Berita

Banyak Pabrik Mobil Tutup, Menperin Agus Imbau THR Tetap Dibayar

Pabrik Toyota

Produksi Innova di pabrik TMMIN Karawang. (Foto: Carmudi).

Jakarta – Efek buruk virus corona (Covid-19) sangat dirasakan oleh industri otomotif di Indonesia. Banyak pabrikan mobil memilih untuk menutup sementara operasional pabrik demi mengedepankan kesehatan dan keselamatan para karyawannya. Belum cukup sampai di situ, beberapa diler serta bengkel resmi terutama di wilayah Jakarta juga ikut-ikutan tutup sementara. Penutupan dilakukan dalam rangka melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyadari bahwa hal ini membuat efek berantai yang kurang baik, mulai dari industri komponen sampai pada tenaga kerjanya.

“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada pelaku industri otomotif tersebut dapat memastikan bahwa hak-hak pekerjanya bisa terpenuhi, seperti Tunjangan Hari Raya (THR) yang diharapkan dapat dibayar tepat waktu,” jelas Menperin Agus dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, kata Menperin, pihaknya juga mendorong kepada pelaku industri otomotif agar tetap memenuhi hak-hak karyawan yang dirumahkan akibat pabrik melakukan penghentian sementara atau menurunkan produksinya. Dirinya pun berharap di momen krisis seperti sekarang ini para pabrikan mobil tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.

“Kami bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) akan berupaya semaksimal mungkin untuk berupaya membantu industri otomotif dalam jangka pendek ini untuk mencegah terjadinya PHK,” ungkap Menperin Agus.

Membantu Pemulihan Sektor Industri Otomotif Indonesia

Di samping memperhatikan nasib para karyawan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis ke depannya guna mencegah efek yang lebih buruk lagi gara-gara wabah virus corona. Sehingga nantinya sektor industri otomotif dapat bertahan dan kembali berkontribusi terhadap sektor ekonomi dan perindustrian nasional.

Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020, terdapat tambahan penanganan Covid-19 sebesar Rp405,1 Triliun. Dari jumlah tersebut, Rp150 triliun akan digunakan untuk membantu pemulihan sektor industri termasuk industri otomotif.

“Perppu ini akan sangat membantu sektor industri, termasuk industri otomotif sehingga mereka dapat melakukan recovery dengan cepat menuju kondisi yang normal,” terangnya.

Industri otomotif indonesia akan dibantu pemulihannya

Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian 2014-2019) bersama Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi. (Foto: Seven Event)

Kemenperin juga sudah mengusulkan berbagai stimulus tambahan untuk menggairahkan usaha sektor industri, termasuk otomotif. Inisiatif ini sedang dikoordinasikan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, serta pelaku industri.

“Terdapat berbagai stimulus yang sedang kami diskusikan sehingga diharapkan dapat membantu sektor industri termasuk otomotif untuk dapat bertahan pada kondisi yang sulit ini,” tutur Menperin.

Menperin pun meminta kepada pelaku industri otomotif supaya bisa bertahan dan tetap berproduksi di tengah pendemi Covid-19 serta menyampaikan usulan konsep economic recovery pasca-Covid-19.

Langkah Kemenperin tersebut mendapat sambutan baik dari Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi. Dirinya berharap langkah-langkah yang diambil oleh Kemenperin bisa membangkitkan kembali industri otomotif.

“Kami berharap perhatian dan bantuan-bantuan lainnya dapat mendorong sektor industri agar dapat segera bangkit dan menjadi pemain utama serta tuan rumah di negeri sendiri,” ungkap Nangoi.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Berikut Hal-Hal yang Perlu Diketahui dari Daihatsu Sirion 2020 Terbaru

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts