Mobil Sumber informasi Tips dan Trik

Waspadai Hujan Lebat, Begini Cara Aman Melewati Banjir Untuk City Car

Banjir

Cara aman melewati banjir, jangan sampai lebih dari setengah ban. Foto/Gardaoto.

Jakarta – Cuaca anomali yang melanda Indonesia membuat hujan lebat masih turun di bulan April. Bahkan, beberapa daerah di bulan lalu dilanda banjir akibat hujan lebat. Kondisi jalanan yang diterjang banjir pastinya dilematis, Carmudian perlu tahu cara aman melewati banjir khususnya untuk pengguna city car.

Hal terpenting, ketahui letak posisi sistem kelistrikan mobil. Inilah bagian yang sangat vital karena bila terkena cipratan air bisa membuat mobil mogok tiba-tiba di tengah banjir. Untuk mobil-mobil keluaran lama biasanya ECU atau sistem kelistrikan lainnya berada di bawah dashboard sehingga riskan terkena air.

“Hal yang penting posisi kelistrikannya seperti apa, kalau sistem kelistrikannya saat lewat air dia (mobil) sudah tergenang maka akan berefek. Mobil-mobil lama itu sistem kelistrikannya ECU ada di bawah dashboard, itu kan bahaya. Sekarang untuk mobil Honda kita tempatkan di depan, jadi lebih tinggi,” ujar Muhammad Zuhdi, Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor beberapa waktu lalu.

Pria dengan sapaan Zuhdi ini menekankan agar pengemudi tahu ketinggian genangan yang akan dilewati. Jangan sampai, tinggi genangan itu melewati tinggi ban mobil karena sangat berbahaya. Batas paling aman menerjang banjir itu sekitar seperempat ban atau hanya sebatas kolong mobil dan bagian bawah pintu saja.

“Untuk setengah ban ke bawah sebaiknya kita hindari karena berpotensi water hammer karena ada cipratan ke intake. Yang sering kejadian di saringan dia basah mengandung air (terkena cipratan). kalau kita lihat ada banjir kita hitung lah masuk gak kira-kira mobil kita,” jelas Zuhdi.

Cara Aman Melewati Banjir

terjebak banjir

Cara aman melewati banjir di Jakarta (Carmudi Indonesia)

Saat Carmudian terpaksa harus menerjang banjir, sebaiknya pastikan dahulu kedalaman genangannya. Bila dirasa aman, Anda perlu menjaga putaran mesin supaya air tidak sampai masuk lewat lubang knalpot. Laju mobil juga harus dijaga agar cipratan air tidak masuk ke intake udara di depan.

“kalau knalpot sudah tertutup air dia tidak kuat menendang gas buang dari mesin. Agar air tidak masuk ke dalam knalpot makanya kita harus mempertahankan gas. Tujuannya untuk mempertahankan rpm mesin supaya daya dorongan ke gas buang knalpot tetap ada,” tuturnya.

Zuhdi menekankan kepada para pengemudi agar tidak menurunkan putaran mesin saat melibas banjir. Sebaiknya, masukkan transmisi ke gigi rendah agar mobil mendapat tenaga cukup dan putaran mesin bisa agak tinggi.

“Kalau sedikit saja gas turun, tekanan air lebih besar dari daripada tekanan gas buang. Otomatis si mesin enggak bisa hidup karena enggak kuat mendorong tekanan air yang masuk ke knalpot,” urainya.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts