Antisipasi Balap Liar, Ini Bisa Ditiru untuk Indonesia
Kuala Lumpur – Remaja usia tanggung antara 14-17 tahun sedang semangat-semangatnya mencari jati diri. Mereka melakukan hobi yang menantang adrenalin seperti balap liar.
Adu kecepatan antar joki sepeda motor ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Malaysia, balap jalanan bahkan jadi penyakit masyarakat yang meresahkan.
Remaja ABG ini balapan di jalan raya dengan motor-motor yang sudah dimodifikasi. Aktivitas ini tak jarang diwarnai kerusuhan atau pertikaian antara peserta balapan.
Masalah kenakalan remaja tanggung tidak cukup sampai disitu. Mereka yang mengendarai sepeda motor sendiri jumlahnya semakin banyak.
Padahal diantara mereka tidak ada yang memiliki SIM. Sebagaimana diketahui, batas minimum usia seseorang memiliki SIM di Negeri Jiran yaitu 16 tahun.
Melihat kondisinya yang semakin mengkhawatirkan, pemerintah Malaysia melalui kementerian Wanita, Keluarga, dan Pengembangan Komunitas bahkan berencana untuk mengubah batas minimum kepemilikan SIM. Usia minimum kepemilikan SIM diusulkan antara 14 atau 15 tahun.
Wakil Menteri Datuk Azizah Mohd Dun mengatakan rekomendasi tersebut merupakan keputusan yang diperoleh melalui diskusi meja bundar tentang Masalah Sosial Anak dan Remaja yang diadakan pada tanggal 22 Maret lalu. Diskusi ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang bahaya balap sepeda motor ilegal dan mengendarai motor yang dimodifikasi.
Payung Hukum SIM untuk Remaja
Rekomendasi dari kementerian ini nantinya akan mempersiapkan silabus sekolah khusus tentang hukum dan keselamatan saat di jalan. Dalam wacana usia SIM ini, akan mengatur beberapa hal tambahan terkait aktivitas bermotor kalangan ABG.
Pertama, remaja yang sudah memiliki SIM juga hanya boleh melintas di kawasan tertentu. Kemudian, mereka hanya bisa berkendara di daerah perumahan dan waktunya terbatas hingga jam 7 atau 8 malam.
Selain itu, remaja ABG bisa jadi akan dilarang atau dibatasi dalam mengendarai motor yang dimodifikasi. Dengan demikian, potensi aktivitas balap liar bisa dicegah karena ruang gerak remaja dibatasi. Kementerian secara khusus akan mempersiapkan arena bagi remaja untuk menyalurkan bakat mereka.
“Kementerian juga berencana menyiapkan sirkuit khusus untuk balapan motor untuk menggali bakat baru diantara kaum muda. Ini memungkinkan mereka dalam kegiatan yang sehat,” ujar Azizah.(dol)