Ada Insentif Hybrid, BYD Masih Ingin Fokus Jual Mobil Listrik di Indonesia

Jakarta – Pemerintah Indonesia telah memberikan insentif pajak untuk mobil hybrid sebesar tiga persen. Ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang ditetapkan dan diundangkan mulai 4 Februari 2025. Namun, ada salah satu merek mobil yang tidak bisa menikmati insentif tersebut, yaitu Build Your Dreams (BYD).
Sejak kemunculannya sampai saat ini, BYD hanya menjual mobil listrik murni alias Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia.

Meski ada insentif mobil hybrid, BYD masih ingin fokus jual mobil listrik di Indonesia (Foto: Nadya/Carmudi)
Head of PR Government and Relations PT BYD Motor Indonesia (BMI) Luther Panjaitan menyampaikan bahwa BYD masih fokus pada mobil listrik untuk pasar Indonesia saat ini.
Baca Juga: Punya Dua Varian, Harga BYD Sealion 7 Termurah Rp629 Juta
“BYD melihat saat ini EV (Electric Vehicle) masih menjadi prioritas utama terlebih dulu sambil mempelajari acceptance-nya yang cukup baik,” ujar Luther di sela acara “Dialog Industri Otomotif Nasional” di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).
Meski demikian, Luther menyambut positif adanya insentif mobil hybrid dari Pemerintah Indonesia. Ia pun menyebut tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menjual mobil jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) ke depannya.
“Insentif hybrid ini kami rasa sangat baik. Kami hanya menunggu kalkulasi optimal apakah sudah waktunya kami membawa PHEV. Secara kesiapan produk, kami sudah siap. Kalau kami bisa bawa produk PHEV, pasti affordable,” kata Luther.
Tertarik Jual Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau
Selain itu, Luther menyampaikan keinginannya untuk menjual mobil listrik dengan harga lebih terjangkau, di bawah Rp200 juta.
“Kalau ditanya mau masuk ke market BEV di bawah Rp200 juta, siapa yang tidak mau. Tapi, yang harus kami lihat aspek pendukung untuk mencapai certain level, pricing. Kami perlu sampai ke titik yang cukup tinggi sehingga bisa mencapai competitive pricing,” jelas Luther.
Baca Juga: Spesifikasi BYD Sealion 7: Sanggup Tempuh 567 Km Sekali Cas!
Luther juga menyebut tantangan lain untuk menjual mobil listrik dengan harga tersebut, yaitu biaya Research and Development (RnD).
“Biaya RnD itu tidak murah. Kami adalah produsen, kami juga perlu memberikan satu economic scale kepada mitra dan partner. Untuk mencapai level ini, kami perlu waktu dan volume yang tepat. Satu sisi, ini PR berbagai pihak,” tutup Luther.
Penulis: Nadya Andari
Editor: Santo Sirait