Berita

Keren, Toyota Indonesia Sudah Pikirkan Daur Ulang Baterai Mobil Hybrid

Deretan mobil hybrid Toyota. (Foto: Carmudi/Santo)

Jakarta – PT Toyota Astra Motor (TAM) Agen Pemegang Merek (APM) mobil Toyota di Indonesia menjadi salah satu produsen yang sangat gencar mempromosikan mobil berteknologi hybrid. Bagaimana tidak, saat ini TAM menjadi APM yang paling banyak memasarkan mobil hybrid di Indonesia. Setidaknya ada empat model yang ditawarkan ke konsumen yaitu Toyota Corolla Altis Hybrid, Toyota C-HR Hybrid, Toyota Camry Hybrid, dan Toyota Alphard Hybrid.

Tidak hanya memasarkan mobil hybrid saja, TAM juga telah memikirkan langkah ke depan terutama soal daur ulang baterai. Sebagaimana diketahui, mobil hybrid dibekali dua sumber penggerak, yakni mesin konvensional dan motor listrik dengan baterai sebagai sumber tenaga listrik.

“Sudah kami pikirkan (soal daur ulang baterai), jadi kami bahkan sudah bekerja sama dengan beberapa universitas mengenai bagaimana cara untuk mendaur ulang. Contohnya bisa dihubungkan dengan panel surya kemudian dijadikan laboratorium atau apa lah, kami lagi bicarakan,” kata Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy.

Selain sudah membuka pembicaraan dengan pihak universitas, Toyota juga menunjuk perusahaan yang memang berkompeten dalam mengelola atau melakukan daur ulang baterai mobil hybrid. Anton belum bisa menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud.

“Perusahaannya di Indonesia, kami sudah mulai bicara sama mereka juga. Kami belajar dari Thailand dan Jepang. Itu (daur ulang) sudah menjadi suatu kewajiban dari kami juga,” sambung Anton.

Garansi Baterai untuk Mobil Hybrid

Toyota memberikan garansi untuk mobil hybrid selama lima tahun, termasuk di dalamnya adalah baterai. Toyota sangat yakin sepanjang masa periode garansi kinerja baterai masih dapat diandalkan. Sebaliknya, jika masih dalam masa garansi tapi baterai sudah mengalami kerusakan dan kualitasnya menurun sangat drastis maka Toyota akan menggantinya dengan baterai baru.

Jajaran mobil hybrid Toyota (Foto: Santo/Carmudi)

“Ya, garansi itu kan ada batasannya, artinya jika baterai tidak bisa diisi ulang atau tidak bisa memberikan daya, pada saat itu kami akan ganti. Tapi kalau terjadi penurunan kualitas karena masa pakai sudah terlalu lama, dan penurunan itu tidak terlalu signifikan serta masih bekerja dengan baik itu sih wajar-wajar saja,” terang Anton.

Saat ini Toyota tengah mempertimbangkan untuk menambah masa garansi baterai mobil hybrid. Hal ini dilakukan demi mengurangi kekhawatiran konsumen terhadap masalah umur kendaraan dan baterai hybrid.

“Kami lagi mempertimbangkan melakukan yang kami sebut program extended guarantee, jadi itu adalah pilihan kalau konsumen mau mendapatkan extended guarantee misalnya sampai 7 tahun atau 10 tahun,” pungkas Anton.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Masih Ragu Beli Mobil Hybrid, Simak Dulu Layanan yang Diberikan Toyota

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts