Berita Mobil Produk Sumber informasi

Apa Kabar dengan Mobil Pedesaan?

Jakarta – Masih ingat dengan rencana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Institut Otomotif Indonesia (IOI) membuat mobil pedesaan? Ya, proyek kendaraan pedesaan “beraroma” mobil Nasional ini lama tak terdengar.

Mobil pedesaan ini sempat dipajang di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, April lalu. Namun perkembangan mobil pedesaan itu nyaris hilang dari pemberitaan. Bahkan rencana perkenalan pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di bulan Agustus 2017 juga batal dilakukan.

Akhirnya belum lama ini terdengar informasi dari pihak Kementerian Perindustrian yang telah menyelesaikan konsep produk dan proses pengembangan kendaraan pedesaan. Selanjutnya, industri otomotif di Indonesia dipacu agar mampu memproduksi kendaraan berupa alat angkut hasil pertanian dan perkebunan.

“Tentu konsep kendaraan ini yang mobilitasnya bisa digunakan di seluruh daerah pedesaan. Bentuknya semi pikap, yang belakangnya bisa dipasang alat mesin pertanian dan perkebunan seperti untuk angkat kelapa sawit,” kata Menteri Perindustrian dalan keterangan resminya (2/10).

Airlangga mengungkapkan, dua prototipe kendaraan pedesaan yang telah selesai dibangun Kemenperin, disebut Generasi 2A dan Generasi 2B. Purwarupa ini nantinya bisa disempurnakan oleh pelaku industri yang ingin mengembangkannya.

“Jadi, kendaraan pedesaan ini juga tidak hanya untuk offroad tetapi juga bisa masuk ke jalan-jalan desa di luar jalan tol,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Airlangga, prototipe kendaraan niaga multiguna tersebut telah melalui sejumlah pengujian. Diantaranya uji keselamatan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan serta pengujian emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, BPPT.

“Sedangkan, melalui Institut Otomotif Indonesia, prototipe ini akan lebih dikembangkan sehingga dapat diproduksi sesuai dengan kaidah-kaidah manufaktur,” tambahnya.

Beberapa Produsen Otomotif Berminat Produksi Masal

Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang berminat mengembangkan mobil pedesaan. Misalnya, PT. Fin Komodo di Jawa Barat, CV. Karya Hidup Sentosa (produsen traktor Quick) di Yogyakarta, dan PT Astra Otoparts Tbk. di Bekasi yang telah melakukan ekspor perdana mobil pedesaan merek Wintor ke Malaysia.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pelaku industri otomotif nasional dalam menentukan standardisasi. Serta melihat peluang pasar ke depan untuk pengembangan kendaraan pedesaan di Indonesia.

“Kami juga menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) sektor komponen otomotif guna memacu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Penerapan TKDN di mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap seperti pada pengembangan mobil LCGC atau LCEV,” paparnya.

Airlangga menjelaskan, dengan melibatkan IKM lokal diharapkan para pengguna mudah mendapatkan spare part di pasaran dan pemilihan teknologinya sesuai kondisi alam dan demografi di Indonesia.

“Akhirnyaakan dicapai kemandirian industri otomotif nasional melalui penguasaan teknologi kendaraan oleh anak bangsa sekaligus membantu meningkatkan perekonomian di pedesaan,” tegasnya.

Selain menjadi alat transportasi yang produktif dan laik jalan, kendaraan pedesaan akan disiapkan dengan harga terjangkau. Dengan kapasitas mesin di bawah 1.000 cc, kendaraan ini akan dijual lebih murah dari LCGC, di bawah Rp100 juta.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts