Reviews Sepeda motor

Bedah Spesifikasi Honda PCX 2020, Motor Canggih dengan Varian Hybrid

Honda PCX 2020 tersedia warna Royal Matte Blue (Foto: Honda)

Jakarta – Segmen skutik premium 150 cc cukup menarik kita simak, dengan pertarungan antara Honda PCX dan Yamaha NMax. Masing-masing skutik punya karakter yang serupa yaitu berbadan bongsor dengan dek memanjang. Namun dilihat dari spesifikasi, Honda PCX pada 2020 ini punya lini varian yang lengkap karena ada versi hybrid dan motor listriknya.

Perlu kalian ketahui, Honda PCX sebenarnya merupakan pelopor skutik premium bermesin 150 cc. Awalnya, PT Astra Honda Motor mendatangkan PCX dengan mesin 125 cc kemudian 150 cc yang diimpor langsung dari Vietnam. Saat itu, PCX masih menjadi pemain tunggal sebelum kehadiran Yamaha NMax.

Honda PCX

Fitur Keyless pada Honda PCX. Foto/Carmudi.

Pelopor Fitur Keyless dan Hazard di Skutik Premium

Sebagai pelopor skutik premium 150 cc, Honda PCX memiliki karakter yang mengutamakan kenyamanan berkendara. Skutik ini pengendaliannya lincah untuk bermanuver, sehingga cocok untuk pemakaian di kota besar. Karena mengejar kenyamanan, karakter mesinnya juga tidak seagresif Yamaha NMax.

AHM terus berinovasi menghadirkan fitur dan teknologi terkini pada PCX, seperti fitur Smart Key Sistem alias keyless dan fasilitas charging di konsol depan. Sayangnya, suspensi belakang pada Honda PCX masih memakai shockbreaker biasa, bukan jenis sub-tank seperti milik ADV150. Sekalipun bukan sub-tank, karakter suspensinya cukup empuk khas Honda tapi tidak limbung.

PT Astra Honda Motor (AHM) mengajak 36 bikers rasakan kenyamanan Honda PCX mengelilingi Pulau Bali. Foto/Dok.AHM.

Honda PCX di tahun 2020 ini tersedia dalam tiga varian antara lain CBS seharga Rp. 29.509.000, ABS Rp. 32.511.000, dan yang paling canggih yaitu Hybrid dengan harga Rp. 42.899.000. Adapun varian PCX Electric tidak dijual untuk umum, dan masih disewakan untuk kalangan korporasi. Tarif sewa motor listrik ini mencapai Rp 2 juta per bulan berikut dengan garansi gratis maintenance.

Unit Honda PCX yang dipasarkan tahun ini masih sama spesifikasinya seperti saat diluncurkan pada 2017 lalu. Bila kita lihat, spesifikasi PCX ini disiapkan untuk menghadang laju NMax yang kian banyak penggunanya.

Carmudi pun sempat menguji performa Honda PCX150 saat peluncurannya di 2018 lalu. Dari hasil test ride, kami melihat bila PCX ini jadi motor yang nanggung, baik sebagai kendaraan harian atau cruiser touring antar kota. Skutik bongsor ini punya performa yang lincah tapi akselerasi mesin yang kurang agresif.

Style Luxurious Ala Honda PCX 2020

All New Honda PCX

Honda PCX generasi ketiga di Indonesia hadir dengan gaya Sophisticated & Luxurious atau mengutamakan kesan mewah dan kenyamanan. Namun demikian, karakter sesungguhnya dari desain PCX ini punya aura sporty saat dikendarai. Bukan dari sisi performa tentunya, tapi dari posisi berkendara yang cenderung mirip skutik mainstream.

Desain fairing depan melebar dengan headlamp berdesain seperti bentang sayap. Ini yang membuat PCX terkesan bongsor ketimbang rivalnya dari kubu garputala. Sistem pencahayaan baik untuk lampu depan maupun belakang seluruhnya telah memakai teknologi LED. Pengendara juga disuguhkan instrument cluster dengan gaya full digital khas skuter premium.

All New Honda PCX fiturnya paling lengkap di segmen 150 cc

Saat sesi test ride di 2018 lalu, PCX ini punya kelebihan pada handling yang lincah dan presisi ketika bermanuver zigzag. Rahasia lincahnya pengendalian dari PCX yaitu karena wheelbase yang lebih pendek, kini dengan ukuran 1.313 mm sehingga mempermudah pengendalian bagi pengendara. Frame juga baru dengan New Cover Stay berbahan resin, membuat bobotnya berkurang 2,4 kilogram.

Sebelum hadirnya Yamaha NMax 2020, Honda PCX lah yang menjadi pelopor pengguna lampu hazard di segmen skutik premium di Indonesia. Fitur ini dapat digunakan untuk memberi sinyal tanda bahaya terutama kepada pengendara di belakang.

Sekalipun punya penampilan yang ‘megah’, tapi desain deknya punya ukuran yang cukup sempit sehingga kaki tidak bisa memijak dengan leluasa. Selain itu, posisinya kurang landai yang membuat pengendara tidak ubahnya mengendarai skutik biasa.

Mesin 150 cc Legendaris, Juga Dipakai Vario dan ADV

Bukan rahasia bila pabrikan kendaraan biasanya memakai satu basis mesin untuk beberapa model. Ini juga dilakukan oleh AHM untuk menggarap Honda PCX, dengan memakai basis mesin yang sama seperti Vario 150. Sekalipun basis mesinnya sama, bukan berarti karakter output tenaganya juga serupa.

Mesin PCX standar memiliki perbandingan diameter X langkah 57,3 x 57,9 mm menghasilkan tenaga maksimum 10,8 kW (14,7 PS) / 8.500 rpm dan torsi 13,2 N.m (1,35 kgf.m) / 6.500 rpm. Adapun PCX Electric punya tenaga yang paling rendah yaitu  menghasilkan output maksimum 4.2kW sejak putaran rendah.

Untuk PCX versi hybrid, tenaganya lebih besar berkat adanya motor listrik. Tenaga tambahan berasal dari motor listrik sebesar 1,4 KW / 3.000 rpm dan torsinya 4,3 N.m / 3.000 rpm.

Penyakit Honda PCX Bawaan dari Honda Vario 150

Honda mengklaim telah meningkatkan kinerja mesin pekgoan dengan teknologi eSP agar lebih nyaman dan responsif untuk berkendara sehari-hari. Karakternya tetap lembut dan tidak agresif untuk akselerasi spontan. Tenaga mengisi secara gradual saat akselerasi sehingga motor tidak menghentak.

Berbeda dengan Vario 150 generasi pertama yang tenaganya turun secara bertahap, karakter mesin milik Honda PCX ini tenaga turun signifikan saat kita menutup gas. Ini membuat pengendara harus lincah buka tutup gas untuk mensiasati tenaga yang drop agar naiknya tenaga juga lebih cepat.

Honda PCX dan Honda ADV150 unjuk gigi di HUT Jawa Barat ke-74.

Honda PCX dan Honda ADV150 unjuk gigi di HUT Jawa Barat ke-74.

Bicara soal mesin, kelemahan yang muncul pada PCX 150 juga serupa dengan milik Vario 150, yaitu gredek. Gejala ini berupa getar saat akselerasi awal yang berasal dari mangkok CVT. Getar ini disebabkan karena kampas kopling sentrifugal kurang menggigit mangkok kopling karena adanya debu sehingga muncul sedikit selip.

Penyakit gredek ini umumnya muncul pada motor yang ada di perkotaan. Kondisi jalan yang sering macet membuat gesekan antara kampas sentrifugal dan mangkok kopling lebih sering terjadi. Penyakit ini bisa hilang bila kita rutin membersihkan mangkok kopling atau melakukan modifikasi di bagian tersebut.

Handling Lincah Ala Skutik Bongsor

Test Ride All New Honda PCX (foto: Carmudi)

Honda kali ini patut diacungi jempol dalam merancang desain PCX 150. Sekalipun punya desain yang gembrot, namun handling dari PCX 150 ini lincah dan presisi. Pengendara tidak kesulitan saat harus bermanuver membelah kemacetan ibukota saat mengendarai PCX.

Secara spesifikasi, wheelbase PCX 150 generasi ketiga kini lebih pendek menjadi 1.313 mm dengan ban depan 100/80-14 dan belakang 120/70-14. Tapak ban yang lebar tentunya membuat motor lebih nurut saat bermanuver, ditambah wheelbase pendek yang membuatnya juga gampang berbelok.

Pengereman Honda PCX 150 fiturnya memang tidak selengkap NMax, namun sudah cukup untuk pemakaian harian. Sebab, PCX cuma memakai rem ABS di roda depan dan roda belakang masih memakai rem cakram biasa. Untuk opsi lainnya, ada rem Combi Brake System dengan kombinassi rem cakram di depan dan tromol di belakang seperti skutik Honda kebanyakan.

Menguji kelincahan Honda PCX Electric

Kemampuan rem belakang cukup responsif dan tidak ada gejala lemot dan sistem ABS di rem depan saat hard braking bisa langsung berhenti tanpa ada gejala selip di roda depan. Denyut pompa rem yang bekerja melalui sistem tidak terasa di tangan kanan. Dengan pengereman seperti ini, kita masih bisa membuat penumpang di belakang duduk dengan nyaman dan tidak parah terdorong ke depan saat rem mendadak.

Untuk harga Honda PCX 150 versi ABS sebenarnya cukup mahal di tahun 2020 ini, apalagi melihat selisihnya dengan versi CBS yang mencapai Rp3 juta. Selain itu, fitur ABS cuma tersedia di roda depan sementara kompetitornya sudah mengaplikasikan di roda depan dan belakang.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts