Berita Mobil

Banyak Diler Belum Beroperasi, Pengiriman DFSK Glory 580 Jadi Lambat

DFSK

DFSK Glory 580 jadi model paling banyak mengundang minat pengunjung untuk melakukan test drive sepanjang IIMS 2018

Jakarta – Satu lagi pabrikan mobil asal China yang mencoba peruntungan di pasar otomotif Indonesia yaitu DFSK atau Dongfeng Sokon. Lewat PT Sokonindo Automobile, DFSK memasarkan dua produk andalannya untuk konsumen di Indonesia salah satunya DFSK Glory 580.

Sejak pertama kali diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 April lalu Glory 580 mendapat sambutan  positif.

Tercatat lebih dari 250 DFSK Glory 580 sudah dipesan oleh konsumen. Angka tersebut diperoleh dari IIMS, Jakarta Fair, dan pameran lainnya. Untuk memenuhi permintaan yang semakin bertambah, Sokonindo mulai melakukan pendistribusian DFSK Glory 580 ke dealer resmi sejak Mei 2018.

Berdasarkan data penjualan wholesales (pabrik ke diler) dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) DFSK Glory 580 yang sudah didistribusikan 125 unit. Perolehan angka tersebut diraih dalam dua bulan yaitu Mei dan Juni.

Alexander Barus, CO-CEO Sokonindo yakin angka pengiriman DFSK Glory 580 ke dealer akan bertambah seiring berjalannya waktu, sehingga konsumen bisa dengan cepat menerima unit.

“Akan tumbuh terus, sampai akhir tahun ini kalau bisa 5.000 unit ya. Untuk semua jenis Glory 580,” katanya disela peluncuran DFSK Glory 580, di Jakarta.

Sebenarnya perusahaan bisa saja mengirim lebih banyak lagi DFSK Glory 580 hanya saja terkendala dengan jumlah diler yang bisa dikatakan masih sedikit sekali. Menghadapai masalah tersebut rencannya perusahaan akan menambah lebih banyak jaringan di seluruh di Indonesia sampai akhir tahun ini.

“Sudah mulai di kirim cuma masalahnya diler kita belum beroperasi semua baru 25 yang full operation,” terang Alexander.

Bersaing dengan Merek China

Beberapa tahun yang lalu pasar otomotif Indonesia sempat disusupi oleh produk asal China seperti Geely dan Chery. Keduanya kompak memasarkan mobil penumpang untuk konsumen. Seperti ditelan bumi, kedua pabrikan tersebut hilang begitu saja dari pasaran.

Meski Geely dan Chery gagal menciptakan bisnis di Indonesia, tapi tidak menyurutkan niat dua pabrikan asal China untuk menggarap bisnis otomotif di Tanah Air sebut saja Wuling Motors dan DFSK. Seakan tak mau mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh Geely dan Chery, kedua pemain baru itu langsung membangun pabrik dan memproduksi produk yang dipasarkannya secara lokal.

Wuling Motors dan DFSK memiliki strategi yang berbeda dalam berbisnis di Indonesia, oleh karena itu DFSK tidak terlalu mempermasalahkan kehadirannya meski datang dari satu negara yang sama.

“Enggak masalah, kita semua ada saingan seperti tadi kita sampaikan kita itu kualitas, harga, dan jaringan itu yang utana. Enggak masalah kalau persaingan itu harus kita hadapi. kita punya keyakinan dengan apa yang kita punya,” pungkas Alexander.

Untuk diketahui saat ini DFSK memiliki pabrik perakitan di Cikande, Serang, Banten. Menempati area 20 hektar pabrik ini mempunyai kapasitas produksi hingga 50.000 unit per tahun. Sedangkan pabrik Wuling Motors berada di Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan pabrik yang berdiri di lahan seluas 60 hektar itu dilakukan mulai 20 Agustus 2015 dan resmi beroperasi pada Juli 2017.

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts