Berita

Antisipasi Permintaan Kendaraan Listrik, Pemerintah Kembangkan Komponen Utama

Jakarta – Permintaan kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan akan mengalami lonjakan, seiring pengetatan standar emisi gas buang kendaraan. Diperkirakan, ini akan berdampak pada peningkatan kebutuhan baterai.

Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Indonesia sudah memikirkan soal pengembangan industri komponen utama kendaraan listrik berupa baterai, motor listrik, dan inverter.

Permintaan Kendaraan listrik

Permintaan terhadap kendaraan listrik akan tumbuh (Foto: Santo/Carmudi)

“Permintaan kendaraan listrik di dunia diperkirakan terus meningkat dan akan mencapai sekitar 55 juta unit pada 2040. Pertumbuhan ini tentunya mendorong peningkatan kebutuhan baterai lithium ion,” ungkap Taufiek Bawazier Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, dalam keterangan resminya, Kamis (24/6/2021).

“Meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong peningkatan pada bahan bakunya. Sehingga negara dengan sumber bahan baku baterai ini nantinya memegang peranan sangat penting,” sambung Taufiek.

Saat ini, lanjut Taufiek, setidaknya ada sembilan perusahaan yang mendukung industri baterai. Lima di antaranya fokus pada penyediaan bahan baku baterai, sepereti nikel murni, kobalt murni, nikel ferro, dan endapan hidroksida campuran.

Sedangkan empat perusahaan lainnya merupakan produsen baterai.

“Dengan demikian, Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai mulai dari bahan baku, kilang, manufaktur sel baterai dan perakitan baterai, hingga daur ulang,” jelas Taufiek.

Motor dan mobil listrik

Sepeda motor yang dijual harus bertenaga listrik pada 2040, sedangkan mobil listrik 2050 (Foto: Santo/Carmudi)

Selain itu, pengembangan industri daur ulang baterai juga tengah disiapkan. Baterai bekas pakai akan menjadi limbah dan perlu penanganan khusus.

“Limbah baterai serta beberapa jenis scrap dari paduan nikel sangat memungkinkan untuk didaur ulang. Sehingga dihasilkan beberapa jenis produk yang bernilai tinggi,” pungkasnya.

Kemenperin Dorong Percepatan Pengembangan Kendaraan Listrik

Pemerintah mempunyai target menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri otomotif global. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air.

“Indonesia akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor. Baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (internal combustion engine/ICE) maupun kendaraan listrik (electrical vehicle/EV),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Charger mobil listrik Hyundai

Charger mobil listrik Hyundai. (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Pengembangan kendaraan listrik telah diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Kandungan Lokal.

Selama ini, industri otomotif mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Setidaknya ada 21 produsen otomotif, yang telah merealisasikan investasi senilai Rp71,35 triliun.

Baca Juga:

 

Penulis: Santo Sirait

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts