Berita Mobil Reviews

Meski Punya Fitur Melimpah, Ini Kekurangan DFSK Glory 580

DFSK Glory 580

DFSK Glory 580 mencoba menggebrak segmen SUV Indonesia. (Foto: Carmudi.co.id)

Jakarta – Kekurangan DFSK Glory 580 mulai tercium setelah peluncurannya pada April lalu. Sejak tahun lalu, PT Sokonindo Automobile (Sokonindo) selaku pemegang merek DFSK di Indonesia, telah gencar memperkenalkan produknya. Pabrikan asal Negeri Tiongkok ini pun akhirnya meluncurkan Glory 580 pada April 2018 sebagai mobil penumpang pertamanya.

Mengaspalnya Glory 580 ini turut meramaikan produk asal China setelah Wuling terlebih dahulu menjajaki eksistensi mereka dengan Confero S dan Cortez. Mencoba menggebrak pasar otomotif Indonesia, DFSK kabarnya telah membekali Glory 580 dengan beragam fitur mewah yang biasanya ada pada mobil dengan harga dua atau tiga kali lipatnya.

Glory 580 tersedia dalam dua varian yaitu Comfort dan Luxury. Pada masing-masing varian ini tersedia pilihan transmisi manual dan otomatis. Glory 580 Comfort transmisi manual dijejali mesin 1.800cc, sedangkan varian Comfort transmisi otomatis menggunakan mesin berkapasitas 1.500cc turbo. Sementara itu, varian Luxury hanya dibekali mesin 1.500cc Turbo di semua tipe transmisi.

Meski demikian, SUV berkapasitas 7 penumpang ini tidak luput dari kekurangan. Di antaranya desain eksterior, detail fitur dan interior serta kualitas CVT. Berikut ini beberapa kekurangan DFSK Glory 580 yang menghambat eksistensi SUV bongsor ini.

Kekurangan DFSK Glory 580: Desain Eksterior Ketinggalan Jaman

Harga DFSK Glory 580

Menawarkan harga murah, DFSK Glory 580 tersedia dalam 4 varian. (Foto: Carmudi.co.id)

Glory 580 yang dibanderol Rp200-300 jutaan memiliki dimensi yang dinilai istimewa. Glory 580 di atas kertas memiliki ukuran 4.680mm x 1.845mm x 1.715mm. Ukuran tersebut lebih besar dibanding Honda HR-V, Chevrolet Trax atau Suzuki S-Cross. Bahkan jika dibandingkan dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios dan Honda BR-V pun, Glory 580 ini lebih panjang dan lebar.

Beralih pada desainnya, SUV ini tampak out of date di tahun 2018 jika dibandingkan dengan para pesaingnya yang lebih nyentrik dan ‘ganteng’.

Banyak anggapan juga bahwa desain Glory 580 ini banyak kemiripan dengan mobil-mobil lain. Ini yang kemudian sulit diterima dan menjadi kekurangan DFSK Glory 580.

Sebut saja fasia depannya yang mirip dengan VW Tiguan generasi pertama. Pada bumper bawah tampak seperti Honda HR-V. Serta di bagian samping sekilas terlihat sosok Nissan X-Trail. Tak sampai di situ saja, kemiripan dengan Audi Q3 juga terlihat di bagian belakangnya.

Bicara soal detail, di bagian depan terdapat tiga lis krom pada grilnya yang menempel langsung dengan lampu utama. Detail lampu terdiri dari DRL dan LED, lampu kecil dari DRL, lampu besar projector halogen dan lampu jauh halogen di luar projector. Lampu sein mobil juga halogen, sedangkan lampu sein pada spion mengusung LED namun foglamp masih halogen.

Di samping terdapat roof rail silver, window lining krom, handle pintu krom, sirip aerodinamis di balik spion dan skid plastik yang mengitari seluruh bagian bawahnya. Titik uniknya ada pada fender belakang yang terlihat menggembung dan besar. Bukan hanya itu, ada defogger dan wiper juga di semua varian plus sensor parkir 4 titik sewarna bodi.

Di bagian kaki-kaki, Glory 580 menggunakan velg 17 inci di semua varian. Hanya saja ada perbedaan desain. Pada varian comfort berdesain single tone dan dual tone pada varian luxury.

Kekurangan DFSK Glory 580: Detail Fitur dan Interior

Interior DFSK Glory 580

Beragam fitur dan desain interior yang cukup impresif tidak luput dari kekurangan pada detailnya. (Foto: Carmudi.co.id)

Kesan pertama berada di kabin Glory 580 benar-benar terasa mewah. Berkat fitur yang banyak, desain interior SUV 7 penumpang ini tampak sangat interaktif. Dengan variasi materi kulit, plastik krom dan ala-ala fiber dirasa sangat menggoda mata.

Hanya saja, kekurangan DFSK Glory 580 terasa setelah menyentuh material plastiknya yang ternyata masih mendominasi kabin. Tidak hanya itu, beberapa detail interior penting namun luput menambah nilai merah dari kekurangan Glory 580 ini.

Detail pertama yang ditemukan luput ada pada MID. Pada MID tidak tersedia fitur penghitung rata-rata konsumsi BBM. Setir hanya tilt, fitur naik-turun kursi hanya ada pada varian luxury, pedal gas hanya dilapisi bahan karet biasa dan tidak ada tempat istirahat kaki kiri di kursi supir. Luputnya bagian-bagian kecil tersebut dinilai cukup mengganggu.

Kekurangan DFSK Glory 580: Ekpektasi Berkendara

Baru-baru ini, tim editorial Carmudi berkesempatan untuk mencoba Glory 580 1.500cc Turbo CVT. Test drive yang menempuh rute Purwakarta – Bandung ini meninggalkan beragam kesan berkendara.

Bicara kekurangan DFSK Glory 580, di awal perjalanan, CVT sangat terasa berat untuk memulai. Artinya, butuh menginjak lebih dalam agar mobil ini bergerak maju.

Tapi setelah mulai berakselerasi sifat positif CVT-nya langsung terasa, rasanya halus tanpa ada perpindahan gigi. Turbo lag pun jelas terasa. Torsi sebesar 220 Nm tidak muncul secara linear sejak awal menginjak gas, tapi sedikit menghentak di sekitar 2.000-an rpm.

Di bagian setir, kendalinya agak berbobot. Ini tergolong asik di jalanan berkelok karena didukung juga oleh jok yang sangat tebal untuk menahan badan kita.

Memasuki jalan menanjak, CVT agak bermasalah. Setelah melaju mulus di jalan datar (tol), CVT Glory 580 jadi tidak stabil. Meskipun ada fitur Hill Start Assist, Glory 580 butuh sekitar 5 detik untuk bergerak.

Secara keseluruhan, kenyamanan dan kestabilan Glory 580 memang boleh dipuji. Hanya saja jangan berekspektasi terlalu besar dengan mesin 1.500cc turbo-nya yang di atas kertas memang punya angka tenaga cukup besar. Soal CVT-nya, jelas masih butuh banyak pengembangan. (dna)

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts