Ada Relaksasi PPnBM, Bagaimana Nasib Penjualan Mobil Premium?
Jakarta – Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil 1.500 cc sampai 2.500 cc tidak menimbulkan dampak negatif terhadap penjualan mobil premium. Hal itu dirasakan langsung oleh PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI).
Kariyanto Hardjosoemarto Deputy Director Sales Operations & Product Management PT MBDI mengatakan bahwa target market yang bisa menikmati relaksasi PPnBM berada di segmen berbeda dengan mobil premium.
“Dari segmen mobil premium belum dapat berpartisipasi dalam program relaksasi PPnBM, karena ada aturan tertentu. Tetapi kalau ditanya imbas negatif terhadap mobil premium, saat ini kami belum melihat dampak negatif, khususnya kepada penjualan mobil premium,” ungkap pria yang akrab disapa Kari, saat virtual press conference, Kamis (8/4/2021).
Dia menambahkan, justru dengan adanya relaksasi PPnBM yang baru saja digulirkan oleh pemerintah, membawa dampak positif. Terutama bagi industri otomotif secara keseluruhan.
“PPnBM menurut kami itu merupakan hal yang positif untuk mendorong perkembangan otomotif secara keseluruhan. Selain itu, untuk mengairahkan lagi pasar otomotif yang sempat mengalami perlambatan tahun lalu,
“Tentu PPnBM ini akan memberikan multiplier effect untuk industri komponen pendukungnya,” tambah Kari.
Penjualan Mobil Mercedes-Benz Meningkat
Penjualan mobil Mercedes-Benz di Indonesia selama kuartal pertama (Januari-Maret) 2021 menujukkan hasil positif, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Persentase peningkatannya cukup tinggi yaitu 16 persen.
“Untuk kuartal pertama tahun ini kami membukukan penjualan sebanyak 603 unit. Naik dari tahun lalu, di mana kami membukukan penjualan sebesar 543 unit,” terang Kari.
Dari total mobil yang terjual selama tiga bulan pertama 2021, penyumbang terbesar berasal dari Sport Utility Vehicle (SUV), model GLA. Lalu diikuti oleh segmen sedan yaitu, model C-Class.
“Kalau secara segmentasi itu terjadi peningkatan di segmen SUV. Tahun lalu kontribusi SUV hanya 43 persen, tetapi kuartal pertama 2021 meningkat menjadi 52 persen. Sedangkan sedannya di kuartal pertama tahun ini berkontribusi 44 persen, dan van itu kontribusinya adalah 3 persen,” ujar Kari.
“Jadi memang kami lihat tren SUV sekarang, tidak hanya di penjualan kami, tapi hampir terjadi di semua merek memang sekarang segmen SUV yang terus menguat,” sambung dia.
Berkaca dari capaian penjualan mobil Mercedes-Benz yang positif sepanjang Januari sampai Maret, Kari yakin pasar mobil premium kedepannya akan terus tumbuh. Terlebih, saat ini minat masyarakat untuk membeli mobil baru mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan,
“Tentu hasil ini menjadi pemacu semangat kami untuk lebih baik lagi di kuartal kedua. Semoga bisa berlanjut terus tren positif ini sampai dengan akhir tahun,” pungkas dia.
Baca Juga:
- Mercedes-Benz C-Class AMG Final Edition Dirilis, Harga Sentuh Rp1 Miliar
- Mercedes Benz C200 W202, Sedan Tua Tapi Masih Oke Buat Anak Muda
Penulis: Santo Sirait