Berita Mobil

Harga Toyota C-HR yang Kemahalan, Ini Alasannya

Toyota C-HR (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – Kurang dari dua minggu setelah diluncurkan, PT Toyota Astra Motor (TAM) pamerkan C-HR di  IIMS 2018. Ini merupakan penampilan perdana C-HR dihadapan publik yang ramai.

Tidak hanya dipamerkan, TAM juga mempersilahkan pengunjung IIMS untuk melihat secara dekat. Serta merasakan duduk di kabin mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu.

Berdasarkan pantauan Carmudi di booth Toyota, tak jarang beberapa pengunjung IIMS terpukau melihat Toyota C-HR. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang merasakan langsung suasana kabin. Hingga duduk di bangku baris pertama dan kedua. Selain itu ada juga yang melakukan swafoto.

Carmudi berhasil menemui tiga orang pengunjung IIMS 2018 yang sangat antusias melihat C-HR. Lantas apa kata mereka soal Toyota C-HR setelah melihat tampilan eksterior dan interiornya?

Menurut Danny tampilan Toyota C-HR sangat bagus, agresif dan futuristik. Bila dibandingkan dengan produk SUV lainnya keluaran Toyota, C-HR desainnya lebih manarik.

“Kalau tampilan menurut saya ini (Toyota C-HR) yang paling keren dari mobil-mobil Toyota yang SUV,” katanya kepada Carmudi.

Sementara itu terkait interior, Danny mengatakan tidak terlalu mengesankan cenderung biasa saja dan mirip dengan interior mobil Toyota lainnya.

“Kalau fitur standar ya, karena kalau dibandingkan dengan produk Toyota lain sama-sama saja. Bahkan sama Yaris baru fiturnya ya 11-12. Yang sebenarnya bikin orang tertarik itu tampilannya,” ungkap Danny.

Setelah dirinya melihat dan lebih dekat dengan Toyota C-HR, yang dicari selanjutnya adalah soal harga. Betapa terkejutnya Danny ketika tahu harga mobil  berstatus Completely Build Up (CBU) itu jauh dari ekspetasi. Namun Danny memakluminya karena C-HR bukan diproduksi dan di rakit secara lokal.

“Kalau secara harga sama kompetitornya kayanya agak kurang value for money ya. Kalau menurut saya sih wajar ya masih CBU. Kalau dengan harga segitu apalagi ini brand Toyota menurut saya untuk CBU wajar meskipun di Toyota Voxy mereka bisa tekan harganya,” tuturnya.

Akan tetapi bila dirinya memiliki uang lebih untuk membeli sebuah mobil, pilihannya tetap jatuh kepada C-HR. “Kalau memang saya punya uang sih bakal beli (Toyota C-HR) karena keren sekali,” tambahnya.

Danny pengunjung IIMS 2018 (Foto: Santo/Carmudi)

Danny Berharap kepada Toyota supaya merakit C-HR secara lokal agar harganya bisa lebih terjangkau dan setara dengan kompetitor di kelasnya.

“Dalam waktu dekat bisa CKD (Completely Knocked Down) dan harganya rentang Rp300 juta dan fitur-fiturnya jangan banyak yang di potong,” tutup dia.

Segmentasi Menengah

Soal harga yang kemahalan juga di ungkap oleh Finsen. Menurut seorang mahasiswa asal Jakarta itu harga jual yang ditawarkan sangat tidak pantas, karena mendekati kompetitor yang ada di atasnya.

“Ya sudah pasti kemahalan tampilan untuk di kelas-kelas HR-V dia (Toyota C-HR) paling bagus. Tapi masalahnya rentang harga dia (C-HR) masuk di Honda CR-v ya  itu (harganya) enggak pantes. Kalau saya nambah sedikit uang lagi saya bisa dapat CR-V atau Fortuner yang kelasnya diatas dia,” katanya.

Secara penampilan eksterior dan interior, dirinya mengaku sangat tertarik dan bagus. “Interior bagus enggak ada keluhan, dashboard-nya soft touch, kualitas bagus. Memang kualitasnya sama seperti HR-V Prestige dan harga HR-V lebih terjangkau,” tuturnya.

Sama seperti Danny, dirinya berharap supaya Toyota segera merakit C-HR secara lokal supaya harganya bisa lebih terjangkau.

“Mungkin harus rakit Indonesia ya supaya harganya di sekitar HR-V soalnya walaupun dibilang bukan lawan HR-V tapi ya tetap saja orang bilangnya tetap HR-V lawannya,” tutup dia.

Sementara itu Kelly seorang Mahasiswi asal Jakarta juga mengungkapkan harga yang ditawarkan cukup mahal. Tapi dirinya memuji tampilan eksterior dari C-HR.

Interior Toyota C-HR (Foto: Santo/Carmudi)

“Tampilannya sih sebelum dia (C-HR) keluar keren sih bagian belakangnya bagus dibanding mukanya. Tapi begitu tahu harganya, ya enggak sesuai lah dengan modelnya. Seharusnya kalau Rp200 jutan atau Rp300an masih bisa di beli,” kata Kelly.

Selain harga ada satu hal yang membuat Kelly juga cukup kecewa yaitu interiornya. Menurutnya kabin terasa sempit.

“Kalau bagian interior lumayan sempit apalagi kalau bagian belakang (bangku baris kedua). Lalu untuk dashboard-nya simpel sekali untuk harga yang semahal itu. Ya harapan saya biar dimurahin saja,” ucapnya.

Ditambahkannya kalaupun punya uang seharga Toyota C-HR dirinya lebih memilih untuk membeli mobil lain yang lebih high class.

Ini yang Bikin Mahal

Banyak pertanyaan mengapa harga C-HR mahal? Sebelum terjawab, di Thailand saja sudah mahal. Salah satu andil jadi mahal salah satunya masalah platform Toyota New Global Architecture (TNGA).

Ini digunakan mobil-mobil baru Toyota, mulai dari C-HR, All New Auris, dan All New RAV4. Sudah pasti ini mempunyai kelebihan, TNGA mengusung pengendalian superior, akselerasi yang terasa saat kali pertama menekan gas, dan kelincahan mobil.

TNGA terdiri atas lima elemen, yakni kepuasan mengemudi, kenyamanan, teknologi canggih, stylish, dan keselamatan.

Apa lima elemen itu ada di C-HR? dimulai dari kenyamanan, di mana suspensi belakang C-HR sistem double wishbone dan bagian depan MacPerson Strut, sehingga mobil stabil dan nyaman.

Teknologi terkini, seperti layar sentuh tujuh inci, yang kompatibel dengan DVD, Bluetooth, USB. Serta AUX, Weblink Application dengan Multi Tasking Window. Ada juga juga cruise control, G-Force Indicator, dan mode berkendara (Eco & Sport) yang dapat diatur pada TFT MID ukuran 4,2 inci.

Masuk ke fitur keselamatan, meliputi tujuh SRS Airbags, ABS, electronic brake-force distribution, braking assist, vehicle stability control, hill assist control, traction control, auto brake hold, hingga impact absorbing structure. Selain itu, ada blind sport monitor, dan rear cross traffic alert.

C-HR adalah perpaduan dari coupe dengan karakter yang sleek dan lincah, seperti yang terlihat pada bagian atas kendaraan, dan karakter mobil SUV yang tangguh pada desain bagian bawahnya. Lihat juga tuh lekukan-lekukan tajam di bodi mobil.

Terakhir, kepuasan mengemudi ada di mesin 1,8 liter 2ZR-FBE berteknologi dual VVT-i yang menyemburkan tenaga hingga 139 Hp pada 6.400 rpm dan torsi 17,4 kgm pada 4.000 rpm. Tenaga disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi CVT 7 speed sequential shiftmatic.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts