Berita Sumber informasi

Mobil F1 Tim Force India Pakai Livery Feminin

force india

Force India 2018 Team (Foto: Carscoops)

Jakarta – Ajang balap Formula 1 musim 2018 semakin dekat, tim yang berlaga mulai memperkenalkan jajaran punggawa dan mobil andalan mereka dengan corak terbaru. Dari sekian banyak tim, hanyalah livery Force India F1 yang unik dan tak lazim.

Tim ini hadir dengan livery berwarna pink yang mendominasi sebagian besar bagian mobil berpadu dengan magenta. Perkenalan mobil VJM11 dilakukan di Barcelona bertepatan dengan tes pramusim pertama, demikian dikutip dari Carscoops.

Sebagai tim privateer, Force India didukung mesin dari pabrikan lain. Tim balap asal India ini kembali mempercayakan dapur pacu M09 EQ Power+ dari Mercedes-AMG. Tim ini akan menurunkan duet pebalap Esteban Ocon dan Sergio Perez, plus pebalap cadangan, Nicholas Latifi.

Sementara itu, Nikita Mazepin bertugas sebagai test driver yang menguji performa VJM11 pada tes pembuka F1 2018. Prestasi tim ini tidak bisa dianggap remeh, selama dua musim terakhir mampu bertengger di peringkat keempat pada klasemen konstruktor.

Force India Bangun Mobil Baru

Hadir sebagai tim privateer membuat Force India menekan pengeluaran dalam pengembangan. Tim ini akan membangun mobil dengan memanfaatkan regulasi F1 yang tidak terlalu berubah-ubah.

force india

Force India 2018 Car (Foto: Carscoops)

Sayangnya, balapan musim ini membuat tim tidak bisa menyiasati regulasi. Alasannya tidak lain karena tambahan perangkat ‘Halo’ di mobil. Tim mekanik sulit mempertahankan komponen dari mobil musim sebelumnya untuk dipasang ke mobil baru.

Dengan demikian, para engineer harus bekerja keras membangun sasis baru dan menghabiskan banyak uang. Mereka tidak bisa memanfaatkan sasis 2017 karena halo tidak bisa langsung dipasang di mobil.

“Bagi tim seperti kami, kami selalu mencoba sebisa mungkin membuat sasis bertahan hingga dua tahun. Dari sisi pengeluaran, itu besar sekali karena kami harus membuat sasis baru,” ujar Andrew Green, Direktur teknis Force India sebagaimana dikutip Motorsport.

Green menilai bila adanya Halo bakal membebani biaya pengembangan bagi tim non pabrikan seperti mereka. Halo ini menjadi perangkat keselamatan yang diwajibkan oleh FIA mulai penyelenggaraan balap musim 2018.

“Itu adalah tantangan yang sangat besar. Bagi tim seperti kami, itu masif. Untuk mengembangkan dan merancang ulang sasis baru untuk memasang halo di mobil, biayanya mencapai kisaran ratusan ribu hingga jutaan dolar,” tambah Green. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts