan jalan yang cukup sulit dan terjal.

Pantaslah jika Toyota memberikan nama Calya yang memiliki arti ‘sempurna’. Performa mobil ini memang terbukti sempurna untuk menjelajahi berbagai medan jalan, sekalipun di jalanan kasar.

picsplay_1474362220055


 

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts