Mobil

Inden Mobil Premium, Seberapa Lama Harus Menanti?

Inden mobil premium seperti Huracan Evo AWD butuh waktu berbulan-bulan (Foto: Carmudi)

Jakarta – Dalam proses pembelian kendaraan bermotor dikenal istilah inden, yang dapat dimaknai sebagai waktu pemesanan. Dalam inden ini, kita harus menunggu sekian waktu dari mulai pemesanan sampai mobil itu tiba. Waktu inden pun bervariasi, bisa sebentar namun bisa juga lama.

Untuk mobil – mobil pasaran seperti Toyota Avanza dan sejenisnya, waktu inden yang dibutuhkan relatif singkat. Antara dua minggu sampai 1,5 bulan tergantung dari seberapa banyak pesanan yang diterima oleh merek tersebut.

Yang dimaksud dengan inden adalah mobil tersebut belum tersedia di diler dan masih menunggu datangnya stok baru dari pabrik. Sekalipun di diler punya stok, belum tentu bisa langsung dapat unitnya setelah proses pemesanan kendaraan selesai dilakukan.

Setelah unit tiba, pembeli mobil harus kembali menunggu surat  Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil baru estimasi pembuatannya sekitar 1-1,5 bulan. Kemudian untuk Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), akan menyusul sekitar 6 bulan kemudian.

Sebenarnya, proses mencetak BPKB bila tidak terjadi antrian panjang di Polda maka butuh waktu yang tidak selama itu. Bila bukan sedang peak season atau banyak tanggal merah, maka prosesnya bisa dua kali lebih cepat. Supaya lebih paham soal inden ini, kita memang harus mengetahui terlebih dahulu prosedur pemesanan mobil, terutama mobil premium.

Prosedur Pembelian Mobil

Saat kalian ingin membeli sebuah mobil, pasti akan datang ke dealer atau mengunjungi pameran untuk melihat-lihat dan menentukan pilihan. Apabila sudah cocok dengan model dan tipe suatu mobil, kita selanjutnya akan dilayani oleh sales mobil untuk melakukan pemesanan kendaraan.

Nah, saat proses pemesanan ini tidak jarang oleh pihak sales akan diberikan opsi lain, seperti warna, pilihan transmisi, hingga paket aksesoris. Setelah kita cocok dan memilih opsi yang diinginkan, proses pemesanan dilakukan memakai SPK atau surat pemesanan kendaraan.

Nah dalam membuat SPK ini sales tidak jarang meminta tanda jadi atau uang muka. Tanda jadi ini sebagai uang pengikat atau tanda keseriusan Anda untuk membeli mobil tersebut.

SPK akan berisi keterangan tipe mobil, warna mobil, dan harga yang disetujui. Berkas SPK ini harus Anda simpan sebagai bukti pembelian, hingga nanti saat penyerahan mobil dari dealer.

Nantinya uang tanda jadi akan digabungkan dengan uang muka jika membeli secara kredit. Tanda jadi ini juga akan mengurangi total harga mobil jika beli lunas. Nah bagi kalian yang belum tahu, tanda jadi ini bisa untuk mempercepat proses inden saat pemesanan sedang banyak-banyaknya.

Dengan adanya tanda jadi ini, kalian mendapat prioritas pemesanan dari pihak sales dan diler. Tidak jarang, pembeli yang tidak memberi uang tanda jadi atau nilainya sangat kecil diserobot antriannya oleh pembeli yang tanda jadinya besar atau pembelian secara cash.

Penyebab Munculnya Inden Mobil yang Cukup Lama

Inden Suzuki Jimny konon sudah mencapai setahun lebih. Foto/Carmudi.

Inden mobil bisa terjadi karena perbandingan yang beli dengan kapasitas produksinya tidak sebanding. Misalnya mobil A yang ingin beli seratus orang dalam sebulan, sedangkan kapasitas produksinya cuman 30 unit. Tentu akan ada antrian produksi pada 70 unit sisanya.

Kenapa merek tersebut tidak menambah kapasitas produksi? Nah, di sini hukum ekonomi berlaku. Produsen akan menghitung biaya untuk menambah infrastruktur dan karyawan butuh modal yang lebih besar.

Dengan membuat waktu inden semakin lama, ada potensi menaikkan harga jual sewaktu-waktu. Ini sudah terjadi pada penjualan Suzuki Jimny yang terus naik di sales dealer resmi sebagai akibat inden yang luar biasa lama.

Permintaan pasar Indonesia heboh karena suksesnya marketing global mengangkat kembali nama Suzuki Jimny sebagai mobil yang tangguh layaknya sang pendahulu. Namun saat konsumen mau beli, stok yang ada tidak mencukupi karena jumlah yang diminta melebihi kapasitas produksi dari pabriknya di Jepang.

Sudah menjadi rahasia umum bahkan ditulis dengan jelas di setiap brosur mobil baru dan website yaitu “Harga tidak mengikat,dapat berubah sewaktu waktu.” Tidak ada hukumnya yang mengikat, kalau satu mobil harus dijual dengan harga tertentu.

Inden Mobil Premium Bisa Berbulan-bulan

Lamborghini Huracan Performante hadir untuk penggila supercar performa tinggi (Foto: Carmudi)

Membahas soal inden, tidak lengkap rasanya kalau tidak menyinggung pemesanan mobil mewah. Tentu kalian sudah tahu bila pemesanan mobil mewah terutama dengan beberapa customisasi khusus memakan waktu berbulan-bulan bahkan hingga lebih dari setahun.

Namun demikian, lamanya pemesanan ini jelas berbeda dengan mobil produksi massal. Pabrikan mobil mewah biasanya memiliki kuota produksi untuk menjaga mutu dan kualitas terbaik. Belum lagi, proses produksinya lebih sulit daripada mobil biasa.

Misalnya saja di AMG Jerman, yang memakai sistem one man one machine untuk produksi mesin. Mesin dengan performa tinggi ini masing-masing diserahkan kepada satu orang untuk merakit dan melakukan penyetelan. Itulah mengapa, mesin supercar punya tingkat kepresisian dan hasil yang sangat memuaskan.

Sementara itu untuk proses inden Lamborghini setidaknya membutuhkan waktu selama enam bulan. Sedangkan bila ada customisasi pesanan yang cukup sulit bisa mencapai 10 bulan. Adanya pandemik Covid-19 membuat proses pengiriman semakin sulit dan terhambat.

“Unit untuk pembelian baru bisa inden karena enggak limited dari Lamborghini. Untuk inden butuh waktu enam bulan untuk normal color. Untuk special color dan ad persona bisa 8 sampai 10 bulan,” kata Presiden Direktur Prestige Motorcars, Rudy Salim beberapa waktu lalu.

Pada mobil mewah seperti ini, pembeli bisa meminta personalisasi tertentu. Mulai dari opsi velg, warna khusus, jenis joknya apakah ingin fabric atau kulit, dan masih banyak lagi aksesoris mahal yang bisa diminta.

Contoh lainnya yaitu BMW Z4 yang meluncur pada IIMS 2019 lalu. Kembaran dari Toyota GR Supra ini kabarnya inden lebih dari enam bulan setelah diluncurkan waktu itu. Sebab, pihak prinsipal hanya membatasi penjualan BMW Z4 sebanyak 20 unit pada saat peluncuran.

Apabila kuota tersebut sudah habis atau terpenuhi, maka konsumen tidak bisa lagi melakukan pemesanan. Mau tidak mau, pembelian dilakukan melalui bantuan importir umum atau membeli unit dari konsumen yang sudah melakukan pemesanan lebih dahulu.

Pembatalan Inden Mobil, Apakah Bisa?

Xpander tol

Karena lamanya proses inden, sebagian pembeli Xpander membatalkan pemesanan (Foto: Carmudi)

Kasus pembatalan saat inden mobil juga cukup sering terjadi. Ini disebabkan karena adanya ketidakpastian atau ketidakjelasan kabar unit yang dipesan. Biasanya, pembatalan ini dilakukan karena pembeli sudah tidak sabar menunggu unit yang terlalu lama datangnya.

Pembatalan inden ini sebenarnya sama seperti pembatalan SPK. Ada konsekuensi yang harus diterima oleh pembeli saat membatalkan pesanan unit kendaraan. Biasanya, tanda jadi pun terancam hangus dan tidak dapat dikembalikan ke pemesan.

Namun demikian, pembeli mobil bisa mendapat kembali uang tanda jadi secara utuh saat melakukan pembatalan. Syaratnya, pembatalan ini disebabkan karena merek atau dealer yang bersangkutan tidak menepati waktu inden yang telah dijanjikan. Kondisi ini disebut sebagai wanprestasi, atau pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau ingkar janji atau kelalaian.

Saat akan mengajukan pembatalan inden, kita harus menghubungi sales yang membuatkan SPK. Nantinya, pihak sales akan melakukan tindak lanjut alasan mengapa kita berniat membatalkan pemesanan tersebut. Agar sah secara hukum, kita nantinya diminta mengisi atau membuat semacam surat pembatalan beserta alasannya.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts