Berita Mobil

Isuzu D-Max, Pick-Up Tangguh Andalan Tambang dan Perkebunan

Isuzu D-Max jadi andalan dei segmen SUV bagi merek yang terkenal Rajanya Diesel.

Jakarta – Mobil jenis pick-up pada umumnya digunakan untuk angkutan barang atau mobilitas di kawasan pedalaman dengan kondisi jalan yang belum semuanya mulus. Isuzu D-Max mencoba peruntungannya sebagai kendaraan untuk kawasan tambang dan perkebunan yang tersebar di luar Jawa.

Isuzu D-Max menawarkan reliabilitas dan durabilitas untuk berbagai kebutuhan berkendara. Saat ini Isuzu D-Max yang dipasarkan di Indonesia adalah generasi kedua dari mobil yang telah beredar sejak 2013.

Membahas mobil pick-up baik itu single cab atau double cab memang tidak banyak keistimewaan dalam interiornya, karena mobil seperti ini hanya menjual utilitas dalam angkutan barang dan ketangguhan di medan offroad.

Awal Masuknya Isuzu D-Max

Isuzu D-Max pertama kali masuk kepasar Indonesia pada kisaran 2003. Awalnya, D-Max menggunakan dapur pacu hanya satu pilihan, yaitu mesin 3.0 liter dengan kode JH1. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 130 dk pada 3.800 rpm, dengan torsi puncaknya mencapai 294 Nm pada 2.000 rpm.

Isuzu kemudian melakukan pembaharuan dengan merilis facelift D-Max pada 2007 yang memakai mesin baru. Mesin dengan kode 4JJ1 telah dibekali Common Rail Direct Injection atau sering disingkat dengan CRDi. Dengan adanya teknologi ini, tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar yakni 146 HP pada 3.800 RPM, sementara torsi masih tetap sama.

Major facelift pickup ini hadir pada pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013. Generasi kedua Isuzu D-Max desainnya berubah secara signifikan mulai dari lampu depan, lampu belakang, bemper, dan penambahan gril beraksen krom. Untuk generasi baru ini, mulai dari sektor eksterior, interior, hingga dapur pacu mendapatkan sentuhan.

Isuzu D-Max Rodeo, Varian Tertinggi D-Max (Foto: Mobilku)

Isuzu D-Max generasi terakhir di Indonesia mengusung mesin dengan tipe 4JK1-TC HI, commonrail, electronic controlled fuel injection pump with intercooled turbo charger dan VGS (Variable Geometry System), 4 silinder segaris, DOHC, dengan kapasitas sebesar 2.499cc.

Tenaga yang mampu disemburkan sebesar 136 PS pada 3.400 rpm dan torsi puncaknya mencapai 32.6 kg-m pada 1.800 – 2.800 rpm.

Sistem penggerak rodanya 4×4 menggunakan switch control, dengan transmisi yang disodorkan manual 5-percepatan dan otomatis 5-percepatan. Spesifikasi tersebut membuatnya mampu melahap jalur yang relatif terjal di pedalaman.

Facelift kembali dilakukan pada 2016 lalu dengan merilis secara bersamaan D-Max bersama MU-X di kawasan Senayan, Jakarta. Secara desain, kedua model berbeda jenis ini bisa dibilang mirip terutama pada bagian fascia, pilar A dan juga pilar B. Bedanya, MU-X adalah SUV sedangkan D-Max berupa pick-up double cabin.

Isuzu D-Max, Versi Pickup Isuzu MU-X

Sudah jamak bagi pabrikan otomotif untuk memproduksi beberapa model kendaraan memakai satu platform tertentu. Isuzu salah satunya. Isuzu memproduksi D-Max dan MU-X dengan memakai satu basis atau platform.

DNA off-road yang kental yang dibalut model kabin ganda membuat D-Max seharusnya berada di tanah dan batu-batuan. Namun karena didukung tampang baru yang lebih ‘ganteng’ sehingga ada tipe yang cocok untuk dipakai di dalam kota.

Generasi terbaru Isuzu D-Max memang lebih difokuskan sebagai kendaraan perkotaan. Dengan demikian, Isuzu lebih fokus terhadap faktor kenyamanan. Memasuki area kabin, suasana nyaman dan lapang sangat kental terasa.

Pada facelift versi 2016 ini fitur-fitur hiburan untuk menunjang kenyamanan tersedia semakin lengkap, begitu juga dengan fitur keamanannya. Kursi baris kedua yang sebelumnya membuat pegal, karena terlalu tegak, kini menjadi semakin nyaman.

Fitur seperti Power Window. Keyless Entry, atau Audio 2DIN sudah menjadi fasilitas standar pada pick-up double cabin tersebut. Sekalipun sudah naik kelas, saat itu Isuzu tidak menaikkan harga D-Max terbaru. Dengan demikian, sang pick-up makin mewah dengan harga relatif terjangkau.

Semua tipe kini menggunakan mesin 4JK1-TC 2.500cc turbo diesel dengan Variable Geometry System (VGS) intercooler. Mesin ini serupa dengan yang digendong MU-X, yang sanggup memproduksi tenaga 134 tk (136 PS) dengan torsi 320 Nm.

Desain Isuzu D-Max Timeless

Sudah menjadi ciri khas Isuzu tidak banyak mengutak-atik sisi desain. Pabrikan yang dijuluki sebagai ‘Rajanya Diesel’ ini begitu percaya diri dengan desain yang bagi kompetitornya dianggap kuno. Ubahan signifikan baru dilakukan apabila suatu model mendapat desakan dari para konsumen loyalisnya supaya diganti.

Bahasa desain Isuzu D-Max (Foto: Carmudi)

Isuzu D-Max ini setia dengan desain yang agak kotak ala pick-up keluaran tahun 2000-an awal. Bandingkan dengan pick-up bikinan merek-merek lain, desainnya sudah relatif membulat dan desainnya yang modern mengikuti zaman.

Paling kelihatan yaitu di bagian gril, dengan desain trapesium terbalik dan panel krom, gaya ini pernah populer pada dekade awal 2000-an.

Langkah ini sengaja diambil oleh Isuzu supaya terkesan garang dan macho. Menurut pihak Isuzu, gaya futuristik menghilangkan kesan gagah dari sosok double cabin ataupun SUV. Isuzu hanya mengubah desain gril, bumper depan dan belakang yang lebih streamline.

Model ini bahkan telah lulus uji ASEAN NCAP dengan memperoleh bintang empat dalam uji keselamatan. Salah satu fitur keselamatan yang kini jadi standar dalam D-Max yaitu adanya dua airbag untuk penumpang depan.

Di bagian fascia, lampu depan proyektor lebih modern dengan LED untuk Daytime Running Light (DRL), menyatu dalam rumah lampu. Desain gril berukuran besar dengan aksen krom dan tulisan ‘ISUZU’ menghiasi bagian depan mobil.

“Desain eksterior ini terilhami dari bentuk ikan paus. Desainnya makin modern namun tidak meninggalkan kesan tangguh ciri khas SUV Isuzu,” ujar Rian Erlangga, Kepala Departemen Pemasaran Produk LCV PT IAMI saat peluncuran di tahun 2016 lalu.

Konsep desain mewah pada pick-up ini sudah disiapkan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sejak 2014. Agen pemegang merek Isuzu di Indonesia tersebut ingin menjadikan D-Max sebagai mainan baru ‘Koboi Kota’, sebutan bagi orang yang suka berpetualang di kota besar.

Untuk versi yang lebih premium, tersedia D-Max tipe Rodeo dengan fitur lengkap. Masalahnya, penghobi mobil pick-up ini terkendala aturan tak boleh masuk mall dan jalur protokol (kecuali jalur lambat).

Kabin dan Fitur Isuzu D-Max Kian Berkelas

Interiornya berubah mengikuti desain yang diterapkan pada saudaranya, MU-X. Tambahan kenyamanan didapat dengan adanya fitur hiburan 2 DIN, serta steering wheel audio control. Fitur lainnya pun bisa dibilang hanya copy-paste dari MU-X sehingga membuat D-Max ini menjadi double cabin yang mewah.

New meter cluster, 4WD Shift on fly, steering wheel audio control dan head unit anyar membuat kabin mobil angkutan barang dan penumpang kian mewah. Makin nyaman, material jok kulit, new audio head unit 8 inci memanjakan pengguna D-Max. Kursi baris kedua yang sebelumnya membuat pegal, karena terlalu tegak, kini menjadi semakin nyaman.

Sekarang, naik pick-up tak lagi terkesan sebagai pekerja tambang atau perkebunan. Kalangan berduit di kota besar pun semakin percaya diri nyetir pick-up karena fitur keselamatannya yang kian lengkap. Pada D-Max, fitur keselamatan yang tersedia antara lain Hill Climb Assist, kamera 360 derajat dan sistem pengereman ABS, EBD, ESC, TCS dan BA.

Dikutip dari laman ASEAN NCAP, Isuzu D-Max ternyata menjadi pick-up pertama yang ikut serta dalam tes tabrak untuk mengatahui seberapa jauh fitur keselamatannya bekerja. Mobil ini ini juga mendapat nilai 4-Star
di Child Occupant Protection (COP) karena telah memiliki ISOFIX.

Hasil uji keselamatan ini hanya berbeda tipis dengan MU-X, dimana Isuzu MU-X memenuhi 73% kepatuhan untuk hasil COP-nya, lebih tinggi dari D-Max dengan persentase 71%.

Mesin Isuzu D-Max, Kecil tapi Bertenaga Badak

Isuzu pada 2016 lalu menghentikan penjualan unit dengan mesin 3.0 liter. Model yang sudah ada lantas hanya dibekali dengan mesin 2.5 liter, salah satunya D-Max. Mesin ini berteknologi variable geometry system yang lebih bertenaga, tapi efisien serta emisinya rendah.

Keunggulan lainnya teknologi VGS pada Isuzu D-Max ini menghilangkan lag turbo pada putaran mesin rendah, kemudian kinerja turbo juga disesuaikan dengan beban yang dibutuhkan mesin.

Meskipun kapasitasnya lebih kecil, torsi dan tenaga yang dihasilkan mesin ini lebih besar. Untuk torsi versi 2.5 liter VGS yakni 32,6 kilogram per meter, sedangkan di varian 3.0 liter torsinya hanya 28,5 kilogram/meter. Ditambah turbo intercooler, kinerja mesin menjadi lebih hemat. Adapun total tenaga yang dihasilkan mesin baru ini mencapai 136 PS.

Isuzu D-Max Si Pelahap Medan Terjal

Inilah nilai jual utama dari D-Max, yaitu kemampuannya di medan offroad yang tidak perlu diragukan lagi ketangguhannya. Pick-up ini telah dibekali penggerak 4×4 yang bisa diubah menjadi 4×2 untuk penggunaan jalan raya.

D-Max lebih mudah dalam menerjang medan offroad dengan medan berlumpur dan tanjakan curam dibandingkan dengan para rivalnya. Ban Mud Terrain atau M/T memudahkan mobil ini melalui lumpur yang cukup dalam tanpa banyak masalah.

Isuzu D-Max Punya Ground Clearance Tinggi (Foto: Mobilku)

Hal lain yang membuat D-Max semakin menarik untuk konsumen kota besar ialah karakter suspensinya. Bila dibandingkan dengan pick-up pada umumnya, pengaturan suspensi D-Max ini termasuk empuk. Belum lagi, ground clearance juga lebih tinggi ketimbang Hilux, Navara dan Triton.

Isuzu memang terbiasa memasangi mobil produksi mereka dengan suspensi yang nyaman, sekalipun kadang harus mengorbankan kaki-kaki akibat pemakaian yang ekstrim tanpa perawatan memadai.

Satu hal yang membuat Isuzu memiliki pelanggan yang loyal yaitu karena kenyamanan saat mengemudi. Walaupun secara dimensi mobil ini memiliki ukuran yang besar, akan tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi kualitas setir yang berat. Putaran setir D-Max ini ringan sehingga memudahkan pengemudi saat harus melewati jalur yang terjal.

Kelemahan Isuzu D-Max

Setelah membahas soal keunggulan dan beragam fitur andalan pada Isuzu D-Max, kali ini Carmudi akan membahas soal kelemahan pick-up ini. Hal yang banyak dikeluhkan dari sosok D-Max yaitu soal peredaman kabin yang kurang hening.

Soal peredaman ini sebenarnya sudah baik, namun suara ban saat mobil dipacu pada kecepatan 60 km/jam cukup pengganggu penumpang di kabin. Mungkin ini karena pengaruh ban jenis M/T yang menjadi standarnya kurang nyaman untuk permukaan aspal sehingga menimbulkan gemuruh yang besar.

Selain itu, akselerasi pick-up ini tergolong berat untuk di jalan raya. Rancangan mobil yang memang lebih banyak digunakan pada medan offroad membuat D-Max agak sulit dipacu dalam kecepatan tinggi di jalan tol.

Berdasarkan pengalaman beberapa pengguna menyebut bila pengemudi pengendalian ekstra ketika memacu D-Max dalam kecepatan tinggi. Ban M/T dengan cengkraman kuat malah membuat D-Max jadi kaku saat bermanuver.

Kesimpulan

Anda yang tergoda membeli double cabin andalan Isuzu ini perlu mempertimbangkan soal kebutuhannya, apakah untuk mobilitas perkotaan yang sering memacu di jalan tol atau keperluan pergi ke daerah perkebunan di luar kota yang sering melewati jalan rusak.

Apabila mayoritas kebutuhan Anda hanya untuk mobilitas perkotaan, segala macam fitur yang ada pada Isuzu D-Max sudah memenuhi persyaratan tersebut. Dengan catatan, mobil ini digunakan untuk cruising santai, bukan untuk digeber seperti mobil penumpang biasa.

Namun apabila Anda menjadikan D-Max sebagai mobil pekerja di perkebunan atau daerah tambang dengan jalanan yang bergelombang kasar, double cabin ini jadi pilihan yang tepat. Anda mendapat pick-up dengan bantingan suspensi yang empuk dan putaran setir ringan tapi tetap responsif.

Pengemudi tidak perlu ragu saat menemui jalan berlumpur cukup dalam, selama perhitungannya tepat maka tinggal nyemplung saja. Ban M/T sebagai opsi standar jelas mumpuni melahap jalanan licin karena lumpur. Anda pun terbantu dengan sistem penggerak 4X4 yang membuat daya cengkram roda depan dan belakang seimbang.

Permasalahan lain, mobil Isuzu D-MAX Double Cabin yang jarang orang ketahui yaitu terbatasnya jumlah sparepart di pasaran. Jadi untuk Carmudian yang ingin mengganti suku cadang dan jauh dari kota besar, Anda perlu inden terlebih dahulu yang butuh waktu cukup lama.

Kemudian harga parts yang mahal juga problem yang sering dikeluhkan oleh para pemilik mobil ini. Ini jadi salah satu penyebab harga jual kembali yang turun drastis.

Mungkin hal ini sudah menjadi rahasia umum bahwa permasalahan pada mobil Isuzu yaitu harga jual kembali yang turun, hal ini dikarenakan mobil Isuzu masih kurang populer bila dibandingkan dengan Mitsubishi L200 Strada Triton atau Toyota Hilux double cabin pasar mobil Tanah Air.

Nah bagi Carmudian yang tengah mencari mobil baru maupun bekasnya, langsung saja klik link berikut untuk Isuzu D-Max baru dan link berikut untuk Isuzu D-Max bekas. (dna)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts