Ini Alasan Orang Lebih Memilih Membeli Mobil Matic
Jakarta – Mengemudikan mobil dijalanan ibu kota sering sekali berurusan dengan yang namanya macet. Bila sudah seperti itu lebih enak memang mengendarai mobil yang memiliki transmisi otomatis (matic).
Sebab kaki kiri bisa “beristirahat” tanpa harus bekerja meninjak kopling ketika ingin mengganti gigi dan menginjak pedal gas. Selain itu pengemudi juga tidak direpotkan dengan selalu memindahkan posisi tuas ke gigi.
Melihat animo konsumen terhadap mobil bertransmisi otomatis cukup tinggi, maka tak heran bila hampir semua pabrikan mobil di Tanah Air jika meluncurkan produk baru pasti menghadirkan dua pilihan transmisi yaitu manual dan otomatis.
Menurut Chinto Adiputera, Supervisor Business Area Sales Department Retail Division Astra Otoparts, selain mobil matik dapat membuat kaki kiri pengemudi beristirahat selama bekendara, sebenarnya ada tiga hal yang paling utama mengapa orang lebih memilih mobil matic. Berikut ini penjelasan singkatnya:
1. Nyaman
Banyak orang yang beranggapan mengendarai mobil matik itu sangat nyaman apalagi di tengah kemacetan. Di samping itu ada juga yang mengatakan bahwa mengendarai mobil matik tidak membuat kaki mudah pegal.
“Hari gini kalau enggak matic naik mobil macet-macetan ampun deh pasti pegal. Lebih nyaman berkendara terutama di tengah kota besar ya dengan mobil matic,” ujar Chinto di Jakarta belum lama ini
2. Simpel
Bila zaman dulu orang hanya mengenal mobil dengan transmisi manual, namun seiring semakin majunya teknologi di dunia otomotif muncullah mobil bertransmisi otomatis. Secara umum transmisi otomatis dikenal dengan dua jenis yaitu powershift (konvensional) dan Continuously Variable Transmission (CVT).
Dengan adanya mobil bertransmisi otomatis memudahkan sesesorang untuk mengemudikan mobil tanpa harus terus memikirkan kapan memindahkan tuas gigi ke angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
“Zaman dulu mengendarai mobil itu kayanya mati terus mesinnya, kenapa? karena pakai mobil dengan trasnmisi manual harus mengimbangi kopling dan gas, itu adalah pekerjaan yang bikin cape kaki. Tapi sekarang dengan adanya mobil bertransmisi matik seorang wanita pun dalam sehari bisa saja jalan mengendari mobil, ya kalau soal bodynya lecet-lecet itu mah nomor dua. Kalau yang simpel ya yang dicari pasti mobil matik,” tambah Chinto.
3. Modern
Chinto bercerita bahwa pernah ada rekannya yang pernah membeli mobil bertransmisi manual. Rupanya orang tersebut baru bisa mengendarai mobil dan setelah sempat menggunakan mobilnya itu beberapa kali dia selalu mengeluh betapa pegalnya mengemudikan mobi bertransmisi manual. Sekira tiga bulan sejak mobil tersebut di beli, rekannya memilih untuk menjualnya dan mengganti dengan mobil matik.
“Kenapa dijual, kalau enggak mobil matik repot,” ucap Chinto.
Meski mobil matik memberikan rasa nyaman dan mudah untuk dikendarai, namun Chinto mengingatkan penguna mobil matik untuk selalu melakukan perawatan supaya kinerja transmisi berjalan maksimal.
“Mobil matik indentik dengan perawatan yang relatif kata orang lebih mahal, tapi apakah itu betul? Ya tentunya relatif tergantung dari prespektif kita dan tergantung dibandingkan dengan apa,” pungkas Chinto.(dol)