Mobil

10 Fakta Menarik Porsche 911 Carrera S yang Sudah Dijual di Indonesia

Jakarta Porsche Indonesia resmi memperkenalkan 911 Carrera S secara eksklusif pada Juli 2019 lalu. Kala itu perkenalan hanya dihadiri oleh para pengguna dan komunitas mobil Porsche. Selang beberapa bulan setelah diperkenalkan, Porsche Indonesia mengajak sejumlah rekan-rekan media untuk melihat langsung 911 Carrera S atau mereka menyebutnya 992 generasi 911 kedelapan.

Penampilan sporty dari Porsche 911 Carrera S begitu menyita perhatian. Untuk mengenal lebih jauh tentang Porsche 911 Carrera S, berikut ini sejumlah fakta menarik dari mobil sport Jerman itu sebagaimana dijelaskan secara singkat oleh Trainer Porsche Indonesia Ricko Boen.

Ciri khas dari Porsche yang sampai saat ini masih dipertahankan adalah desain lampu. Porsche 911 Carrera S masih mengadopsi lampu berbentuk bulat, tetapi teknologi yang digunakan pada lampu tersebut sudah lebih modern ketimbang generasi sebelumnya.

“Lampunya masih bulat, tapi benar-benar baru, karena sudah full LED dan juga dibekali dengan teknologi Matrix,” kata Ricko.

Lewat teknologi LED matrix terbaru, sambung Ricko, pencahayaan lampu secara otomatis akan menyesuaikan dengan keadaan di sekeliling mobil terutama ketika melalui jalan gelap atau minim cahaya.

“Lampunya akan menyesuaikan diri dengan kecepatan mobil dan pencahayaan di luar. Apabila kondisi diluar mobil terlalu gelap dan pengemudi menggunakan mode automatic high beam kalau maka ketika kecepatan tinggi lampu akan naik sendiri (lebih terang). Apabila jika ada kendaraan lain datang dari arah berlawanan maka cahaya lampu akan otomatis turun (lebih redup) dengan begitu tidak menganggu pandangan pengemudi dari kendaraan yang datang dari arah lain,” jelas dia.

  1. Porsche Active Aerodynamics

Pada bagian depan mobil Porsche 911 Carrera S tepatnya di bawah lampu utama terdapat air intake flaps. Fitur ini merupakan bagian dari Porsche Active Aerodynamics (PAA). Fungsi dari fitur tersebut sama seperti yang terdapat di mobil pada umumnya yaitu untuk mensuplai udara ke dalam ruang bakar mesin. Uniknya air intake flaps hanya akan terbuka jika dibutuhkan oleh mesin.

“Kalau biasanya pada mobil lain air intake hanya punya dua mode tertutup dan terbuka. Tapi pada Porsche 911 Carrera S bisa terbuka atau tertutup beberapa derajat sesuai yang dia mau. Jadi tergantung kebutuhan mesin seberapa perlu terbuka untuk membantu proses pendinginan seefisien mungkin dan se-aerodinamisnya mungkin. Pada saat mesin dingin dan tidak butuh pendinginan fitur itu akan menutup, sebaliknya jika ketika butuh pendinginan air intake flaps akan terbuka sedikit demi sedikit,” papar Ricko.

  1. Ukuran Pelek Depan dan Belakang Beda

Bila umumnya dimensi pelek depan dan belakang sama, tapi tidak di Porsche 911 Carrera S. Ricko mejelaskan bila mobil sport ini punya ukuran pelek yang berbeda. Bagian roda depan berukuran 20 inci sedangkan belakang 21 inci.

“Ini karena mesin mobil berada di belakang sehingga fungsinya supaya dapat memberikan daya cengkram dan traksi yang maksimal,” tuturnya.

  1. Single LED Strip

Tak hanya menarik pada bagian depan mobil saja, Porsche 911 Carrera S juga tampil begitu menawan jika dipandang dari belakang. Bagaimana tidak, pencahayaan yang mengusung konsep single LED strip membuatnya tampil beda dari mobil lainnya.

“Jadi satu garis full LED. Kualitas pencahayaan LED-nya dari ujung ke ujung sangat merata. Intensitas cahaya yang seirama ini sangat sulit dikembangkan karena titik-titik LED sangat banyak,” ucapnya.

  1. Logo 3D dan Gril Belakang

Mengadopsi konsep yang dimiliki oleh Porsche Taycan, 911 Carrera S kini memiliki logo “Porsche” 3D dibagian buntutnya.

Sementara itu di kisi-kisi gril tampil unik. Di mana garis-garis kecil pada gril berjumlah sembilan di kanan dan sembilan di kiri. Ditengahnya terdapat dua bilah lampu. Jadi jika diartikan secara sederhana gril ini menunjukkan angka 992.

  1. Tachometer Analog

Mempertahankan ciri khas dari 911, Porsche masih membenamkan tachometer analog di model terbarunya itu.

“Kebanyakan mobil-mobil lain sudah digital, sebenarnya Porsche mampu membuat semuanya menjadi digital tapi Porsche tetap mepertahankan analog, jadi ingin analog atau bentuk jarum di tachometer. Tapi di sampingnya tetap bernuansa modern dengan menyematkan inovasi baru yaitu beberapa layar digital,” katanya.

  1. Wet Mode

Porsche 911 Carrera S telah dibekali dengan Wet Mode. Fitur satu ini berfungsi untuk membuat performa mobil tetap terjaga meski sedang melaju di tengah guyuran hujan dan jalan yang tergenang air.

“Porsche 911 Carrera S memiliki ban yang lebar dan besar, jadi ketika berkendara saat hujan dan melintasi jalan basah ban itu umumnya melayang tidak menapak sempurna di aspal. Dengan mode ini performa tetap maksimal. Bedanya dengan mobil lain jika mode ini aktiv maka performa mobil menjadi lambat,” terang Ricko.

  1. Mesin

Sumber tenaga Porsche 911 Carrera S berasal dari mesin bensin 9A2evo flat six turbocharge 3.000 cc. Mesin ini menghasilkan tenaga 450 hp pada 2.300-5.000 rpm sedangkan torsi puncak 530 Nm pada 6.500 rpm.

Tenaga disalurkan ke roda belakang melalui transmisi 8 percepatan dual clutch. Di atas kertas tenaga mesin ini mampu berakselerasi dari posisi diam sampai 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik dan top speed 308 km/h.

  1. Harga

Porsche Indonesia tidak bisa menyebutkan secara rinci harga jual dari 911 Carrera S. Sebab, meski modelnya sama harga jual akan berbeda-beda tergantung dari jumlah fitur yang ingin ditambahkan oleh konsumen ke mobil.

“Tergantung ya, saya belum tahu harga di diler. Karena juga harga tergantung dari pilihan fitur yang ditambahkan. Kami selalu ada country specification yang terus update,” ungkap Ricko.

  1. Inden Paling Cepat Empat Bulan

Porsche 911 Carrera S datang ke Indonesia dalam bentuk utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Jerman. Oleh karena itu konsumen jangan terlalu berharap bisa menerima unit dalam waktu singkat. Paling cepat mobil sampai ke tangan konsumen empat bulan sejak awal pemesanan. Itupun tergantung dari banyak faktor.

“Paling cepat itu empat bulan, jika konsumen memberikan deposit lancar, pemilihan spesifikasi tambahan juga tidak berubah-ubah, dan saat pengiriman mobil dari Jerman ke Indonesia tidak mengalami kendala. Mobil bisa saja lebih dari empat bulan sampai ke tangan konsumen karena berbagai faktor misalnya ketersediaan part, hingga cuaca buruk yang bisa saja mengganggu proses pengiriman,” pungkas Ricko.

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Keren! Porsche dan Boeing Kolaborasi Bikin Mobil Terbang

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts