Mobil

Intip 10 Generasi Toyota Corona yang Pernah Ada

Jakarta – Beberapa bulan terakhir ini dunia dilanda pandemi virus corona (Covid-19) yang berasal dari Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan, China. Hingga saat ini, wabah yang belum ditemukan vaksinnya tersebut sudah memakan korban jiwa hingga ratusan ribu orang di seluruh dunia. Kendati corona merupakan sebuah virus mematikan, sebenarnya nama ini sudah lebih dulu eksis dalam dunia otomotif yakni mobil Toyota Corona.

Toyota Corona sendiri merupakan sebuah sedan yang pernah diproduksi oleh Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang sejak tahun 1957 hingga 2003. Memang, nama Toyota Corona bisa dibilang kalah pamor dengan sedan Toyota yang lainnya. Akan tetapi, sebenarnya Corona ini bisa dibilang jadi salah satu cikal bakal sedan Toyota lain yang ada saat ini.

Berikut profil Toyota Corona dari generasi ke generasi.

Toyota Corona Generasi 1

Generasi pertama Corona lahir pada Mei 1957 dengan kode ST10. Kala itu mobil ini hadir dengan desain dan komponen yang diambil dari Toyota Crown. Jika melihat dari desain, Toyota Corona generasi pertama ini memang sepintas mirip dengan Toyopet Master. Mesin yang digunakan pada generasi pertama masih menggunakan mesin kecil, yakni berkapasitas 997 cc dengan tenaga 42 hp.

Desain belakang dari generasi pertama ini sedikit mengambil desain yang ada pada mobil Ford 1949 jenis sedan. Sebagai mobil kompak, ia pun sudah menggunakan desain bodi monokok, dengan suspensi memakai double wishbone. Toyota sendiri membuat Corona dengan bobot yang sangat ringan, tak sampai 1 ton atau 960 kg saja. Pada 1958, Toyota pun memberikan minor facelift pada Toyota Corona generasi pertama ini.

Toyota Corona Generasi 2

Generasi kedua lahir pada Maret 1960. Pada kemunculannya, mobil ini juga dikenal dengan nama Toyota Tiara dengan kode ST20 dan ST30. Perbedaannya bisa dilihat salah satunya pada lampu depan yang  memiliki desain sedikit lancip. Ini dikarenakan Toyota meniru desain wajah dari Ford Thunderbird yang ada pada tahun 1955 hingga 1957. Toyota Tiara sendiri dibekali dengan mesin yang lebih besar, 1.500 cc yang sama dengan milik Toyota Crown. Mesin ini bisa mengeluarkan tenaga 45 hp dan sanggup melesat hingga kecepatan 100 km/jam.

Corona generasi kedua hadir dalam beberapa versi. Yakni coupe, sedan 4 pintu dan station wagon. Mobil ini juga mendapatkan kesuksesan yang cukup baik di Amerika Serikat. Terbukti ia dapat terjual hingga 318 unit untuk pasar Amerka Serikat kala itu. Pada 1963, Toyota memulai ekspansi ke Negeri Kanguru, Australia. Generasi kedua ini juga mulai dijual di Australia pada 1963.

Toyota Corona Generasi 3

September 1964, Toyota pun memperkenalkan generasi ketiga dari Corona. Di generasi ini Toyota nampaknya benar-benar sangat serius untuk menyiapkan Corona. Terbukti produsen asal Jepang ini mendatangkan desainer asal Italia, Battista Farina untuk mendesainnya. Alhasil, Corona seakan diberikan karakter baru karena mendapat sentuhan ala mobil Eropa. Terlihat dari bagian bodi yang mulai mengotak, lampu depan memakai 4 buah hingga penggunaan bumper berbahan besi krom.

Di generasi ketiga, Toyota mengkampanyekan Corona sudah dites jarak tempuh lebih dari 100 kilometer. Mesin yang digendong di generasi ketiga ini lebih kecil dari generasi sebelumnya, yakni 1.200 cc namun sanggup melesat hingga 120 km/jam untuk pasar Amerika Serikat. Di sana, Corona cukup laris terjual hingga 30 ribu unit pada tahun 1967.

Sedangkan untuk pasar Australia, Toyota Corona memakai mesin yang lebih besar, 1.600 cc dengan dua karburator. Di pasar Jepang, Toyota Corona memakai mesin 1.600 cc, DOHC dengan twincam.

September 1968, Toyota merilis Corona Mark 2 sebagai versi facelift. Corona Mark 2 hadir dengan desain yang lebih segar dan tak lagi terlihat mengotak. Desainnya mulai terlihat memiliki lekukan halus yang membuat tampilannya semakin indah.

Toyota Corona Generasi 4

Generasi keempat dengan kode T80 hadir pada Februari 1970. Hadir dengan tampilan yang lebih baru, Corona generasi keempat menawarkan kenyamanan yang lebih baik. Mesin yang ditawarkan pun lebih bervariasi. Mulai dari 1.300 cc, 1.500 cc, 1.600 cc, 1.700 cc, 1.900 cc dan 2.000cc. Perbedaannya terlihat pada gril baru dengan lis bodi di bagian samping berbahan krom. Untuk versi dua pintu, mobil ini berbagi platform dengan Toyota Celica.

Toyota Corona Generasi 5

Pada Agustus 1973, Toyota kembali merilis generasi terbaru dari Corona. Mobil berkode T100 ini hadir dengan pilihan transmisi otomatis dan manual. Untuk versi Jepang, mobil ini memakai mesin yang jauh lebih bertenaga. Yamaha mensuplai bagian head pada mesin untuk performa tinggi. Mesin naturally aspirated ini memakai dua karburator Mikuni Solex 40mm. Transmisinya memakai model synchromesh milik Porsche dengan 5 percepatan manual. Gardannya juga diberi limited slip differential untuk memberikan traksi yang lebih baik.

Pada tahun tersebut, Corona memiliki kompetitor terdekat yakni Honda Accord, Subaru DL, dan Nissan Bluebird. Generasi kelima Corona ini diproduksi sejak tahun 1973 sampai 1979. Corona inilah yang juga menjadi model Corona pertama yang diproduksi di Indonesia secara CKD.

Toyota Corona Generasi 6

Pada generasi keenam, Corona lebih memperlihatkan garis tegas. Bentuk mobilnya pun juga sudah mulai mengotak mirip seperti Toyota Corolla. Generasi keenam ini meluncur pada tahun 1978 hingga 1982. Pada generasi keenam ini, Toyota Corona memberi kode bodi dengan angka T130. Ada beberapa model yang diluncurkan mulai dari pintu dua, sedan pintu 4, liftback hingga station wagon. Pada generasi keenam ini, ada beberapa perubahan yang terjadi.

Seperti suspensi memakai MacPherson strut independent di bagian depan, trailing arm di bagian belakang, rem cakram, dan beberapa ubahan lainnya. Untuk mesin, ada beberapa tipe mesin yang ditawarkan. Mulai dari 1.600 cc, 1.800 cc, 1.900 cc, 2.000 cc, 2.200 cc dan 2.400 cc. Transmisinya yang ditawarkan pun juga terdiri dari manual dan otomatis.

Toyota Corona Generasi 7

Pada awal Januari 1982, Toyota juga merilis kembali generasi terbaru dari Corona. Generasi ketujuh ini dikenal dibuat di atas platform T140 yang diproduksi rentang 1982 hingga 1987. Bodi yang dibuat pun hampir sama, terdiri dari model coupe, sedan, station wagon, dan liftback. Varian ini lebih terkenal untuk pasar Australia kala itu. Sedangkan di Singapura, mobil ini dijadikan untuk armada taksi. Kenyamanan Corona saat itu dinilai cukup baik, sehingga mobil ini kerap dijadikan taksi di beberapa negara.

Pada 1983, Toyota membuat Corona dengan penggerak roda depan. Jika sebelumnya berpenggerak roda belakang, maka di tahun ini Corona lahir dengan penggerak roda depan. Berkode T150, Corona ini menjadi mobil Jepang pertama yang menggunakan instrumen digital pada indikator cluster-nya. Di generasi ketujuh ini juga, nama Toyota Corona digantikan dengan nama Toyota Carina untuk pasar Eropa.

Corona Generasi 8

Di generasi kedelapan, Corona mulai terlihat lebih modern. Bentuk bodinya lebih sedap dipandang dan tak membosankan. Generasi kedelapan dengan kode T170 ini diproduksi sejak 1987 hingga 1992. Pada Mei 1990, Toyota merilis Corona edisi spesial di Jepang. Hal ini dilakukan karena untuk merayakan produksi Corona ke-10 juta. Untuk generasi kedelapan ini memang bisa dibilang jumlahnya tak sebanyak generasi sebelumnya.

Corona Generasi 9

Pada Corona T190 atau generasi ke Sembilan, Toyota membuat Corona ini menjadi lebih besar. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang kabin yang lebih lega. Model ini juga menjadi salah satu model Corona tersukses. Carina E bahkan menjadi primadona di Eropa. Di Jepang, Corona dibuat dalam trim level GX, Select Saloon, EX Saloon, dan EX Saloon G. Model Liftback disebut Corona SF. Di Indonesia, generasi ini disebut Corona Absolute, sedangkan di Thailand dan Taiwan dikenal dengan nama Corona Exsior.

Di Indonesia, ada juga Corona Absolute, GX, EXSaloon. Pada tahun 1994-1998, mobil ini pernah menjadi kendaraan dinas untuk staff TNI AD dan AL yang bertugas di zaman itu. Jika melihat bentuknya, seakan mirip dengan Great Corolla yang sudah ada.

Corona Generasi 10

Ini merupakan generasi terakhir dari keluarga Corona yang ada di dunia. Generasi terakhir ini diproduksi sejak tahun 1996 hingga 2001 dengan kode bodi T210. Bentuknya segar, tak lagi terlihat kuno dan tua. Yang membedakan adalah adanya lis yang terpampang di sekujur bodi mobil mulai dari depan, samping hingga belakang. Pada generasi ini memakai 2 warna yang dibedakan oleh lis bodi. Ada beberapa nama untuk Corona generasi terakhir. Mulai dari Caldina, Avensis, Allion, dan Premio. Pada generasi ini juga, Toyota pernah merilis mesin diesel dengan turbo yang digunakan sebagai taksi.

Harga Bekas Corona di Indonesia

Sebagai mobil yang sudah berumur, sedan yang satu ini memiliki harga yang cukup terjangkau. Bisa dibilang harga Toyota Corona bekas sudah cukup murah. Berdasarkan pantauan, harga Toyota Corona bekas berkisar di antara Rp15-150 jutaan. Harga ini tentunya sangat bervariasi dengan kondisi dan tahun produksi mobil tersebut. Harga termahal merupakan harga yang dibanderol untuk model station wagon yang unitnya memang cukup langka.

Bagi Carmudian yang hendak membeli mobil dengan harga yang sangat terjangkau, mobil ini bisa menjadi alternatif. Selain harga yang murah, spare part Corona juga masih bisa dilakukan substitusi dengan varian Toyota lainnya.

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Baca Juga:

Simak Harga Toyota Alphard Bekas, Mobil Harian Kalangan Atas

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts