Berita Sumber informasi

Jokowi Bawa Angin Segar Bagi Industri Otomotif Usai Bertemu Presiden Vietnam

Indonesia - Vietnam

Presiden Indonesia Joko Widodo bersama Presiden Vietnam Trần Đại Quang usai menandatangani nota kesepamahaman (Istimewa)

Jakarta – Awal 2018 lalu negara Vietnam mengeluarkan peraturan baru terkait impor kendaraan. Regulasi tersebut tertuang dalam Decree No. 116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services) mengatur berbagai persyaratan kelaikan kendaraan termasuk emisi dan keselamatan.

Indonesia menjadi negara yang terdampak kebijakan tersebut. Pasalnya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah diterapkan selama ini belum cukup sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Sehingga kendaraan produksi Indonesia tidak bisa masuk kesana.

Padahal Vietnam merupakan pasar ekspor yang sangat menjanjikan bagi merek kendaraan yang diproduksi di Indonesia.

Bahkan Indonesia menempati peringkat ke-3 negara pengekspor mobil penumpang terbesar ke Vietnam setelah Thailand dan China dengan penguasaan pasar hingga 13,12 persen.

Membawa misi mencari solusi masalah tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Hanoi, Vietnam dan bertemu langsung dengan Presiden Vietnam Trần Đại Quang, Selasa (11/9/2018).

“Dalam tiga tahun belakangan ini tren perdagangan kita cukup baik dan mencapai nilai USD6,8 miliar. Kita ingin nantinya pada tahun 2020 perdagangan kita bisa mencapai USD10 miliar,” ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers.

Untuk menuju ke arah sana, Jokowi merasa perlu untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang saat ini masih terjadi. Termasuk ekspor produk otomotif Indonesia.

“Saya tadi telah meminta perhatian Presiden Trần Đại Quang agar hambatan-hambatan perdagangan dapat dihilangkan, termasuk produk-produk otomotif Indonesia,” tuturnya.

Sebagai informasi ekspor mobil penumpang asal Indonesia ke Vietnam pada bulan Januari-November 2017 tercatat sebesar US$ 241,2 juta. Naik 1.256,5% (YoY) dibandingkan tahun 2016 yang sebesar US$ 17,782 juta.

Indonesia – Vietnam Sepakati Nota Kesepahaman Peningkatan Kerjasama di Berbagai Bidang

Sebelum melakukan pernyataan pers, kedua negara melakukan pertemuan bilateral dihadiri sejumlah menteri dari masing-masing negara. Dimana sudah terjadi penandatanganan 2 nota kesepahaman yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan Presiden Trần Đại Quang.

Nota kesepahaman yang ditandatangani tersebut berisi Rencana Aksi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam 2019-2023 yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Vietnam.

Mulai dari bidang keamanan, industri, dan lain-lain. Termasuk rencana serta keinginan para investor Indonesia untuk mengembangkan investasi di Vietnam. Indonesia sendiri merupakan salah satu investor tertua dan pertama yang ada di Vietnam.

“Oleh sebab itu, tadi saya menitipkan kepada Presiden Trần Đại Quang untuk dapat melindungi investor Indonesia dan memberikan perlakuan yang adil dan baik,” pungkas Jokowi.

Lebih jauh, Indonesia dan Vietnam juga akan meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang lainnya. Keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam hal pemberantasan pencurian ikan ilegal di perairan masing-masing.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts