Berita

Indonesia Jadi Basis Pengembangan Suzuki Ertiga dan XL7 Mild Hybrid

Ertiga dan XL7 mild hybrid

Ertiga dan XL7 akan menggunakan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) atau mild hybrid (Foto: Suzuki)

Tokyo – Suzuki Motor Corporation dipastikan akan menambah investasi di Indonesia untuk pengembangan teknologi mild hybrid yang dipasangkan ke Ertiga dan XL7. Kedua mobil andalan Suzuki itu nantinya diproduksi di pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Menurut penuturan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita jumlah investasi yang digelontorkan Suzuki mencapai mencapai triliunan rupiah. Investasi itu diberikan secara bertahap hingga tiga tahun kedepan.

Suzuki sampai tahun 2024 itu akan menambah investasinya sebesar Rp1,2 triliun dan ini akan menjadi basis bagi pengembangan Ertiga dan juga XL7. Nah ini, Ertiga dan XL7 basisnya Integrated Starter Generator (ISG) itu hampir sama juga dengan mild hybrid,” ungkap Menperin Agus belum lama ini secara virtual langsung dari Jepang.

Suzuki Ertiga dan XL7 dengan teknologi mild hybrid diproduksi secara lokal dan rencannya akan diekspor ke sejumlah negara.

“Model-model ini dikembangkan akan menjadi model ekspor ke pasar Asia dan juga Amerika Latin. Jadi mereka tetap akan melakukan investasi walaupun adanya rencana dari pemerintah untuk merivisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73,” sambung dia.

Suzuki memilih untuk mengembangkan mild hybrid, karena teknologi tersebut telah dimiliki sebelumnya.

Ertiga dan XL7 mild hybrid

All New Ertiga berteknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) (Foto: Suzuki)

Menurut duta besar (dubes) Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Suzuki mengklaim teknologi mild hybrid bisa menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

“Teknologi itu sudah mampu menghemat bahan bakar 15% dan mengurangi emisi 20%. Seperti kita ketahui, Suzuki bukan bermain di segmen tinggi tapi menengah dan rendah. Bukan pula mobil mahal sekali, jadi itulah (mild hybrid) yang dianggap memadai untuk Indonesia. Jadi tetap komitmennya dan tetap mempertimbangkan pasarnya dia serta teknologi yang dia punya,” ungkap Heri pada kesempatan yang sama.

Pertemuan dengan Pelaku Industri Otomotif

Selama dua hari kunjungan kerja di Jepang, Menperin Agus didampingi dubes Heri secara maraton melakukan beberapa pertemuan dengan pelaku industri otomotif, petrokimia, dan alas kaki, asosiasi pengusaha, serta pihak pemerintah Jepang.

Dalam pertemuan, Menperin menyampaikan kebijakan, program dan proyek baru diantaranya, Undang-undang Cipta Kerja, subtitusi impor, relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), proyek Bintuni, dan Patimban.

Ertiga dan XL7 mild hybrid

Suzuki XL7 akan menggunakan teknologi mild hybrid (Foto: Carmudi/Dimas)

Dari Negeri Sakura, Menperin membawa ‘oleh-oleh’ berupa penguatan investasi lama dan komitmen investasi baru di sektor otomotif.

“Pertemuan berjalan dengan baik dan membawa kabar gembira karena beberapa perusahaan otomotif besar dan petrokimia menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia,” ujar Menperin.

Menperin menuturkan, dari pertemuan dengan prinsipal Honda Motor Company.Ltd, perusahaan tersebut berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp5,2 triliun. Sementara itu, Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun.

Adapun Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp28 Triliun. Kemudian, Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp11,2 triliun.

Baca Juga: 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts