Modifikasi

Fenomena Static Vs Bagged, yang Mana Gaya Mobil ‘Ceper’ Anda?

Tak bisa dipungkiri gaya modifikasi mobil saat ini mengarah pada gaya yang menyisakan jarak hitungan jari ke aspal. Stanced, slammed car, menjadi arus utama para car enthusiast. Namun diantara satu arus utama tersebut, ternyata membelah menjadi dua aliran: Static dan Bagged.

Ini adalah perseteruan antara mereka yang identik dengan kunci pas, keringat dan kerja keras, serta mereka yang dimanjakan dengan switch kontrol dan kompresor udara.

Memang bukan sedramatis pergolakan antara kaum atas dan bawah, ini lebih kepada mana yang memutar otak dan mana yang dimanjakan teknologi dalam gaya hidup mobil-mobil ‘down to earth‘.

Toyota MR2 static yang tenar di scene stance di AS, ternyata milik pria asal Bandung, Indonesia

Toyota MR2 static berjuluk ‘Devil Horn’ yang tenar di scene stance di AS, ternyata milik pria asal Bandung, Indonesia

Dari Potong Per Rp300 Ribu Sampai Coilover Jutaan Rupiah

Soal bagaimana cara membuat orang-orang sekitar ‘mematahkan’ lehernya untuk memandangi mobil mereka, banyak para kaum Static lebih membanggakan diri sebagai ‘hardcore’.

Dari mereka yang berkantong tipis dengan hanya memotong per asli mobil menjadi lebih rendah dan menarik fender dengan tang dan palu, mereka yang sedikit mapan dengan membeli per aftermarket dan membayar jasa rolling atau melipat fender, hingga mereka yang berduit dengan mengandalkan coilover.

Semuanya memiliki passion yang sama untuk memutar otak, bagaimana memasang velg dengan lebar, diameter, dan offset serta sudut camber yang diimpikan, sehingga mendapatkan tight fitment dan stance yang oke pada mobil mereka, dengan gap seminim mungkin antara roda dan fender.

Static biasanya diaplikasikan pada mobil-mobil yang relatif lebih lawas

Static biasanya diaplikasikan pada mobil yang umurnya relatif lebih lawas

Para kaum Static dapat membanggakan diri karena se-ceper apapun mobil, sifatnya tetap ‘drivable‘. Meski kadang harus mendendam pada tanggul, tanjakan patah dan jalan yang berlubang, gesekan bumper atau front lips pada aspal dan suara gesrot ban dengan fender, sudah bagaikan alunan musik untuk mereka.

Mobil yang sebenarnya sedikit dirusak pada aliran Static, justru menjadi kebanggaan tersendiri karena itulah hasil kreatifitas mereka sebagai car enthusiast sejati. Justru dari fender yang pecah dan butiran karet ban yang terbakar di fender itulah mobil mereka mendapat status ‘street cred‘.

Beberapa diantaranya bahkan bangga pernah mengalami kasus pecahnya tangki oli akibat tersangkut sesuatu di atas aspal. “Ini adalah bentuk komitmen dari living in the low life” – kata mereka.

Rogoh Puluhan Juta Demi Merapatkan Mobil ke Bumi dengan Nyaman

Static menuntut pemilik untuk lebih sering berhati-hati ketika berkendara dan merawat mobilnya lebih baik.  Sementara untuk kaum mapan Bagged yang menggunakan air suspension mahal berharga puluhan juta, atau ‘airsus’ kata para anak masa kini, adalah mereka yang umumnya tidak mau susah memutar otak dan menginginkan kenyamanan serta hal-hal yang sifatnya ‘tinggal pasang’.

Jika mereka menyukai gaya lowrider klasik dengan menyelupkan roda ke dalam fender asli mobil, tentu pemilihan lebar dan offset velg yang tidak terlalu ekstrem menjadi keharusan.

Sementara mereka yang menggilai velg lebar, deep dish dengan teknik tire-stretching dan menyetel sudut camber, air suspension bisa membuat tampilan mobil menjadi lebih masa kini.

Fender (yang biasanya custom dengan ditarik atau dirobek dengan memasang fender flare), bisa ditaruh diantara bibir velg dan ban, tucked it.

Fitment seperti ini biasanya didapat dari pengaplikasian air suspension

Fitment seperti ini biasanya didapat dari pengaplikasian air suspension

Ada juga yang menyukai membuat mobil menjadi ‘undrivable‘ atau tidak bisa dikendarai, ceper mampus. Dalam posisi statis atau diparkir, dengan hanya menekan tombol, suspensi bisa diturunkan serendah-rendahnya hingga bumper menyentuh aspal. Khas mobil-mobil pameran jaman sekarang.

Jika mobil ingin dikendarai normal, tinggal menekan tombol dan mengatur ground clearance yang diinginkan sesuai kebutuhan. Begitu mudah dan tetap bisa buat pamer cepernya mobil di situasi tertentu.

Hasil Kerja Keras Vs Dimanjakan Teknologi

Sebagian besar penggila mobil lebih suka keseimbangan antara estetika dan performa. Kebanyakan dari mereka akan setuju bahwa coilover, yang hanya dapat diatur tinggi rendahnya dengan membongkar kaki-kaki mobil, menawarkan kestabilan yang lebih baik untuk pengendaraan mobil.

Mobil-mobil balap kompetisi di sirkuit tentu menggunakan coilover untuk alasan performa, meski kini fungsinya mulai melenceng pada mobil-mobil ceper Static.

Perkembangan teknologi menuntut orang untuk menyukai air suspension. Well, teknologi selalu memberikan kemudahan dan kenyamanan.

Air suspension menawarkan handling yang lebih baik dan membuat orang lebih menikmati mobilnya tanpa harus merusak. Beberapa mobil ceper akan sulit untuk menampung bobot lebih penumpang dan air suspension adalah solusi.

Baca juga: Tips untuk Modifikasi untuk Pemula

Kenyamanan, kemudahan mengatur tinggi-rendah dan bebas perawatan memungkinkan Anda untuk memiliki mobil yang ceper dan enak dilihat tanpa perlu stres dan bahkan lebih bisa digunakan sebagai mobil sehari-hari.

Bagged style seperti ini cocok bagi mobil-mobil yang memiliki ruang fendr besar, biasanya sedan midsize atau besar yang mewah

Bagged style seperti ini cocok bagi mobil-mobil yang memiliki ruang fender besar, biasanya sedan midsize atau besar yang mewah

Dalam scene modifikasi saat ini, fenomena menunjukkan baik kaum Static maupun Bagged sama-sama menerima pujian dan celaan. Static dipuji karena hasil dari kerja keras, tetapi juga dicela karena mobil tak lagi nyaman.

Beberapa bahkan terlalu pelit dengan hanya memotong per pada mobil-mobil keluaran baru, yang biasanya memiliki suspensi empuk dan ground clearance tinggi. Akibatnya, mobil seperti kuda lumping ketika dipakai di jalanan yang bergelombang. Sementara Bagged dipuji karena hasil yang lebih rapih dan dicela karena prosesnya yang hanya tinggal menekan tombol.

Kenyamanan dan kemudahan membutuhkan uang banyak, sementara kerja keras akan membuahkan kebanggaan tersendiri (bagi sebagian orang) apapun hasil yang didapat.

Jadi, manakah yang lebih cocok untuk Anda? Static atau Bagged?

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts