Tips dan Trik

Cara Memilih Helm Sepeda Motor Biar Nyaman dan Aman

cara memilih helm

Cara memilih helm yang pas, tidak cuma dari desain atau mereknya saja (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – Mengenakan helm adalah aturan utama ketika mengendarai sepeda motor untuk alasan keselamatan. Saat memakai helm sebenarnya tidak boleh asal pakai, dan ukurannya harus pas. Untuk itu, kalian perlu tahu bagaimana cara memilih helm sepeda motor supaya presisi dan nyaman di kepala.

Seiring banyaknya pengguna roda dua, kamu bisa mendapatkan helm dalam segala bentuk, merek dan ukuran sesuai selera baik di toko helm atau beli secara online. Namun, sangat penting untuk mengetahui panduan memakai helm yang tepat.

Bagaimanapun, ukuran yang tepat jelas membuat rasa pas dan nyaman untuk kepala kamu. Kepala bisa terasa sakit ketika memakai helm yang kesempitan.

Kalau memakai helm yang longgar, ini sama saja seperti tidak memakai helm. Helm bisa mudah terlepas ketika kalian terjatuh dan meningkatkan risiko cidera serius di kepala.

Selain menjadi tidak nyaman, helm yang berkualitas tidak harus dengan harga yang mahal. Kalian bisa memilih helm berkualitas dengan harga terjangkau.

Memang sih, helm merek berkualitas internasional dibuat dengan material terbaik untuk melindungi kepala.

Cara Memilih Ukuran Helm Motor yang Pas di Kepala

cara memilih helm

Repaint helm sebenarnya kurang dianjurkan demi alasan durabilitas dan safety

Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan dalam memilih helm. Pertama, helm harus diukur supaya pas di kepala. Cara yang umum dilakukan yaitu menggunakan pita meteran.

Kamu dapat dengan mudah mengukur lingkar kepala untuk memastikan mendapat ukuran helm yang tepat. Biasanya setiap merek helm menyediakan panduan ukuran atau size chart. Ukuran ini yang menunjukkan angka diameter setiap ukuran (S,M atau L) yang dijual merek tersebut.

Pada ukuran tersebut, umumnya yang membedakan antara ukuran yang satu dengan yang lain adalah ketebalan busa di dalam helm. Nah, kalian bisa memilih helm yang busanya bisa dilepas dan diganti supaya kelak gampang menggantinya.

Ukur kepala kamu dengan mengambil ukuran dalam centimeter (cm). Namun untuk mengantisipasi perbedaan merek dan standar ukuran, kamu juga harus mencatat ukuran kepala dalam satuan inci.

Perhatikan Size Chart di Tiap Merek Helm

Helm

Valentino Rossi memamerkan helm terbarunya di musim balap 2018 (Istimewa)

Panduan ukuran sangat penting. Ini akan memungkinkan untuk mendapatkan helm yang ukurannya benar-benar fit untuk kepala kamu.

Tiap merek bisa saja menggunakan size chart yang berbeda. Maka dari itu sangat penting untuk mengukur lagi ukuran kepala daripada bergantung pada ukuran helm yang biasanya kalian gunakan dan menjadi pedoman selama ini.

Mencoba Helmnya Langsung, Biar Yakin

cara memilih helm

Gerakan helem dari kanan ke kiri dan sebaliknya, lalu dari atas ke bawah. (Foto: Google)

Cara yang satu ini paling sering dilakukan saat ingin memilih helm yang sesuai. Agar lebih sreg, kamu memang perlu datang langsung ke toko helm supaya bisa leluasa memilih.

Saat di toko helm, kamu bisa mencoba langsung ukurannya jika masih tidak yakin dengan pengukuran kepala yang sudah dilakukan sendiri.

Dengan mengukurnya langsung, kamu tidak usah bingung melihat angka-angka yang tertera pada size chart. Ketika mencobanya, kamu harus memastikan bahwa tidak ada gap antara helm dan kepala.

Dikutip dari situs penjual helm Helmku, ukuran helm sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan dan keamanan saat mengendarai sepeda motor. Saat memilih helm, ukuran helm yang pas adalah yang sedikit ketat dan seluruh bagian busanya rapat menutupi bagian kepala. Sekalipun presisi, helm tidak menimbulkan rasa sakit saat memakainya.

Cara mudah lainnya untuk mengetahui apakah helm yang kita pakai sudah pas atau belum, yaitu dengan menggerakkan helm ke kiri-kanan saat dipasang. Apabila helm terasa rapat dan tidak menimbulkan rasa sakit saat kita geleng-geleng, itu berarti ukurannya pas. Sebaliknya, bila helm terasa longgar dan bergerak, berarti terlalu besar.

Perhatikan Kualitas Liner Busa Helm

cara memilih helm

Cuaca yang lembab bisa membuat helm berjamur. (Foto: ilustrasi)

Kenyamanan dari sebuah helm saat digunakan itu sangat bergantung dari kualitas busa dan kain liner pelapisnya. Tidak jarang, busa helm terasa sangat empuk tapi cepat kempis dan longgar saat dipakai. Namun, kadang busa helm menekan kuat kepala yang membuat kurang nyaman.

Jika kalian akhirnya merasakan nyeri kulit atau kulit terlihat merona merah, sangat mungkin ukuran helm terlalu ketat melekat pada kepala. Tetapi ini mungkin bukan berarti salah memilih ukuran helm, hanya mungkin saja masalahnya adalah pada bagian tali yang terlalu ketat.

Ini hanya masalah kecil karena masih dapat diubah dan dilonggarkan talinya. Pada banyak helm dengan spesifikasi balap, tali helm dengan pengait DD ring dapat dilonggarkan atau dikencangkan dengan mudah saat terpasang.

Bagaimanapun juga, kamu harus memastikan bahwa helmnya tidak terlalu longgar. Jika kamu menggerakkan kepala, ukuran helm yang benar-benar pas seharusnya tidak membuat helm bergerak sedikitpun. Tujuannya karena jika terjadi kecelakaan, helm yang kendur ini sama saja seperti kamu tidak mengenakan helm sama sekali.

Sertifikasi Helm, Menentukan Kualitas Material dan Kemampuan Melindungi Kepala

Helm Spesial

Helm dengan desain spesial untuk sirkuit Mugello (Foto: Twitter)

Helm yang sesuai standar akan memberikan kenyamanan dan tingkat keamanan yang maksimal. Helm seperti ini memang terbilang mahal, namun apalah artinya sebuah harga mahal untuk helm bila dibandingkan dengan keselamatan agan ketika berkendara.

Biasanya standardisasi keamanan di masing-masing negara berbeda.

Amerika Serikat mempunyai sertifikasi DOT yaitu Department of Transport atau Snell Memorial Foundation (Snell). Jepang mempunyai Japanese Industrial Standard atau JIS. Sedangkan di Indonesia, helm-helm yang beredar di pasaran wajib mempunyai standar keamanan SNI atau Standar Nasional Indonesia.

Helm dengan kualitas internasional, biasanya tertera tiga label di atas sekaligus. Tidak cuma SNI, tapi ada juga label DOT dan SNELL untuk memastikan helm ini sesuai regulasi keselamatan di luar negeri.

Cara Memilih Helm yang Aman, Pilih Jenis Full Face Atau Half Face?

Desain helm Marc Marques di musim balap tahun lalu (Foto: motogp)

Cara memilih helm yang baik tidak cuma soal ukuran atau kenyamanan busa helm. Jenis helm pun mempengaruhi kemampuan perlindungan kepala saat mengalami kecelakaan.

Sebagaimana dikutip dari laman resmi Suzuki, bila kamu ingin berkendara santai dan seringkali jarak dekat bisa memilih helm half face. Tapi jika sering berkendara jarak jauh dan ingin lebih aman, sebaiknya pakai helm full face.

Helm full face memberikan perlindungan lebih optimal terutama ketika kalian sering memacu motor dalam kecepatan yang lebih tinggi,

Para ahli sebenarnya lebih merekomendasikan helm jenis full face daripada half face. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Brasil dan dimuat di The Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, helm half face dinilai memberikan perlindungan yang tidak optimal.

Para ahli beranggapan memakai helm half face bahkan sama seperti tidak memakai helm sama sekali. Studi ini dilakukan pada 253 pengendara motor yang mengalami kecelakaan di jalan dan menderita cedera serta trauma kepala sebagai akibatnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 156 orang tidak memakai helm saat kecelakaan terjadi, 51 orang mengenakan helm non full face, dan hanya 46 orang yang mengenakan helm full face.

Risiko Kecelakaan Saat Memakai Helm Half Face

Sejumlah 76,5 persen dari pasien yang memakai helm non full face juga mengalami cedera otak yang sama dengan pengendara yang tidak pakai helm. Sementara itu, ‘hanya’ 52 persen pasien yang mengenakan helm full face yang menderita trauma otak.

Cedera otak traumatis atau traumatic brain injury adalah kehilangan kesadaran atau kehilangan memori peristiwa menjelang kecelakaan. Terjadi perubahan kondisi mental saat terjadinya kecelakaan, atau kerusakan pada saraf.

Para peneliti menyimpulkan, pengendara dengan helm half face berisiko menderita cedera wajah dan kepala yang lebih parah. Sebab, saat terjadi kecelakaan sepeda motor biasanya akan mengenai daerah dagu ke atas, termasuk mata dan dahi.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Dampak Buruk Filter Udara Motor Kotor Tidak Pernah Diganti

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts