Fungsi Sensor Oksigen pada Kendaraan dan Dampak yang Timbul Bila Rusak

Kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan mobil memiliki sensor oksigen yang letaknya dekat dengan mesin dan header knalpot,(exhaust manifold). Kenali fungsi dan dampak yang terjadi apabila sensor oksigen rusak.
Sepada motor dan mobil merupakan dua jenis kendaraan bermotor yang memiliki banyak komponen. Semuanya bekerja secara bersamaan untuk memastikan kendaraan dapat berfungsi dengan baik. Itu artinya setiap komponen memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi keseluruhan kendaraan.
Baca Juga: Lampu Indikator Mobil Menyala Terus, Cari Tahu Artinya Sebelum Bertindak
Saking banyaknya komponen pada kendaraan bermotor beberapa di antaranya terkadang lepas dari perhatian. Umumnya sebagian besar pemilik kendaraan hanya fokus terhadap komponen-komponen yang terlihat jelas oleh mata, seperti ban, pelek, wiper, lampu, rem, dan lain sebagainya.
Padahal ada juga banyak komponen yang letaknya tersembunyi dan harus sering diperhatikan serta dirawat demi kenyamanan saat berkendara. Sebut saja salah satunya adalah sensor oksigen.
Isi Konten
Apa itu Sensor Oksigen dan Fungsinya pada Kendaraan?
Sensor oksigen merupakan salah satu komponen penting pada sistem mesin kendaraan yang bekerja untuk mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang. Keberadaan sensor ini tidak hanya penting untuk efisiensi bahan bakar kendaraan, tetapi juga memainkan peran vital dalam sistem kontrol emisi dan performa mesin kendaraan.
Secara umum, sensor oksigen pada sepeda motor hanya ada satu, sedangkan di mobil dua, yakni sensor pre-catalytic converter posisinya berada sebelum catalytic converter dan sensor post-catalytic converter letaknya berada setelah catalytic converter.
Fungsi dari sensor oksigen itu sendiri adalah untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang yang dihasilkan oleh mesin. Hasil pengukuran tersebut kemudian diteruskan ke sistem kontrol elektronik mesin atau Electronic Control Unit (ECU). ECU akan menggunakan informasi ini untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang optimal, sehingga berdampak langsung pada performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
“Sekarang kendaraan yang sudah pakai fuel injection sudah pasti ada sensor oksigen, di mobil biasanya ada dua dan di motor itu ada satu. Jadi sensor oksigen itu cuma membaca kandungan gas buang lalu nanti dikirim ke ECU, kemudian oleh ECU akan di validasi ini sudah benar atau enggak sih gas buangnya. Setelah itu, ECU akan memerintahkan komponen lain untuk menyetel ketika terjadi kelebihan atau kekurangan (bahan bakar dan oksigen),” ungkap Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support, PT Niterra Mobility Indonesia selaku produsen busi NGK di acara NGK Media Gathering, Senin (10/2/2025) di Jakarta.
Sistem Kerja Sensor Oksigen di Mobil
Ketika mesin beroperasi, gas buang akan keluar, lalu dibaca oleh sensor pertama sebelum catalytic converter. Sensor pertama bertugas mengukur kadar oksigen yang keluar dari mesin sebelum gas buang tersebut masuk ke catalytic converter untuk dibersihkan. Informasi yang diberikan sensor ini juga digunakan untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar agar pembakaran lebih efisien.
Baca Juga: Arti Kode MIL Motor Honda, Ketahui Akibatnya Juga
Proses selanjutnya, usai keluar dari catalytic converter akan dibaca kembali oleh sensor kedua. Tugasnya memastikan bahwa gas buang yang keluar memenuhi standar emisi yang ditetapkan. Sensor ini juga mengirimkan informasi kepada ECU untuk memastikan bahwa converter berfungsi dengan baik.
Dampak yang Timbul jika Sensor Oksigen Mengalami Kerusakan
Jika sensor oksigen mengalami kerusakan atau berfungsi tidak semestinya, dapat menyebabkan beberapa dampak serius pada kendaraan, seperti:
- Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Tanpa informasi yang akurat, ECU mungkin mengatur campuran bahan bakar terlalu kaya atau terlalu miskin, yang menyebabkan pemborosan bahan bakar.
- Emisi Gas Buang Meningkat
Sensor oksigen yang rusak dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, menghasilkan lebih banyak emisi gas berbahaya, dan berisiko tidak lulus uji emisi.
- Penurunan Performa Mesin
Kerusakan sensor dapat membuat mesin kehilangan tenaga, respons mesin menjadi lambat, dan penurunan efisiensi keseluruhan.
- Kerusakan Komponen Lainnya
Jika pembakaran tidak efisien, bisa menyebabkan kerusakan pada komponen mesin lainnya, seperti katup, piston, dan catalytic converter.
Ciri-ciri Sensor Oksigen Rusak
Ada beberapa ciri khas yang umum terjadi jika sensor oksigen pada kendaraan sudah rusak, antara lain:
- Lampu indikator check engine menyala
- Mesin kendaraan cenderung bergetar atau tidak berjalan mulus
- Penurunan kinerja bahan bakar dan mesin secara signifikan
- Kendaraan mengeluarkan asap tebal atau emisi yang berlebihan
- Kendaraan kesulitan untuk mencapai akselerasi yang normal.
Beberapa Contoh Kerusakan Sensor Oksigen
Sensor oksigen pada kendaraan dapat mengalami berbagai kerusakan yang bisa memengaruhi kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar. Berikut adalah beberapa contoh kerusakan yang sering terjadi pada sensor oksigen:
- Perubahan akibat benturan atau getaran
- Kabel Rusak disebabkan faktor tekanan dan getaran
- Kemampuan seal berkurang karena tekanan dan getaran
- Masuknya air yang menyebabkan korseleting
- Konektor meleleh akibat panas berlebih
- Sensor tersumbat oleh endapan karbon
- Lelehan plastik silicon menempel pada body sensor
- Konektor sensor kemasukan air yang menyebabkan korseleting.
Merawat Sensor Oksigen Kendaraan
Sensor oksigen termasuk komponen yang frekuensi penggantiannya lumayan lama ketimbang busi dengan catatan ruang bakar harus sehat.
Kendati demikian bukan berarti tanpa perawatan. Jika dirawat dengan benar dan ruang bakar dalam kondisi yang ideal maka masa pakai sensor oksigen bisa saja lebih lama lagi.
Menyoal perawatan sensor oksigen bisa membawa kendaraan ke bengkel resmi atau langganan. Hanya saja, Carmudian harus merogoh kocek lebih dalam.
“Kalau di bengkel, dicopot katalisnya dan dibersihkan. Tapi harganya lumayan,” terang Diko.
Baca Juga: PT Niterra Mobility Indonesia, Nama Baru dari PT NGK Busi Indonesia
Di sisi lain, jika ingin menghemat pengeluaran perawatan sensor oksigen bisa dilakukan secara mandiri. Caranya sangat mudah, cukup dengan melepas kabel sensor, kemudian menyemprotkan cairan khusus bisa catalytic cleaner di ujung atau lubang sensor. Lalu, diamkan selama kurang lebih 15 menit supaya meresap. Selanjutnya nyalakan mesin sambil pedal gas diinjak atau putar tuas gas.
“Kalau pembersihan dilakukan sendiri harus sering-sering, enggak langsung bersih. Beda kalau ke bengkel langsung beres,” tutur dia.
Menurut Diko sebaiknya sensor oksigen dicek atau dirawat setiap enam bulan sekali untuk mencegahnya dari kerusakan. Apabila sudah rusak, maka harus segera di ganti dengan yang baru.
“Kalau diganti dengan yang baru harganya bisa lebih dari Rp2 jutaan satu kabel untuk mobil. Untuk motor bisa ratusan ribu. Misalnya, Honda BR-V itu Rp4 juta per satu kabel,” pungkas dia.
Merawat sensor oksigen secara rutin adalah kunci untuk menjaga performa kendaraan dan meminimalkan dampak lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa dan mengganti sensor oksigen yang rusak atau kotor agar kendaraan tetap berjalan efisien, mengurangi emisi, dan meningkatkan umur mesin.
Kesimpulan
Sensor oksigen adalah komponen yang sangat penting dalam kendaraan bermotor. Fungsi utama sensor ini adalah untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar, yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran, menghemat bahan bakar, dan mengurangi polusi udara.
Oleh karena itu, menjaga sensor oksigen tetap berfungsi dengan baik sangat penting untuk kinerja kendaraan secara keseluruhan dan kelestarian lingkungan. Jangan lupa untuk merawat sensor oksigen secara berkala untuk memastikan kendaraan tetap optimal.
FAQ
- Apa fungsi sensor oksigen di kendaraan?
Untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang yang dihasilkan oleh mesin. Hasil pengukuran tersebut kemudian diteruskan ke sistem kontrol elektronik mesin atau Electronic Control Unit (ECU). ECU akan menggunakan informasi ini untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang optimal, sehingga berdampak langsung pada performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
- Apa dampak bila sensor oksigen rusak?
Jika sensor oksigen mengalami kerusakan dapat menyebabkan beberapa dampak serius, antara lain konsumsi bahan bakar meningkat, emisi gas buang meningkat, dan penurunan performa mesin.
- Bagaimana cara merawat sensor oksigen kendaraan?
Perawatan sensor oksigen bisa dilakukan secara mandiri. Caranya sangat mudah, cukup dengan melepas kabel sensor, kemudian menyemprotkan cairan khusus bisa catalytic cleaner di ujung atau lubang sensor. Lalu, diamkan selama kurang lebih 15 menit supaya meresap. Selanjutnya nyalakan mesin sambil pedal gas diinjak atau putar tuas gas.
Penulis: Santo Sirait