Apa Sih Perbedaan Transmisi Otomatis dan Tiptronic?
Jakarta – Meski jenisnya sama, namun ada perbedaan antara transmisi otomatis dengan tiptronic.
Perbedaan ini bisa dibilang jadi ‘agama’ buat pengguna mobil otomatis karena kedua transmisi ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pasti dong! Namanya suatu benda pasti punya kelebihan dan kekurangan. Bahkan setiap insan saja punya kelebihan dan kekurangan.
Isi Konten
Pengertian Transmisi Otomatis
Secara harfiah, transmisi otomatis ini punya makna sebagai perpindahan gigi yang terjadi secara otomatis. Nah, transmisi otomatis ini pun juga punya beberapa varian yang masih bisa dibahas.
Baca Juga:
- Cara Kerja Kopling Mobil Transmisi Manual, Ketahui Juga Perawatannya
- Kenali Ragam Letak Transmisi Mobil, Ada yang Dipencet-pencet
Biasanya, cara kerja transmisi otomatis konvensional menggunakan torque converter yang bertugas mengubah tenaga mekanik dari mesin menjadi energi kinetik dan disalurkan ke penggerak.
Salah satu transmisi otomatis yang terkenal adalah CVT. Transmisi jenis ini mengandalkan perpindahan yang dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli. Biasanya komponen ini dikenal dengan nama “drive” dan “driven pulley”.
Kedua komponen ini mengikuti putaran mesin mobil. Lalu disambungkan dengan alat bernama belt atau sabuk baja. Transmisi jenis ini punya kelebihan lebih lembut tanpa hentakan.
Karena itu, CVT mampu menyesuaikan agar kerja mesin lebih ringan sehingga konsumsi bahan bakar mobil yang memakai transmisi jenis ini bisa lebih ditekan biar lebih irit.
Dual Clutch Transmission
Lalu ada juga Dual Clutch Transmission (DCT). Sesuai namanya, transmisi tipe DCT memakai dua buah kopling ganda yang dikendalikan komputer.
Gampangnya, sih, transmisi ini disebut transmisi manual yang diotomatiskan.
Kopling ganda yang ada di dalam DCT ini berfungsi sebagai gigi transmisi yang beda. Biasanya disebut sebagai gigi genap dan gigi ganjil biar gampang membedakannya.
Transmisi Tiptronic
Lalu ada juga transmisi tiptronic. Saya sebenarnya suka kesal juga kalau ada orang yang menyebut transmisi ini dengan sebutan “triptonic”. Jadi penyebutan yang benar adalah tiptronic, bukan triptonic.
Sayangnya penyebutan yang salah ini masih sering terjadi sampai sekarang.
Transmisi otomatis dengan fitur tiptronic ini sebenarnya punya arti sendiri. Transmisi ini punya penambahan program ke Transmission Control Unit (TCU) yang disertai penambahan sakelar.
Tujuan dari penambahan ini adalah agar transmisi bisa berpindah gigi secara manual. Biasanya di persneling terdapat tanda + (upshift) atau – (downshift) untuk menaik-turunkan gigi.
Buat sebagian mobil lain, ada juga yang bisa memakai paddle shift di balik setir. Fungsinya pun sama, untuk mengganti gigi transmisi tiptronic ini.
Biasanya, transmisi tiptronic ini punya girbok 4 percepatan atau lebih dan digunakan oleh mobil-mobil buatan Eropa.
Kendati demikian, bukan berarti mobil pabrikan Asia tidak ada yang menggunakan transmisi jenis ini.
Beberapa dekade terakhir cukup banyak juga pabrikan mobil Asia yang mulai memakai transmisi tiptronic.
Beberapa produsen otomotif menyebut transmisi ini dengan nama berbeda-beda. Ada yang menyebut manumatic, geartronic, sportronic, touchshift, dan lain sebagainya.
Kelebihan Transmisi Tiptronic
Mungkin banyak yang bertanya, apa sih kelebihan dari transmisi tiptronic ini?
Salah satu poin utama dari kelebihan transmisi tiptronic ini adalah akselerasinya yang lebih baik.
Pada saat dari diam hingga kecepatan tertentu, mobil dengan girbok tiptronic lebih baik sehingga memberikan rasa kesenangan berkendara yang lebih pula.
Kelebihan lain dari tiptronic ini adalah sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga pengemudi bisa dengan mudah memakai mode manual saat hendak memindahkan gigi sesuai kebutuhan.
Kalau bosan dengan perpindahan gigi, tinggal masukkan mode Drive biasa. Mobil akan tinggal gas-rem layaknya mobil pada umumnya saja.
Membuat Transmisi Tiptronic Optimal
Sesuaikan Kebutuhan
Enaknya pakai transmisi tiptronic bisa digunakan sesuai kebutuhan. Misalnya saat sedang melahap tanjakan atau turunan mobil bisa diturunkan giginya.
Walaupun transmisi jenis ini memakai model otomatis, tetapi masih juga merasakan mode manual. Sebaiknya gunakan saat dibutuhkan saja agar kerja transmisi lebih optimal.
Saat berkendara di jalan tol misalnya, bisa juga gunakan mode manual. Terutama saat ingin menyalip kendaraan yang torsi mesinnya dirasa kurang.
Biar saat menyalip tetap mantap, pindahkan persneling ke gigi yang lebih renda agar akselerasi bisa didapatkan dengan baik tanpa menginjak pedal gas dalam-dalam.
Kembalikan Saat Sudah Tidak Dipakai
Ketika sudah selesai menyalip, jangan lupa pindahkan lagi transmisi ke mode D atau mode normal.
Terakhir, terserah kepada si pemilik mobil.
Loh kok begitu?
Ya, karena untuk menggunakan sebuah mode yang ada di dalam mobil sebenarnya tidak memiliki ketentuan pasti.
Ya, suka-suka si pengemudinya saja mau memakai mode tersebut atau tidak karena ini hanyalah soal kesukaan berkendara saja.
Ingin ugal-ugalan, tinggal masukkan mode manual, mau jalan santai tinggal gas dan rem saja seperti layaknya mobil matik pada umumnya.
Baca Juga:
- Posisi Transmisi Mobil Matic Saat Lampu Merah, Bagaimana yang Benar?
- Ingin Mengganti Oli Transmisi Matik? Simak Kisaran Harganya
Sejarah Transmisi Tiptronic
Mungkin banyak yang belum tahu, bagaimana sejarah transmisi tiptronic.
Transmisi matik tiptronic sendiri pertama kali dirilis oleh Porsche pada 1989.
Porsche membuat gebrakan dengan menyematkan transmisi semi otomatis pertama untuk mobil produksi masal. Kala itu model yang memakai matik tiptronic adalah 911.
Sejak saat itu, transmisi matik tiptronic ini menjadi standar buat model-model Porsche lainnya.
Tapi untuk mengembangkan tiptronic ini Porsche pun tidak sendirian. Porsche mengajak Bosch dan ZF untuk menyempurnakan tiptronic.
Mereka bertiga pun kemudian bagi-bagi pekerjaan. Porsche membuat idenya, ZF membuat girboks, dan Bosch membuat elektrikal.
Transmisi tiptronik yang dikembangkan mereka bertiga ini sebenarnya diambil dari basis torque converter. Seiring berkembangnya zaman, pada tahun 1995 transmisi tiptronic diperbarui lagi dengan teknologi terbaru.
Transmisi ini disebut tiptronic S, yang memungkinkan pengemudi memindahkan gigi cuma lewat tombol di setir yang terinspirasi dari balapan Formula1.
Jika sudah membaca hal di atas, rasanya sudah lebih paham mengenai perbedaan transmisi otomatis dengan tiptronic. Semoga bermanfaat, ya!
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Post navigation
One Comment
Comments are closed.
Kuro says:
Ahahaha. Akhirnya ada media yang senada dengan saya. Sama-sama mempertanyakan kenapa tiptronic jadi triptonic (sering kebaca trip tonic… jadi berasa tonic buat jalan-jalan). Jangankan orang awam. Media lain aja masih sering pakai sebutan triptonic.