Berita Sepeda motor Sumber informasi

Ini Batas Umur Baterai di Honda PCX Hybrid

Baterai Honda PCX Hybrid (Foto: Santo/Carmudi)

Jakarta – Astra Honda Motor (AHM) resmi memperkenalkan skuter matik (skutik) PCX berteknologi hybrid untuk pasar Indonesia. Skutik berbadan bongsor itu akan mulai diproduksi dan dipasarkan pada semester dua tahun ini.

Berbeda dari PCX standar yang hanya mengandalkan mesin konvensional. PCX hybrid dibekali baterai lithium-ion yang menawarkan peningkatan torsi dan sensasi akselerasi yang lebih responsif.

Seperti baterai lithium-ion pada umumnya ada batas usia pemakaian. Baterai yang terpasang di PCX Hybrid telah diatur untuk jangka pemakaian sampai 4 tahun. Lewat dari disitu baterai masih tetap bisa digunakan hanya saja performanya tidak sebaik seperti sebelumnya.

“Normalnya 8 tahun baru benar-benar mati, 4 tahun itu performanya turun. Ibaratnya baterai penuh 80 persen setelah 4 tahun bisa jadi 60 persen, terus motor assistnya yang bisa 1,4 kWh itu dia mulai turun,” ujar Technical Service Division AHM, Reza Rezdie.

Reza menambahkan baterai lithium-ion yang ada di PCX Hybrid terbilang sangat awet dan tidak mudah rusak, kecuali ada faktor dari luar yang menyebabkannya tidak bekerja denga baik.

“Kalau kerusakan sistem engine akibat tabrakan atau ada kabel yang digigit tikus, tapi kalau semuanya normal dipakainya normal enggak ada bencana apa-apa ya sama saja seperti motor biasa,” tambah dia.

Untuk mengetahui baterai sudah lemah, atau tidak bekerja dengan baik, tidak perlu report membuka jok motor lalu memeriksa sendiri, sebab Honda telah menyematkan indikator baterai pada speedometer PCX hybrid.

“Indikator lampu lithium-ion-nya untuk yang tipe hybrid di sebelah kanan panel meternya, bila itu menyala berarti tandanya baterai sudah soak atau lemah. Kemudian liat bar status pengisian baterai kalau status pengisiannya kosong dia (baterai) harus di charge. Chargenya gampang cuma hidupkan mesin saja mesinnya, kalau status pengisian baterai tidak berubah atau mengisi juga berarti harus baterai harus diganti,” terang Reza.

Tanpa Perawatan

Baterai lithium-ion yang ada di PCX Hybrid bebas perawatan hanya saja pemilik motor harus selalu memerhatikan status pengisian, pastikan berjalan dengan normal. “Yang penting kita lihat indikator status pengisiannya saja, kalau statusnya normal ya tidak ada perlakuan khusus,” katanya.

PCX Hybrid telah dirancang sedemikian rupa dengan teknologi tinggi. Jadi baterai tidak akan kelebihan daya jika sudah dalam kondisi terisi penuh.

Bila sudah penuh secara otomatis daya listrik untuk mengisi baterai akan terputus. Hal itu berguna untuk menjaga umur baterai dan performanya.

Dijelaskan Reza, didalam baterai itu ada komponen battery management unit (BMU) yang mendeteksi baterai. Dan dan memotong daya jika terjadi kealahan.

“BMU itu monitoring baterai kalau temperaturnya berlebih enggak boleh ada tenaga yang keluar, enggak boleh ada tenaga yang masuk. Baterai yang gelembung itu dia kelebihan muatan, dia masih panas tetap mengeluarkan listrik atau tetap masih di charge. Tapi kalau punya kita ini (BMU) aman,” pungkas dia.

Untuk diketahui Honda PCX Hybrid dibekali mesin tipe 4 stroke, SOHC, PGM-FI, Liquid Cooled, ESP, berkapasitas 149.3 cc. Diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal 14,7 ps pada 8.500 rpm dan torsi puncak 13.2 pada 6.500 rpm.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts