Berita

Hore, PPnBM 0% Mobil Baru Mau Dibikin Permanen

Jakarta – Langkah pemerintah untuk menumbuhkan kembali penjualan otomotif Tanah Air dengan memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0% untuk mobil baru rakitan lokal.

Pasar otomotif roda empat di dalam negeri sempat mengalami perlambatan sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19. Kemudian pada Juni di tahun yang sama, penjualan mobil mulai menunjukkan tren pertumbuhan, tapi angkanya belum bisa menyamai penjualan di tahun lalu.

Demi membangkitkan kembali indsutri otomotif Indonesia, pemerintah menetapkan kebijakan pemberian fasilitas diskon PPnBM sebesar 100% untuk mobil baru bermesin di bawah 1.500 cc serta sudah diproduksi di dalam negeri dengan penggunaan komponen lokal minimal 60%.

PPnBM 0% Mobil Baru

Kebijakan baru dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 itu berlaku mulai Maret 2021. Sejatinya PPnBM 0% persen untuk mobil baru habis masa berlakunya pada Mei 2021, tapi melihat efek yang ditimbulkannya sangat besar maka pemerintah melakukan perpanjangan insentif pajak ini hingga dua kali.

Alhasil diputuskan insentif PPnBM 0% berlaku hingga tutup 2021.

”Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal atau local purchase pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60%. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resminya.

Awal tahun depan, harga mobil baru yang sebelumnya mendapat keringanan pajak akan mengalami kenaikan mengikuti peraturan yang baru. Tetapi, bisa saja hanya sebagian model mobil baru yang naik, karena Kementerian Perindustiran tengah mengusulkan supaya PPnBM 0% dibuat permanen.

Dalam usulan tersebut hanya mobil dengan penggunan komponen lokal minimal 80% saja yang berhak mendapat fasilitas diskon pajak 100%.

“Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” ungkap Menperin Agus.

Menurut Agus, industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Selain itu mampu menyerap banyak tenaga kerja.

”Saya sangat bangga, bahwa saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun,” terang dia.

Produksi Mobil Lampaui Target

Program diskon PPnBM tak cuma berimbas pada tumbuhnya angka penjualan mobil secara nasional, tapi juga berhasil membuat target produksi bermotor roda empat atau lebih melewati target.

Sampai Oktober lalu, jumlah produksi telah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4% dari periode yang sama di tahun lalu. Angka tersebut melampaui target yang sudah ditentukan sebelumnya, yakni sebesar 850 ribu unit.

Komponen Lokal

Tamasya Ke Pabrik Wuling Motors, Begini Proses Produksi Cortez (Foto: Dok Wuling Motors)

Menperin Agus yakin produksi kendaraan bermotor roda empat dan lebih akan terus meningkat hingga tutup 2021.

”Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” pungkas dia.

Temukan beragam mobil baru di sini.

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts