Alasan Tata Prima 2528 Makin Banyak Dipercaya Perusahaan Tambang

Jakarta – Tata Prima 2528 memang di desain sebagai truk off-road yang sangat sesuai dengan medan, serta pengusaha truk di Indonesia. Wajar bila PT Sumber Daya Arindo (SDA) anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mempercayakan Tata Prima sebagai armada tambang nikel di Moronopo, Maluku Utara.
Saat ini baru 10 unit (tahap pertama) Tata Prima 2528 yang dipasok oleh PT Argasoka tersebut telah beroperasi. Truk Tata Prima menjadi pilihan karena spesifikasinya berada di atas rata-rata truk lainnya.
Menurut Direktur Utama PT Sumber Daya Arindo, Esfandi Hendra, purna jual yang ditawarkan oleh Tata Motors juga dinilai menarik. Menurut Anhar, perkiraan lifetime proyek Monoropo sepanjang 15 hingga 20 tahun dengan target produksi 150-200 ribu metric ton per bulan.
Sementara Marketing Head TMDI, Wilda Bachtiar mengungkapkan dalam proyek ini TMDI memberikan Layanan Customer Care “Peace of Mind”.
“Dalam layanan konsumen Peace of Mind yaitu diantaranya menjamin ketersediaan suku cadang. Bahkan menyediakan staf ahli serta mekanik yang secara aktif siaga di site,” ujar Wilda kepada Carmudi, Senin (8/4).
Truk Tambang Sangat Berpotensi di Indonesia
Seperti diberitakan sebelumnya, TMDI meluncurkan truk Tata Prima LX 2528.k di ajang GIIAS 2018. Pihk TMDI selama dua setengah tahun sebelumnya melakukan percobaan di berbagai kondisi dan wilayah pertambangan di Indonesia.
Tak banyak “pemain” di segmen ini, dengan strategi TMDI yang memberikan layanan berlebih kepada konsumen, wajar bila mendapat kepercayaan dari berbagai perusahan khususnya pertambangan.
Sebagai informasi PT ANTAM Tbk sendiri adalah salah satu perusahaan pengelola tambang nikel terbesar di Indonesia. Di Halmahera, memiliki beberapa tambang yang pengelolaannya didukung oleh beberapa anak perusahaan termasuk PT Sumber Daya Arindo.
Berdasarkan data yang diperoleh dari International Nickel Study Group (INSG), pada 2018 produksi nikel diproyeksikan meningkat sebanyak 6,89% dari tahun sebelumnya.
Angka ini membuktikan produksi nikel akan meningkat pesat. Menyikapi hal tersebut PT Sumber Daya Arindo mengoperasikan Truk Tata Prima dengan tujuan mendukung kinerja dan efisiensi pada operasional pertambangan nikel di Moronopo.
Dengan meningkatkan jumlah nilai produksi, maka peningkatan sarana produksi termasuk truk dibutuhkan. Site Manager PT Sumber Daya Arindo, Anhar Ghulam Hidayatullah menuturkan bahwa proyek Monoropo sebenarnya sudah dimulai sejak 2005 hingga 2008. Setelah terbit peraturan Minerba pada Juli 2017, proyek ini aktif kembali.