Demi Kendaraan Listrik, Hyundai Pangkas Mobil Bermesin Konvensional
Seol – Hyundai Motor Group semakin memperlihatkan keseriusannya menggarap kendaraan listrik untuk mobilitas masa depan. Hyundai berencana mengurangi produksi mobil bermesin konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE), demi fokus mengembangkan kendaraan listrik.
Menurut pengakuan dari salah seorang sumber yang dekat dengan perusahaan mengatakan bahwa langkah Hyundai tersebut akan mengurangi setidaknya 50% produksi mobil bermesin konvensional. Bahkan dirinya menyebutkan, bila rencana tersebut telah mendapat persetujuan dari para petinggi Hyundai.
“Ini adalah langkah bisnis yang penting, yang pertama dan terutama memungkinkan pelepasan sumber daya R&D untuk fokus pada pengembangan yang lainnya. Seperti motor listrik, baterai, dan fuel cell,” kata sumber tersebut kepada Reuters, Senin (31/5/2021).
Sumber yang sama juga mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan fuel cell dan Battery Electric Vehicle (BEV).
Ditambahkannya, perusahaan secara bertahap menambah jajaran kendaran listrik di beberapa pasar utama seperti Amerika Serikat, Eropa dan China, dengan target elektrifikasi penuh pada 2040.
Hyundai Motor Group, yang menaungi Hyundai Motor Co dan Kia Corp serta Genesis, menargetkan menjual sekira satu juta kendaraan listrik pada 2025 untuk mencapai 10% pangsa pasar kendaraan listrik secara global.
Hyundai Telah Menghentikan Pengembangan Mesin Diesel
Menghadapi pengetatan emisi CO2 di Eropa dan Cina, semua produsen mobil mempercepat peralihan mereka ke kendaraan listrik, tak terkecuali Hyundai.
Demi mempercepat peralihan, pada awal 2021, Hyundai Motor Group menyatakan telah menghentikan pengembangan mesin diesel baru terhitung sejak semester II tahun lalu.
Keputusan tersebut membuat Hyundai tidak akan lagi menghadirkan mobil dengan mesin diesel terbaru.
Di sisi lain raksasa otomotif asal Korea Selatan itu masih mempertahankan mesin bensin.
Alasannya, mesin bensin merupakan salah satu bagian penting dari mobil berteknologi hybrid maupun plug-in hybrid.
Hyundai saat ini fokus untuk memperkenalkan lebih banyak mobil berteknologi hybrid, karena mesin bensin murni juga akan dilarang peredarannya dalam beberapa tahun ke depan.
Hyundai juga telah mengumumkan rencananya untuk memperkenalkan 23 mobil listrik baru hingga 2025 dan menargetkan merebut 8-10 persen pangsa pasar mobil listrik secara global pada 2040.
Sebagai bukti keseriusan Hyundai menuju kendaraan bebas emisi, pada Agustus 2020 pihaknya meluncurkan sub-merek dengan nama Ioniq.
Semua model mobil yang ada di bawah bendera Ioniq menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama penggerak roda.
Baca Juga:
- Menuju Mobil Bebas Emisi, Hyundai Berhenti Kembangkan Mesin Diesel
- Keren! Hyundai Resmi Jual Ioniq 5
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas Hadi