Berita Tips dan Trik

Etika Memakai Lampu Jauh, Sering Diabaikan Pengendara Motor

Memakai Lampu Dim dan lampu Jauh ada Etika dan Tidak Bisa Sembarangan (Foto Aslimalang)

Jakarta – Dalam berkendara di jalan raya, tentu ada sopan santun atau etika untuk menghormati sesama pengendara. Salah satu aspek komunikasi dalam berkendara yaitu saat memakai lampu jauh. Sayangnya, etika memakai lampu jauh ini kadang dilupakan atau diacuhkan pengendara.

Adanya lampu jauh ini fungsi dasarnya yaitu memberikan sorotan cahaya lebih terang ketika melewati jalan yang sangat gelap. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pabrikan menambah fitur pass beam atau yang kita kenal sebagai lampu dim. Fungsi lampu dim untuk berkomunikasi antar pengendara dengan mengedipkan lampu jauh.

Nah, fungsi lampu jauh inilah yang sering disalahgunakan terutama oleh pengendara motor. Pengendara bahkan sengaja memasang posisi saklar di lampu jauh dengan alasan supaya lebih menerangi jalanan. Padahal, cara tersebut jelas salah karena menyilaukan pengendara lainnya.

Perlu kalian ketahui, arah sorotan lampu dekat membentuk sudut yang mengarah ke jalan. Untuk lampu jauh, cahayanya menyorot ke depan sejajar dengan jalanan sehingga dampaknya adalah silau bagi orang lain. Demikian pula yang kita alami bila pengemudi dari arah berlawanan melakukan hal serupa.

Hal yang paling penting, jangan gunakan lampu dim pada kondisi pencahayaan yang baik serta pada jalan-jalan yang padat lalu lintasnya. Selain itu, hindari menggunakan lampu dim untuk menyalip kendaraan di depan karena merupakan hal yang salah. Pasalnya, cara ini justru akan membahayakan pada reflek mata pengguna jalan lainnya akibat sorotan cahaya langsung.

Akibatnya, mata pengendara lain menyesuaikan penglihatan untuk beberapa saat. Ini bisa menyebabkan hilang konsentrasi dan berakibat pada kecelakaan.

Kesalahpahaman Memakai Lampu Jauh dan Lampu Dim

Mobil Pakai Lampu Jauh (Foto: WordPress)

Kita tahu di setiap kendaraan bermotor terdapat berbagai macam lampu di depan. Mulai dari lampu senja atau lampu kota, lampu pendek, dan lampu jauh. Orang awam akan beranggapan kira-kira seperti ini, “Lampu jauh kan lebih terang? Seharusnya dengan lampu jauh lebih aman dong?” Jawabannya jelas tidak lebih aman.

Lampu jauh, atau lampu yang di panel berindikator gambar lampu berwarna biru hanya didesain untuk digunakan di daerah yang mengalami kegelapan benar-benar pekat. Lampu ini bisa kita gunakan saat tidak ada lampu jalan atau tidak ada kendaraan di depan yang menerangi jalan, sehingga tidak memungkinkan pengguna kendaraan melihat jauh ke depan. Sedangkan untuk kegelapan normal, lampu dekat yang digunakan.

Arah sorotan lampu dekat membentuk sudut yang mengarah ke jalan, sedangkan lampu jauh menyorot ke depan sejajar dengan jalanan. Tidak jarang lampu jauh memang lebih terang dibandingkan lampu dekat.

Sayangnya di Jakarta dan kota-kota besar lain, banyak sekali pengguna kendaraan terutama sepeda motor yang menyalakan lampu jauh. Kurang terangkah jalanan di kota besar sampai harus menyalakan lampu jauh terus menerus?

Sebaiknya, matikanlah lampu jauh bila berkendara di perkotaan. Walaupun kita kadang menemui jalanan yang lebih gelap sedikit, namun setidaknya sudah ada lampu jalan yang membantu menerangi jalan. Banyak manfaat dari mematikan lampu jauh, antara lain:

1. Sopan terhadap orang lain.

2. Meminimalisir kecelakaan.

3. Mengurangi polusi cahaya.

4. Terhindar dari umpatan orang lain.

Etika Menggunakan Lampu Dim dan Lampu Jauh di Mobil dan Motor

Kebiasaa Pemotor Pakai Lampu Jauh (Foto: Otosia)

Lalu, bagaimanakah etika menggunakan lampu jauh dan lampu dim mobil dan motor agar sesuai dengan peruntukkannya? Berikut sejumlah etika bermain lampu saat mengemudi di malam hari. Cara-cara ini wajib dijalankan, khususnya saat melakukan perjalanan malam dengan kondisi lalu lintas yang ramai.

1. Untuk Beri Kode Saat Berpapasan

Lampu dim ini bisa digunakan untuk memberi kode saat hendak berpapasan dengan kendaraan lain. Misalnya, jika Anda berpapasan dengan mobil yang memakai lampu jauh, maka cepatlah beri kode agar mobil dari arah berlawanan segera mengganti dengan lampu pendek.

Berikan kode dengan cara memberi kedipan lampu dim mobil atau motor. Jika tidak ditanggapi oleh pengendara dari lawan arah, maka kurangilah kecepatan kendaraan dan pastikan jarak antara Anda berdua cukup aman saat berpapasan.

2. Hindari Penggunaan Lampu Jauh Pada Saat Bersamaan dari Arah Berlawanan

Cara ini biasa digunakan saat harus menyalip di jalanan dengan dua arah dan harus melawan arus untuk mendahului. Saat menyalip, Sebaiknyas hindari menggunakan lampu jauh pada saat bersamaan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan.

Ingat, pantulan balik akibat antar partikel cahaya dari kedua kendaraan berpeluang besar menciptakan kecelakaan.

Selain itu, Hindarilah menggunakan lampu dim mobil atau motor Anda untuk memberi tanda pengendara dari lawan arah. Gunakan lampu sein kanan untuk memberi tanda bila kalian sedang mendahului. Budayakan tertib di jalan agar selamat sampai tujuan.

3. Gunakan Lampu Jauh Hanya Saat Jalan Sepi dan Gelap

Etika menggunakan lampu dim mobil atau motor yang sebenarnya adalah menggunakannya jika keadaan jalan di depan sepi dari kendaraan lain, baik yang searah maupun berlawanan arah. Lampu jauh ini akan membantu Anda lebih menerangi jalan dengan jelas dan terhindar dari bahaya saat berkendara.

Penggunaan lampu jauh saat hendak mendahului sangat tidak disarankan. Sebab, pantulan cahaya pada seluruh kaca spion akan menyilaukan pengemudi di depan, yang akhirnya dapat membahayakan keamanan kedua mobil yang saling mendahului tersebut.

Menghadapi Pengemudi yang Memakai Lampu Jauh

Pengemudi bus biasanya memakai lampu jauh untuk memberi peringatan kepada pengemudi lain. (Foto: RGDVS)

Bagi kalian yang jarang melakukan perjalanan ke luar kota, apalagi di malam hari, mutlak harus mengerti perbedaan karakter menggunakan lampu jauh demi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Beda karakter tersebut akibat adanya etika berlalu lintas yang tak sama antara kawasan perkotaan dan jalanan antar kota.

Kita pasti kesal dan jengkel bila menemukan pengemudi lain yang memakai lampu jauh terus menerus. Kita jadi silau dan pandangannya pun terganggu akibat sorot lampu tersebut. Pantulan lampu jauh di spion juga tak kalah mengganggu karena menyilaukan.

Situasi lalu lintas di luar kota cenderung menyatu antara dua jalur dari arah berlawanan, sementara penerangan jalanan pun amat minim. Selain memberi pandangan lebih jauh, lampu dim juga berfungsi untuk menjadi isyarat bila hendak mendahului kendaraan di depan. Dengan adanya isyarat kedipan atau lampu jauh ini, pengendara di depan bisa memahami bahwa kita sedang meminta jalur untuk mendahului.

Di sisi lain, apabila kendaraan di belakang Anda memberikan lampu dim, ada baiknya Anda juga menepi dan memberikan mereka jalan untuk mendahului. Bahkan, bila menemui pengemudi yang membuntuti terus menyalakan lampu jauh, hindari menekuk spion mobil kamu. Ini bahaya karena keadaan di belakang mobil justru tidak dapat terpantau. Mungkin bila hanya menekuk spion dalam tidak apa-apa tapi jangan menekuk spion luar.

Beri peringatan mobil di belakang itu dengan cara sesekali menginjak rem tanpa harus mengurangi kecepatan. Bila tanda dari kita memakai lampu jauh tidak dihiraukan, berarti pengemudi di belakang kurang memiliki etika. Geserkan sedikit posisi mobil anda ke kiri lalu nyalakan lampu sein kiri, biarkan mobil tersebut mendahului.

Sempat disinggung di atas, jika Anda berpapasan dengan mobil yang memakai lampu jauh dari arah depan, maka cepatlah beri kode agar mobil dari arah berlawanan segera mengganti dengan lampu pendek. Kita cukup kedipkan lampu dim tiga kali untuk memberi tahu pengendara dari lawan arah supaya mematikan lampu jauhnya.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts