Produk

Beda Tipe, Oli LCGC Tidak Cocok untuk Mobil Biasa

Deretan oli produk Shell Helix Astra. (Foto: Carmudi/Yongki)

Jakarta – Astra Otoparts baru saja merilis dua oli sintetik khusus untuk pasar Indonesia, yaitu 0W-20 API SN+ dan 0W-20 API SN khusus LCGC. Sekalipun tingkat kekentalannya sama, kedua oli tadi tidak bisa saling substitusi.

“Kita sekarang launching dua produk baru. Untuk 0W-20 SN+ keunggulannya yaitu 90% dibuat dari gas alam, jadi lebih murni dan bersih. Oli ini sudah dites untuk mesin turbo, dengan spesifikasi sudah SN+ jadi teruji di kondisi mesin yang sangat panas, sehingga mesin tidak overheat. Untuk LCGC, pelumasnya diformulasikan khusus di bawah 1200 cc,” jelas Andrean Pradhana, Vice President Marketing Lubricants PT Shell Indonesia saat peluncuran di Jakarta, Senin (18/11/2019).

Andreas menuturkan bila oli tipe SN+ tersebut dibutuhkan pada mobil modern yang saat ini kebanyakan sudah pakai turbo. Oli ini memiliki spesifikasi API Service yang paling tinggi sehingga bisa digunakan pada mobil jenis LCGC. Namun sebaliknya, oli LCGC dengan grade yang lebih rendah tidak bisa digunakan pada mobil baru khususnya bermesin turbo.

“Untuk kendaraan dengan mesin di atas 1.200 cc sebaiknya pakai API SN+. Kemudian untuk LCGC pakai oli di atasnya (0W-20 API SN+), saya rasa tidak bermasalah. Perbedaannya pun dari bahan dasarnya oli untuk LCGC memakai kandungan natural gas di bawah 90%,” tuturnya.

Pada kesempatan berbeda, Merry Chandra selaku Lubricants Department Head PT Astra Otoparts menjelaskan kerugian apabila oli LCGC digunakan pada mobil biasa. Dengan karakter untuk mesin berkapasitas kecil, bisa saja membuat performa kendaraan dengan mesin yang lebih besar jadi tidak optimal.

“Kalau yang LCGC pakai oli biasa. SN+ dipakai ke LCGC mestinya bisa, harusnya lebih bagus dan fungsinya lebih optimal. Kandungan gas to liquid memiliki fungsi engine cleansing lebih optimal, aditifnya beda sekali dengan yang LCGC. Kalau dibalik, secara fungsional di mobil bisa tapi benefit lain tidak optimal akan lebih brebet atau lebih berat,” jelas Merry.

Varian 0W-20 API SN+ memiliki level API Service tertinggi. (Foto: Carmudi/Yongki)

Harga Oli Sintetik Shell Helix Astra

Hadir dengan spesifikasi tinggi dan tingkat SAE yang paling encer, Shell Helix Astra 0W-20 API SN+ dijual seharga Rp260 ribu per liter. Sementara itu, oli 0W-20 API SN khusus LCGC dijual seharga Rp117 ribu per liter. Menurut Merry, pihaknya tidak menjual produk dengan kemasan jerigen empat liter atau 3,5 liter karena kebutuhan dari mobil itu sendiri.

Penggunaan oli tanpa ganti filter itu cuma 2,6 liter, bila dengan ganti filter itu jadi 3 liter. Ketika ada brand activity, kami bisa membuat promo beli 2 gratis 1 sehingga sisa oli yang setengah liter bisa disimpan buat tambahan,” bebernya.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Baru, Oli Sintetik Shell Helix Astra Anti Overheat

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts