Berita Mobil Sumber informasi

Ini Kawasan untuk Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Ilustrasi mobil Listrik (Foto: Carscoops)

Jakarta – Pemerintah komitmen terus mengembangkan mobil listrik. Keberadaan mobil listrik di Indonesia diyakini bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ada banyak pekerjaan rumah yang terus dikebut oleh pemerintah demi mempercepat pengembangan dan tumbuhnya industri mobil listrik di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Seminar dan Exhibition Electric Car  baru-baru ini mengungkapkan rencananya. Salah satu upaya mempercepat pengembangan mobil listrik,  pemerintah tengah mendorong pengembangan kawasan ekonomi industri terpadu Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur). Kawasan tersebut nantinnya akan digunakan untuk memproduksi mobil listrik.

(Baca juga: Insentif untuk Produsen Mobil Listrik di Indonesia Keluar Bulan Ini)

“Mengenai kawasan ekonomi industri terpadu Karawang-Bekasi-Purwakarta dan dengan dibangunnya Patimban, Kertajati. Kita harapkan mendukung tumbuhnya industri mobil listrik. Mobil listrik harus kita dorong ke sana,” katanya.

Pengembangan mobil listrik tambahnya, diperlukan mengingat pertumbuhan kelas menengah atas di Indonesia cukup besar.

“Tiap tahun jumlah kelas menengah di Indonesia naik 1 juta. Jika tidak dikembangkan. Maka kebutuhan akan bahan bakar fosil terus meningkat,” tutur Luhut.

Dukungan dari BPPT

Disamping menyiapkan kawasan khusus, pemerintah dibantu oleh BPPT tengah mengkaji Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU), pengisi daya (charger), serta baterai

“BPPT siap mendukung dalam aspek teknologi terkait Pencanangan Mobil Listrik menjadi program nasional oleh Presiden RI Jokowi ini. Diperlukan kajian terkait komersialisasi, kematangan teknologi, regulasi dan kesiapan infrastruktur dan jaringan listrik nasional. Ini untuk mendukung komersialisasi mobil listrik,” papar Kepala BPPT, Unggul Priyanto.

Dirinya menambahkan mobil listrik merupakan kendaraan yang sangat sesuai untuk masa depan. Oleh karena itu Indonesia jangan sampai hanya menjadi konsumen atau penonton saja.

“Kami berupaya dengan kaji terap teknologi mobil listrik ini agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen mobil listrik. Tetapi juga dapat memproduksi di dalam negeri bukan saja hanya kendaraannya tetapi juga termasuk batere bersama dengan SPLU. Intinya kami fokuskan inovasi ini bisa masuk ke industri. Yakni agar motor listrik, baterai dan manufaktur komponen lainnya dapat melibatkan industri dalam negeri. Hal ini menjadi kunci dalam pengoperasian mobil listrik,” tegasnya.

Mobil Listrik

Pengisian tenaga baterai pada mobil listrik. Foto/Istimewa.

Lebih lanjut Kepala BPPT mnuturkan untuk menuju cita mobil listrik nasional dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Selain itu diperlukan juga pemberian insentif supaya mendorong industri otomotif di Indonesia terus berinvestasi untuk memproduksi mobil listrik.

Mengenai kesiapan, Unggul menyatakan bahwa BPPT telah siap mengembangkan dan melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi mobil listrik.

“Kami terus mengembangkan berbagai purwarupa moda transportasi bertenaga listrik, mulai dari motor, trolley bus, juga mobil listrik. Diharapkan Regulasi pendukung riset harus disusun mulai sekarang, untuk memuluskan pengembangan mobil listrik,” tutupnya.(dol)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts