Berita

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh Ketimbang Negara Lain

Jakarta – Industri otomotif Indonesia mulai tumbuh semenjak pemerintah mengeluarkan insentif tarif pajak atau diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru produksi lokal bermesin di bawah 1.500 cc dan 1.501 cc sampai 2.500 cc.

Pemberian insentif tersebut sebagai bagian untuk menggairahkan kembali industri otomotif dalam negeri yang sempat mengalami kemerosotan pada tahun lalu. Selain itu, demi pemulihan ekonomi dan merangsang masyarakat membeli mobil baru.

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh

Produksi dan penjualan mobil mengalami kenaikan di April 2021 (Foto: TAM)

Kebijakan serupa lebih dahulu diterapkan di negara tetangga Indonesia seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Alhasil penjualan mobil di negara tersebut mengalami pertumbuhan. Demikian pula penjualan mobil di Indonesia, sekarang angkanya lebih tinggi ketimbang 2020, bahkan sudah mendekati titik normal.

“Industri otomotif boleh dikatakan di Indonesia bisa terselamatkan dan tumbuh tidak terlalu jelek dibandingkan negara-negara lain,” ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi dalam acara webinar “Evaluasi Dampak Program Relaksasi PPnBM DTP Kendaraan Bermotor” yang digelar secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Oleh sebab itu, dirinya sangat berterima kasih kepada Kementarian Perindustrian, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena telah memberikan dukungan terhadap industri otomotif Indonesia.

“Masyarakat sangat bergembira dan bergairah untuk membeli mobil baru. Dengan hal ini kami mengucapkan syukur luar biasa kepada pemerintah atas dukungannya bahkan sampai kepada Presiden. Intinya kami dari Gaikindo sangat mengapresiasi tindakan pemerintah,” tutur Nangoi.

PPnBM mobil 2.500 cc

Pabrik mobil Toyota (Foto: Carmudi)

Penjualan Mobil Kembali Seperti 20 Tahun Lalu

2020 merupakan tahun yang amat berat bagi industri otomotif Indonesia akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan masyarakat menunda untuk membeli mobil baru. Imbasnya penjualan mobil menurun mulai April 2020 atau satu bulan setelah Covid-19 dinyatakan mulai masuk Indonesia.

“Terlihat sekali penjualan mengalami penurunan di 2020. Penjualan mobil di Tanah Air pernah mencapai angka tertinggi pada 2015 dan 2016, tapi pada 2020 penjualan kembali ke 20 tahun yang lalu. Di mana angka penjualan hanya sekira 500 ribu unit. Itupun masih tertolong di Januari sampai Maret, karena masih ada penjualan cukup tinggi, selebihnya hancur,” tutur Nangoi.

Berkat adanya diskon PPnBM, terhitung mulai Maret 2021 penjualan mobil baru mulai menunjukkan peningkatan.

Renault Triber 2021

Renault Triber cukup menyita perhatian para pengunjung GIIAS 2019. (Foto: Carmudi/Rizen)

“Pada Maret wholesales mencapai 80 ribu unit lebih atau mendekati angka normal di 100 ribu unit. Ini adalah prestasi yang luar biasa,” sambung dia.

Peningkatan tersebut juga berdampak positif terhadap para Agen Pemegang Merek (APM). Di mana mereka tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerjanya.

“Industri otomotif Indonesia tumbuh dan bisa kembali bergulir, sehingga sangat banyak di industri otomotif tidak dan mudah-mudahan tidak akan terjadi PHK karyawan. Justru yang ada adalah karyawan kontrak yang sifatnya sementara maka tidak diperpanjang lagi. Bahkan sejak PPnBM bergulir para industri otomotif mulai lagi mencari karyawan baru,” pungkas Nangoi.

Baca Juga: 

 

Penulis: Santo Sirait

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts