Alasan Toyota Sempat Hentikan Penjualan Hilux di Indonesia

Jakarta – Toyota Hilux merupakan kendaraan global yang dipasarkan di sejumlah negara termasuk Indonesia. Nama Hilux sendiri di ambil dari dua kata berbeda yaitu High yang berarti tinggi dan Luxury berarti mewah. Pemberian nama tersebut bukan tanpa alasan, Toyota ingin menunjukkan bahwa produknya bisa dijadikan sebagai mobil gaya. Sehingga tidak melulu dinilai sebagai mobil “kotor” atau pengangkut barang.
Generasi pertama Toyota Hilux meluncur 1968, kemudian masuk ke pasar Indonesia pada 1977. Tapi sayang umur Hilux tidak panjang, pada 1979 Toyota memutuskan menghentikan penjualan mobil dengan bak terbuka itu.
Meski tidak sampai 5 tahun tetapi kendaraan komersial Toyota ini pernah memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Di mana Hilux pernah menjadi salah satu pilihan kendaraan masyarakat Indonesia .
“Hilux, dengan pengalaman panjang sebagai kendaraan komersial dan pemenang di ajang Dakar Rally, merupakan kendaraan komersial dengan wajah modern dan berkelas, dengan kemampuan terbaik untuk mendukung mobilitas bisnis,” kata President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Susumu Matsuda.
Seiring berjalannya waktu dan semakin beragamnya kebutuhan masyarakat maka pada 2006, TAM kembali memasarkan Hilux. Sejak saat itu Hilux langsung mendapat sambutan positif dari konsumen di dalam negeri, kemudian menjadi bagian dari Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) project.
Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke diler) tercatat hingga kini sebanyak 116.428 unit Hilux sudah didistribusikan. Angka tersebut menunjukkan bahwa Hilux dikenal tangguh dan punya daya tahan tinggi di segala medan, baik aspal mulus maupun off-road. Mobil ini juga menjadi pilihan utama pengusaha di berbagai bidang di antaranya pertambangan, perkebunan, manufaktur, dan logistik.
Di lain sisi, Hilux juga disukai konsumen private berkat tampilan memikat, pilihan model beragam, mulai dari double cabin atau single cabin, 4×2 atau 4×4. Sehingga pelanggan memiliki opsi beragam yang bisa menyesuaikan kebutuhan.
“Hilux tidak hanya dipakai sebagai armada bisnis, tapi juga dimanfaatkan sebagai moda transportasi warga perkotaan yang tidak hanya membutuhkan fungsi, tapi juga style memikat, performa unggul, dan kenyamanan kabin terbaik,” kata Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto.
Toyota New Hilux
Setelah menghadirkan tiga mobil baru yang bermain di segmen kendaraan penumpang, mendekati akhir Agustus ini, TAM kembali mendatangkan mobil baru yaitu New Hilux. Kendaraan jenis pick-up ini sengaja dihadirkan untuk memperkuat daya pikatnya di mata pengguna pribadi dan pebisnis. New Hilux merupakan versi facelift dari generasi ke-8 yang pertama hadir di Indonesia 2015.
New Hilux mendapatkan sejumlah pengembangan di beberapa bagian untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Pada New Hilux S-Cab 4×4 dan seluruh D-Cab mendapatkan setting ulang pada sistem suspensi untuk menciptakan kenyamanan berkendara.
Pemasangan Variable Flow Control Power Steering pada D-Cab tipe G dan V bertugas mengendalikan kinerja pompa power steering. Ini berguna supaya dapat mencapai feeling mengemudi yang sesuai dengan kecepatan mobil. Perubahan ini membuat kemudi New Hilux terasa ringan ketika diputar dan mengurangi konsumsi bensin.
New Hilux tipe S-Cab Diesel, 4×4, dan seluruh D-Cab dibekali mesin diesel ramah lingkungan 2GD-FTV 2.400 cc yang sanggup menghasilkan tenaga 146 hp dan torsi puncak 40.8 kgm.
New Hilux D-Cab tipe G dan V telah dilengkapi fitur Vehicle Stability Control, Hill Assist Control, Trailer Sway Control, dan Emergency Brake Signal. Ada juga fitur immobilizer yang dapat mencegah pencurian.
Penulis: Santo
Editor: Lesmana