Reviews

Bedah Kelemahan Nissan Serena C24, MPV Boxy Mewah Murah Meriah

Nissan Serena C24 minim kelemahan

JakartaNissan Serena diperkenalkan dengan membawa tampilan yang dikemas dengan desain mewah serta modern. Versi bekasnya, Nissan Serena C24 sangat digemari. Biar tidak salah pilih, yuk kita ulas kelemahan Nissan Serena yang sering dikeluhkan para pemiliknya.

MPV dengan ciri khas desain boxy alias kotak ini banyak diminati oleh banyak orang. Serena disukai sebagai sebuah mobil keluarga yang membawa berbagai kenyamanan dan kesenangan berkendara.

Nissan merilis Serena di Indonesia dalam tiga generasi yakni generasi pertama yang dikeluarkan pada 2007 berkode sasis C24, generasi kedua pada akhir 2012 atau menjelang pergantian tahun 2013 berkode sasis C25, dan generasi ketiga berkode sasis C26.

PT Nissan Motor Indonesia (NMI) baru resmi menghadirkannya di Indonesia pada Juli 2004. Di awal peluncurannya tersedia tiga varian, yaitu standar, Highway Star, dan Highway Star two-tone.

Versi entry levelnya dipasarkan seharga Rp233 juta. Sementara varian Highway Star dijual lebih mahal Rp42 juta karena sudah dilengkapi layar monitor di dasbor tengah, jok kulit, pintu geser elektrik, serta kamera parkir.

Serena sebagai mobil pintu geser, identik dengan konfigurasi kursi tengah model captain seat. Konfigurasi baris tengah seperti ini memang punya kelebihan karena lebih lega, nyaman, dan punya sandaran tangan sendiri. Konfigurasi captain seat juga menciptakan ruang kecil di koridor tengah sebagai akses menuju kursi baris ketiga.

Serena khususnya versi C24 masih eksis hingga saat ini. Generasi C24 disukai karena terkenal nyaman, lega dan suspensinya empuk. Penumpang dengan tubuh setinggi 180 cm dapat duduk nyaman di bangku baris kedua, maupun ketiga dengan ruang kaki (legroom) dan kepala (headroom) yang luas.

Harga Pasaran Nissan Serena Bekas

Nissa Serena 2011

Harga Nissan Serena generasi C24 ini bervariasi, tergantung dari tahun produksi dan kondisi mobilnya. Harga termurahnya yaitu mulai dari Rp75 jutaan produksi 2005. Sementara itu untuk Serena C24 terakhir dijual pada 2012 dengan harga pasaran sekitar Rp168 juta.

Ciri khas Serena C24 bisa kita kenali dari desain headlamp yang agak segitiga. Sementara itu, dari sisi samping desainnya boxy mirip Evalia namun dengan ukuran kaca besar dan desain elegan.

Kelemahan Nissan Serena

Meskipun Nissan Serena punya kabin dimensi besar, di sisi lain desainnya dianggap membosankan karena sudut boxy yang begitu terkesan mobil 2000-an awal. Untuk versi C24, desainnya dianggap ketinggalan zaman bila dibandingkan dengan fitur modern yang dimilikinya.

Penampilan kaku pada MPV Nissan ini terlihat pada bagian depannya yang masih menggunakan headlamp standar. Desainnya terlihat kuno untuk ukuran MPV premium pada masanya, dan lagi lampu utama yang belum memakai proyektor atau HID.

Interiornya juga tak kalah membosankan, karena memang C24 ini terlambat masuk ke Indonesia saat itu. Masih seputar kabin, pemilik Nissan Serena C24 mengeluhkan juga bila interiornya kadang muncul suara ‘gaib’.

Interior Nissan Serena C24

Tidak perlu takut dulu, gaib di sini bukan berarti ada setan atau berbau mistis. Namun, suara decitan yang kadang muncul dan kadang hilang begitu saja. Memang, kelemahan ini tidak mempengaruhi kinerja Nissan Serena namun sedikit menjengkelkan bila suaranya muncul.

“Decit kadang muncul kadang enggak, suaranya berdecit kayak jok gesekan,” ungkap Alvian Sesa, pemilik Nissan Serena C24 saat dihubungi Carmudi.

Lebih lanjut, ia juga menyebut bila Serena C24 masih memakai power steering hidrolik. Padahal semestinya, mobil sekelas Serena sudah memakai teknologi electric power steering.

“Desain sedikit ketinggalan zaman dan belum pakai EPS dan ESC juga,” tuturnya.

Sejatinya, Nissan Serena C24 sudah diproduksi di Jepang sejak 1999. Kesan kaku bukannya hilang, malah dipertahankan hingga Serena versi C26. Nissan terlalu percaya diri karena C24 laris manis di pasar Indonesia.

Sebagai informasi, Nissan Motor Indonesia tidak memasukkkan generasi Serena C25 karena larisnya penjualan C24 saat itu. Penyegaran Serena langsung menghadirkan versi C26 namun masih menggunakan bodi dan desain C25. Pembedanya hanya pada spesifikasi mesin dan juga fitur bawaannya.

Mesin Boros Khas Nissan Serena

Nissan Serena versi C24 dibekali mesin 4 silinder 1.998 cc yang responsif. Sayangnya, karakter mesin milik Serena C24 sering dikeluhkan lumayan boros. Berdasarkan beberapa hasil pengujian, konsumsi bahan bakarnya untuk tol 10,6 km/liter. Untuk rute kombinasi dalam kota memperoleh angka 8,1 km/liter, sedangkan rute luar kota 8,6 km/liter.

Borosnya konsumsi bahan bakar ini bisa jadi karena ukuran mobil yang bongsor. Mesin tentunya butuh tenaga besar saat akselerasi awal untuk menjalankan mobil yang cukup berat itu. Karakter mesin Serena C24 ini menghasilkan akselerasi yang halus dan bertenaga. Sebagai konsekuensinya, konsumsi bahan bakar untuk pemakaian dalam kota pun cukup besar.

Groumet Steer Bermasalah

Kaki-kaki milik Nissan Serena memang nyaman, tapi kita jangan terlena dan terbuai. Hindari menghantam jalanan kasar dalam kecepatan tinggi. Layaknya sedan, kita juga perlu atur kecepatan agar kaki-kaki tetap awet.

Bagi pengguna Serena yang sering melewati jalanan kasar berbatu, perlu berhati-hati terhadap kerusakan groumet steer dan link stabilizer yang sudah oblak. Gejala kerusakannya mirip roda belum spooring yaitu ngebuang ke salah satu sisi ketika jalan lurus.

Bila groumet steer dan link stabilizer yang sudah oblak, handling mobil jadi berantakan. Selain itu, tentunya membuat keausan ban jadi tidak merata. Sekalipun ban sudah dirotasi atau melakukan spooring maka tidak ada pengaruhnya.

Solusinya yaitu melakukan penggantian atau perbaikan di bagian groumet steer dan link stabilizer. Ini bisa dikerjakan oleh bengkel spesialis kaki-kaki atau bengkel spesialis merek Nissan.

Radiator Bocor Akibat Tidak Terawat

Nissan Serena C24 tidak memiliki penyakit bawaan yang berat. Persoalan kadang datang dari keteledoran pemilik mobil itu sendiri. Radiator dan cairan pendingin merupakan satu contoh kelemahan Nissan Serena yang sering dikeluhkan.

Bagian ini sering kurang mendapat perhatian dari pemilik. Radiator jarang dibersihkan atau lalai menguras cairan pendinginnya. Ini tentu bisa menyebabkan karat dan kebocoran di radiator. Apabila kalian berencana membeli Serena bekas, luangkan waktu mengecek radiator dan reservoirnya.

Nissan Serena, Si MPV Boxy Berkabin Nyaman

Nissan Serena C24 masih menjadi favorit sebagai mobil keluarga

Setelah mengulas banyak kelemahan yang dimiliki Serena generasi C24, kini kita ulas juga apa nilai lebih dari MPV kotak ini. Kelebihan Nissan Serena yang perlu kalian ketahui yaitu lega dan luasnya ruang kabin yang siap menampung 7 orang dewasa sekaligus tanpa harus mengalami desak-desakan.

Tata ruang interior yang apik mampu meningkatkan kenyamanan berkendara bagi pengemudi dan penumpang, dengan banyaknya kompartemen atau konsol penyimpanan didalamnya. Karena bentuknya yang kotak, membuat headroom juga lega dan kabinnya terkesan luas. Peredaman kabin juga bagus, karena sejatinya Serena masuk dalam MPV mewah.

Serena C24 telah memakai jenis suspensi yang berkualitas. Suspensi McPerson sturt independen pada bagian depannya dan rigid axle torsi beam pada bagian belakangnya membuat mobil ini memiliki peredaman guncangan yang begitu empuk.

Soal perawatan mobil ini juga tidak sulit, karena banyak sparepart Serena yang dapat disubstitusi dengan X-Trail 2.0. Namun sebagai catatan, layanan servis Nissan masih minim di kota-kota kecil. Ini jadi kendala tersendiri bagi pengguna Nissan Serena di kota-kota kecil.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts