Berita

DFSK Catatkan Peningkatan Kinerja Ekspor Kuartal I 2022

Jakarta — PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek (APM) DFSK di Indonesia mengklaim pencapaian baru dengan mencatatkan peningkatkan kinerja ekspor hingga 80% pada tahun 2022.

Catatan ekspor DFSK pada kuartal pertama 2022 mencapai 510 unit Completely Built Up (CBU) ke 15 negara tujuan. Angka tersebut diklaim mengesankan dan pabrikan menilai DFSK disukai banyak negara.

Raihan tersebut pantas disebut meningkat lantaran pada periode yang sama pada tahun sebelumnya DFSK hanya mampu mengirimkan 282 unit mobil.

ekspor dfsk

“Pandemi Covid-19 yang mereda juga membuat keran ekspor kembali dibuka dengan baik dan daya beli di negara tujuan sudah kembali meningkat,” ujar Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile dalam siaran resmi yang kami terima, Jumat (13/5/2022).

Menurutnya peningkatan kegiatan ekspor mobil DFSK pada tahun ini menjadi modal besar.

“Hal ini menjadi pertanda bahwa rencana kami dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar global sudah tepat,” sambungnya.

Jika melihat capaian ekspor pada tahun 2021 lalu, DFSK secara total mengirimkan 2.141 unit kendaraan dari berbagai model.

Rofiqi pun berharap kegiatan ekspor mereka tahun ini bisa terus berkembang dan melewati capaian tahun lalu.

ekspor dfsk

Mobil yang dibuat di pabrik Cikande dinilai sudah 90% mengadopsi teknologi robotik pada setiap proses produksinya. Mereka pun mengklaim jika kualitas yang diberikan juga tak kalah dengan pabrikan besar yang ada di negara lain.

“Ekspor ini juga menjadi langkah konkret kami dalam mendukung industri otomotif nasional dan membantu perputaran roda perekonomian Indonesia,” tandasnya.

PHK Karyawan Pabrik

Sementara itu, apa yang disampaikan oleh DFSK seakan berbanding terbalik dengan yang terjadi di pabrik. Beberapa waktu lalu, seperti dihimpun dari berbagai pemberitaan, sebanyak 47 karyawan DFSK terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak.

Para pekerja DFSK mengatakan PHK dilakukan secara sepihak tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Bahkan pihak manajemen dinilai tidak pernah membicarakan mengenai masalah PHK ini sebelumnya dengan pihak serikat pekerja atau pekerja itu sendiri.

Dikutip dari berbagai sumber, Rofiqi pun akhirnya buka suara mengenai hal tersebut pada bulan lalu. Menurutnya, PHK tersebut sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan memperhitungkan kapasitas produksi di pabrik.

“Kami telah memberikan kompensasi kepada para mantan karyawan yang sudah di-PHK sesuai dengan peraturan di negara. Termasuk kompensasi uang pesangon dan THR yang termasuk ke dalam komponen yang diberikan,” ujarnya.

Di sisi lain, DFSK mengaku jika keputusan tersebut adalah hal sulit dilakukan, tapi sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts