Sepeda motor

Pemerintah Berupaya Percepat Pertumbuhan Industri Sepeda Motor Listrik

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengangkat swap battery pada motor listrik Honda PCX. (Foto: Kemenperin)

Jakarta – Tren industri otomotif global sudah mengarah ke kendaraan bermotor listrik. Mengetahui hal tersebut pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berupaya untuk mempercepat pertumbuhan kendaraan bermotor listrik di dalam negeri. Tidak hanya fokus kepada mobil saja, Kemenperin juga ingin mempercepat pertumbuhan industri sepeda motor di Tanah Air.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan pada 2025 pertumbuhan produksi sepeda motor sebanyak 10 juta unit. Sekira 20% atau 2 juta unit dari jumlah tersebut merupakan sepeda motor listrik. Peningkatan produksi tersebut diharapkan tidak hanya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri saja tapi juga luar negeri.

“Salah satu hal penting dalam percepatan industri kendaraan listrik adalah penyiapan industri pendukungnya sehingga mampu meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, terutama penyiapan industri Power Control Unit (PCU), motor listrik dan baterai,” ujar Menperin Airlangga di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Pilot Project Kendaraan Bermotor Listrik

Sebagai satu langkah strategis dalam mempercepat pengembangan kendaraan bermotor listrik, Kemenperin bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) melakukan sinergi untuk proyek percontohan. Proyek ini diberi nama “The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing”.

“Dalam pilot project ini akan dilaksanakan demonstrasi dan studi kendaraan listrik yang akan dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Bali,” kata Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto.

Proyek demonstrasi kendaraan listrik akan dilakukan melalui skema leasing kepada konsumen langsung (business to consumer) serta oleh pelaku bisnis (business to business). Ada banyak objek yang dilibatkan dalam proyek percontohan ini, seperti 300 unit sepeda motor listrik, 1.000 unit baterai, 40 unit Baterai Exchanger Station (BEx Station) dan 4 unit mobil listrik (Mikro EV). Demonstrasi ini juga melibatkan ojek online yang akan mewakili pengguna motor listrik.

pcx electric

Honda PCX Electric (Foto: Carmudi)

“Proyek demonstrasi kendaraan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kendaraan listrik tetapi juga untuk mendorong tumbuhnya pasar sebagai basis pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri,” jelasnya.

Langkah strategis ini diperkuat dengan studi tentang kendaraan listrik oleh institusi R&D Indonesia yang terdiri dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Inidonesia dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin. Studi tersebut mencakup technical performance, customer acceptance, industrial and social impact serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

“Hasil studi ini sebagai masukan bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan percepatan industri sepeda motor listrik di Indonesia, terutama untuk mewujudkan target roadmap Making Indonesia 4.0 untuk menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) baik untuk pasar domestik dan ekspor pada tahun 2030,” tutup Harjanto.

Baca juga:

Perpres Kendaraan Listrik Keluar, Piaggio Indonesia Datangkan Vespa Elettrica?

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts