Berita Mobil

Harga Baterai Sentuh Rp200 Juta, Mitsubishi Outlander PHEV Sudah Dipesan Puluhan Unit

Mitsubishi Outlander PHEV

Mitsubishi Outlander PHEV diklaim laris di pasar global. (Foto: Carmudi)

“Harga penggantian baterai Mitsubishi Outlander PHEV Rp200 juta termasuk jasa pemasangannya,” – Irwansyah Siregar, Head of PC Technical Service and CS Support Section PT MMKSI

Tangerang SelatanMitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) resmi meluncur di GIIAS 2019 dengan harga Rp1,289 miliar. Terhitung sejak diluncurkan pada hari pertama GIIAS 2019, mobil ramah lingkungan tersebut terbilang cukup menarik perhatian pengunjung pameran.

Tidak sedikit mereka yang tertarik dan penasaran dengan mobil baru keluaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) itu. Namun sayangnya, catatan sementara yang dimiliki oleh MMKSI sampai Kamis (25/7/2019) kemarin belum ada satu pun konsumen atau pengunjung GIIAS 2019 yang mengajukan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Akan tetapi, menariknya, pemesanan mobil justru datang dari luar pameran.

“Mitsubishi PHEV di event GIIAS 2019 sendiri karena ini produk baru juga belum terlalu banyak yang peduli, jadi belum ada SPK sampai saat ini. Tapi di luar ajang GIIAS sudah ada beberapa, sekira hampir 40 konsumen yang melakukan SPK,” tutur Aditya Wardani, Head of PR & CSR Department PT MMKSI di booth Mitsubishi.

Dari segi penjualan, MMKSI memang tidak mematok target khusus untuk Mitsubishi Outlander PHEV. Mobil dengan sistem penggerak empat roda (4WD) ini memang sengaja dihadirkan untuk memperkenalkan teknologi PHEV yang ada di mobil asal Jepang itu. Padahal, mobil ini diklaim laris di dunia lantaran sudah laku sekira 200 ribu unit di seluruh dunia sejak 2013.

Target Penjualan Mitsubishi Naik Selama GIIAS 2019

Sama seperti tahun sebelumnya, MMKSI selalu menentukan target penjualan selama GIIAS berlangsung. Target penjualan produk Mitsubishi di GIIAS tahun ini mengalami kenaikan dari sebelumnya.

“Pada tahun ini kami menargetkan 4.000 unit penjualan. Kalau dibandingkan tahun lalu kami menargetkan 3.500 unit,” jelas Imam Choeru, Head of Sales and Marketing MMKSI pada kesempatan berbeda.

Dari total target penjualan yang sudah ditentukan, Xpander masih diharapkan menjadi produk yang menyumbang pemesanan tertinggi yakni sekira 60 persen. MMKSI pun optimis target tahun ini dapat tercapai. Apalagi MMKSI meluncurkan tiga produk baru meliputi Outlander PHEV, Eclipse Cross, dan New Triton di GIIAS 2019. Selain itu, satu mobil edisi spesial yaitu Mitsubishi Pajero Sport Rockford Fosgate Black Edition pun disodorkan kepada publik.

“Harapan kami pencapaian target yang sama seperti tahun lalu. Kalau tahun lalu memang target kami tercapai bahkan lebih dari yang diharapkan. Karena tahun lalu kami punya beberapa produk baru, salah satunya Pajero Sport Rockford yang laku terjual. Sehingga menyebabkan target penjualan jauh melebihi dari target yang sudah ditetapkan,” tutur Imam.

“Mitsubishi PHEV ini bukan ditujukan untuk menjadi volume maker seperti Xpander atau Pajero Sport,” ungkapnya.

Mitsubishi PHEV merupakan Sport Utility Vehicle (SUV) dengan dua sumber tenaga penggerak, mesin dan motor listrik. Dengan begitu sektor baterai Mitsubishi Outlander PHEV terkait kualitas dan harga pun menjadi sorotan.

Mitsubishi Outlander PHEV (Foto: Santo/Carmudi)

Mitsubishi Sediakan Indikator Kualitas Baterai

Penggunaan baterai pada mobil Mitsubishi Outlander PHEV sederhananya sama seperti yang ada di smartphone. Semakin lama digunakan maka umur baterai dan kualitasnya semakin berkurang atau lemah. Di Mitsubishi Outlander PHEV pelanggan tak perlu kebingungan untuk mencari tahu kesehatan baterai. Sebab Mitsubishi telah menyediakan indikator khusus baterai di kabin mobil yang dapat diakses dengan mudah oleh pemilik kendaraan.

“Tanda-tanda menurunnya kualitas baterai itu ada indikatornya dan ada pemeriksaan di diler. Itu (kualitas baterai) bisa diperiksa, kondisi kesehatan baterai ada dalam bentuk presentase. Kami memiliki alat khusus berupa scan. Seiring berjalannya waktu awalnya kualitas baterai bisa 100 persen di kemudian hari bisa menurun menjadi 90, 80 persen dan seterusnya,” ujar Irwansyah Siregar Head of PC Technical Service and CS Support Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Berdasarkan informasi dari prinsipal di Jepang, sebenarnya daya tahan baterai Mitsubishi Outlander Plug-in PHEV mencapai 10 tahun. Tapi semua itu tergantung pada pemakaiannya.

“Daya tahan baterai itu bisa bertahan sampai 10 tahun. Cuma yang namanya baterai layaknya baterai handphone tidak mungkin bertahan sampai 10 tahun dalam kondisi stabil terus kesehatannya. Tapi kendaraan masih dapat digunakan untuk keperluan suplai listrik. Itu sangat tergantung pada pola pakai temperatur dan lain-lain,” terang Irwansyah.

Dirinya juga membeberkan, supaya baterai berkapasitas 13.800 Watt itu bisa bertahan lama atau awet, sebaiknya pemilik mobil Mitsubishi Outlander PHEV menghindari pengisian daya cepat (quick charger) terlalu sering.

“Memang dianjurkan untuk menggunakan normal charging yaitu mengecas semalaman dibanding menggunakan quick charger jadi baterai kalau sering di-quick charger bisa memperpendek umur baterai. Makanya quick charger sebaiknya digunakan pada saat sedang dalam perjalanan jauh kemudian menemukan quick charger di pinggir jalan, ya, silahkan digunakan. Tapi rekomendasinya gunakan normal charging di rumah supaya daya tahan baterai terjaga dengan baik,” jelas Irwansyah.

Baterai Mitsubishi Outlander PHEV. (Foto: Carmudi)

Harga Baterai Mitsubishi Outlander PHEV

Daya tahan baterai SUV ini tergolong lama, namun pemilik kendaraan sudah harus menyiapkan biaya untuk penggantiannya. Harga untuk baterai baru Mitsubishi Outlander PHEV tidak murah, saat ini MMKSI memperkirakan banderolnya mencapai Rp200 juta. Bukan itu saja, Irwansyah juga mengatakan proses penggantian baterai pun akan memakan waktu cukup lama lantaran letaknya berada di bawah lantai kabin mobil.

“Harga penggantian baterai Rp200 juta termasuk jasa pemasangannya. Setengah sampai satu hari prosesnya, karena cukup kompleks konstruksinya,” pungkasnya. (dms)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts