Mobil

Berencana Beli Toyota Calya? Simak Dulu Beberapa Keluhan Penggunanya

Jika Carmudian berencana membeli Toyota Calya dalam waktu dekat, rasanya wajib membaca artikel berikut. Kami akan membeberkan beberapa keluhan yang sering dialami oleh pengguna Toyota Calya.

Toyota Calya sendiri merupakan salah satu mobil low cost green car (LCGC) yang ada di Indonesia. Karena mengusung LCGC, maka harga jual yang ditawarkan cukup terjangkau.

Tak heran jika Toyota Calya dan Daihatsu Sigra menjadi primadona, terutama untuk dijadikan mobil aktivitas harian. Ukuran yang kompak, konsumsi BBM yang sangat irit, serta harga spare part yang murah dan mudah didapatkan menjadi alasan utama banyak orang membeli mobil satu ini. 

Salah satu alasan mengapa mobil ini cukup laris di pasaran adalah harganya yang menggiurkan. Sebagai gambaran, Toyota Calya baru dijual dengan harga Rp146 jutaan sampai Rp167 jutaan.

keluhan Toyota calya

(Foto: Carmudi Indonesia).

Sedangkan harga bekasnya sendiri kami pantau termurah ada di angka Rp70 jutaan. Bagi mereka yang akan membeli mobil pertama harus diakui jika harga bekas Calya ini sangatlah menggiurkan.

Ibaratnya mereka cukup mengeluarkan uang di bawah Rp100 jutaan dan sudah bisa mendapatkan mobil yang usianya muda.

Namun, ada beberapa catatan sebelum Carmudian memilih Toyota Calya. Carmudian juga wajib ingat, tidak ada mobil di dunia ini yang sempurna 100%. Setiap mobil pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Carmudi akan coba membeberkan apa saja yang kerap menjadi keluhan para pengguna Toyota Calya. Sebelum benar-benar membeli, pastikan Carmudian baca sampai habis, ya!

Keluhan yang Sering Dialami Pemilik Toyota Calya

Kaki-kaki Depan Berisik

Mobil dengan kapasitas 7 orang penumpang ini terkenal punya kaki depan yang cukup berisik. Bahkan hal ini jadi yang cukup sering dikeluhkan oleh para pemilik Toyota Calya.

keluhan Toyota calya

Toyota Calya (Foto: Carmudi/Sano)

Pada beberapa mobil, bunyi tersebut disebabkan oleh adanya kerusakan di bagian kaki-kaki akibat pemakaian. Tetapi ada juga yang berasal dari kesalahan di bagian setir saat mobil hendak memutar arah berbelok patah.

AC Tidak Sampai Belakang

Pernah ingat lagu band GIGI yang judulnya “Nakal”? Dalam lirik disebutkan “Panas.. panas.. panas kepala ini, pusing..

Menurut kami, lirik lagu tersebut cukup bisa menggambarkan rasa penumpang yang duduk di baris ketiga karena tidak bisa mendapatkan aliran udara segar dari AC. 

Usut punya usut, ternyata hal tersebut dikarenakan AC hanya berasal dari semburan yang ada di depan. Rasa panas tersebut bahkan juga bisa dirasakan oleh penumpang di baris kedua, terutama saat cuaca sedang panas terik. 

Bisingnya Air Circulator

Poin berikutnya bisa dibilang masih ada hubungan dekat dengan urusan AC. Toyota Calya di bagian tengahnya menggunakan air circulator yang fungsinya lebih sebagai kipas penerus udara dingin dari lubang AC di depan.

Air circulator Daihatsu Sigra

Air circulator

Jika penumpang baris kedua ingin mendapatkan udara dingin, maka ia harus menyalakan air circulator ini. Jika dinyalakan dengan tenaga maksimal, sayangnya suaranya cukup berisik dan mengganggu kenyamanan.

Saking berisiknya, penumpang serasa disapa oleh angin badai puting beliung. Mau tidak mau ya tetap saja dinyalakan, daripada tersiksa kepanasan lebih baik menyalakan air circulator ini.

Ukuran Pelek Kurang Proporsional

Carmudian sudah pernah memperhatikan komposisi pelek Calya maupun Sigra? Coba deh perhatikan, ukurannya bisa dibilang kurang proporsional jika dibandingkan dengan mobilnya.

Mobilnya punya ukuran mungil, bannya juga terlihat kecil. Tapi jangan khawatir, dengan mengeluarkan kocek sedikit, masalah ini bisa teratasi dengan cara mengganti pelek dan bannya.

Referensi Modifikasi Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Referensi Modifikasi Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Carmudian bisa menaikkan ukuran hingga 1 atau 2 inci di atas ukuran standarnya. Setelah diganti, tampilan mobil akan langsung berubah total dan kenyamanan berkendara juga akan menjadi semakin baik.

Suspensi Belakang Keras

Keluhan lainnya yang dialami oleh para pemilik Toyota Calya tentunya adalah suspensi bagian belakang yang cukup keras. Hal ini tentu akan mengakibatkan rasa ketidaknyamanan ketika berkendara.

Banyak yang beranggapan jika suspensi keras ini akan lebih terasa ketika mobil kosong. Namun ketika diisi penuh, suspensi belakang tidak terlalu keras seperti yang dirasakan ketika kosong.

Referensi Modifikasi Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Referensi Modifikasi Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Beberapa dari pemilik ada yang mengganti suspensi agar lebih nyaman saat dikendarai. Namun jika masih ingin menggunakan suspensi bawaan, Carmudian tentu harus lebih sabar dan berhati besar menerima kekurangan tersebut.

Material Murahan

Keluhan lain yang tak kalah sering dilontarkan perihal penggunaan material murahan di mobil berpenggerak roda depan tersebut. Maklum, harga baru yang ditawarkan juga diklaim murah.

Beberapa bagian yang disebut murahan di antaranya seperti plastik dasbor, setir, bahan jok, material pelat, dan lain sebagainya. Hal inilah yang kerap dikeluhkan bagi pemilik Toyota Calya, terutama yang baru membeli mobil.

Desain dasbor Toyota New Calya. (Foto: Carmudi/Santo)

Jika merasa risih dengan kualitas dan buruknya peredaman mobil ini, Carmudian bisa mengatasinya dengan cara menambahkan peredam. Bisa dipasang peredam di bagian plafon, pintu, kap mesin, hingga dek bagian bawah.

Baca Juga:

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts