Diskon Mobil Besar-besaran Pasca PSBB Sulit Bantu Penjualan
Jakarta – Pandemi Covid-19 membuat banyak wilayah di Indonesia harus memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selama masa PSBB, aktivitas masyarakat sangat dibatasi, termasuk penjualan kendaraan. Minimnya permintaan, mendorong banyak merek melakukan aksi perang diskon mobil dengan memberi potongan cukup besar.
Rupanya, strategi perang diskon tersebut tidak ikut dilakukan oleh Daihatsu. Menurunnya daya beli masyarakat karena tidak bekerja sekian waktu menjadi alasan utama bila strategi memberikan diskon besar untuk pembelian mobil baru kurang efektif.
“Diskon di kami bukan menjadi strategi utama dan strategi meningkatkan volume penjualan. Pasar mobil itu sangat besar dipengaruhi daya beli, diskon besar tidak banyak mempengaruhi pasar mobil,” tegas Amelia Tjandra, selaku Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dalam diskusi online bersama media beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Amelia menjelaskan bila penjualan mobil baru kini semakin sulit karena pihak leasing memperketat persyaratan untuk pengajuan kredit. Untuk saat ini, perusahaan leasing juga banyak yang tidak menerima customer baru. Melihat kondisi yang ada saat ini, Amelia pun pesimistis bila penjualan bulan Juni belum membaik.
“Membeli mobil harus punya daya beli, dan kita harus melihat GDP suatu negara. Untuk Juni saya perkirakan tidak naik banyak karena daya beli belum maksimal. Dikasih diskon besar, kalau konsumen tidak mampu maka tidak diterima (leasing),” tuturnya.
Ada Diskon Mobil, Komposisi Pembelian Cash Meningkat?
Menanggapi soal perang diskon mobil yang kini gencar dilakukan oleh beberapa merek, Daihatsu pun menanggapi dengan adem ayem. Sebab, adanya diskon besar tanpa dibarengi dengan kemampuan atau daya beli pun sulit meningkatkan penjualan mobil secara signifikan.
“Diskon di Daihatsu masih normal-normal saja, sesuai diskon pasaran yang kompetitif. Kalau memberikan diskon besar-besaran, pasar sekarang ini juga turun, jadi kita harus selektif,” tambah Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International, Daihatsu Sales Operation pada kesempatan yang sama.
Menurut Hendrayadi, selama PSBB ini penjualan mobil tetap dilakukan namun dalam skala terbatas. Komposisi pembiayaan kredit pun kini jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu. Masyarakat yang melakukan pembelian mobil kini lebih banyak secara cash.
“Case kredit dulu pernah 25:75 persen , dari data kita 2019 lalu. Namun antara Maret – Mei kredit turun tujuh persen, dan pembelian cash naik tujuh persen. Jumlahnya naik cukup signifikan dibandingkan periode lalu, artinya orang beli mobil lebih banyak cash untuk segmen yang lebih tinggi,” bebernya.
Penulis: Yongki Sanjaya
Editor: Dimas
Baca Juga: