Mobil Reviews

Jadi Penumpang Mercedes-AMG G63 Edition 1, Seperti Naik Bus Malam

Yogyakarta – Jika membahas yang namanya Jip Mercy, atau Mercedes-Benz G-Class memang tidak pernah ada habisnya. Mobil legendaris ini cukup seru untuk dikupas menjadi bahan perbincangan. Mulai dari eksterior, interior hingga mesin selalu menjadi topik hangat di kalangan pecinta otomotif.

Beberapa waktu lalu, saya bersama reviewer Carmudi, Fransiscus Rosano mendapatkan kesempatan untuk mengikuti test drive yang diadakan Mercedes-Benz. Yang cukup menarik, ada Mercedes-AMG G63 Edition 1 yang dipinjam dari Malaysia untuk diajak berkeliling Jawa Tengah.

Jujur saja, mobil berbentuk kotak ini menjadi mobil yang paling ingin saya coba. Tapi sayang, Carmudi Indonesia tidak mendapatkan kesempatan untuk mencicipi Jip Mercy spesial ini lantaran sempitnya waktu yang diberikan. Tetapi, saya berhasil menjadi penumpang SUV 5 penumpang ini.

Lalu, bagaimana impresi yang diberikan walaupun hanya menjadi penumpang di baris kedua? Sebelum memberikan pandangan, saya ingin memberikan pandangan terlebih dahulu mengenai mobil ini. Jika dipandang pertama kali, mobil ini benar-benar sukses membuat pecinta SUV tak ingin berpaling ke arah lain. Tampilannya benar-benar keren, macho dan sangat mewah.

Maklum, mobil yang dijual seharga Rp 5,2 miliar off the road ini sudah sewajarnya menjadi perhatian di jalan. Mercedes-AMG G63 Edition 1 ini sebenarnya merupakan produk yang cukup special dan berbeda disbanding G-Class lainnya. Ia memang dilahirkan dengan DNA penerus jip mercy lawas dengan tampilan dan fitur yang jauh lebih modern.

Eksterior

Mobil ini sepintas memang tidak berubah, tetapi jika dilihat secara seksama sebenarnya ukurannya berubah cukup jauh. Dimensi mobil ini melebar, memanjang dan meninggi demi memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpangnya. Bagi para pemilik G-Class, Anda akan diibaratkan sebagai raja yang menaiki kereta kuda kencana super mewah untuk mengelilingi istana atau mengunjungi suatu tempat. Itulah gambaran G-Class saat ini.

Saat memandang G63 Edition 1 ini, Anda seakan mendapatkan intimidasi untuk memberikan ruang untuk ia melintas. Wajah G63 Edition 1 ini hadir dengan gril berlapis krom 3 tingkat dengan sebuah logo Mercedes-Benz yang berukuran besar di bagian tengah. Lampu depan dari mobil ini juga sudah memakai lampu LED projector yang memancarkan aura mewah. Bumper depan memiliki desain berlubang, yang diklaim untuk memberikan udara bagi dua buah turbo yang tertanam di kap mesin.

Di bagian samping, bodinya masih menyerupai G-Class versi lama. Bentuknya memang sengaja dipertahankan demi memelihara eksistensi tampilan SUV mewah dengan kemampuan offroad yang sangat nyaman. Di bagian belakang, terdapat dudukan ban serep sebagai penanda jika G-Class memang bentuknya tak berubah.

Ada satu hal yang membedakan G63 Edition 1 ini dengan G63 versi standard. Edition 1 dibubuhi dengan aksen merah hitam di bagian velg dan spionnya sebagai penanda sporty dan kebuasan dari Jip Mercy.

Interior Mercedes-AMG G63

Untuk Mercedes-AMG G63 Edition 1 ini dibubuhi dengan aksen berwarna merah yang tersebar di bagian interiornya. Mulai dari jok, sabuk pengaman, setir, hingga jahitan yang tersebar di seluruh interior. Semua bagian interior dilapis dengan kulit berbahan alcantara yang sangat lembut. Jahitan asli dengan benang berwarna merah menjadi penanda spesialnya mobil ini. Setirnya juga dipadukan dengan aksen alumunium dengan model flat bottom yang berongga di bagian bawah setir. Setir model ini memberikan kesan sporty dan mewah.

Kemampuan Offroad

Sebagai salah satu jip dengan kemampuan offroad yang luar biasa, mobil mewah yang ini juga masih memiliki darah tersebut. Sebagai gambaran, Mercedes-Benz mengklaim jika mobil ini mampu melibas banjir hingga 70 cm, berjalan di kemiringan 30 derajat, menanjak di kemiringan 45 derajat dan memiliki kemiringan dari ban hingga bumper depan 30 derajat. Hal ini membuat G63 Edition 1 cukup mudah saat diajak melibas jalur offroad sedang atau berat.

Hal tersebut juga ditunjang dengan adanya fitur independent wheel suspension, dan electronic traction system yang membuat mobil selalu mendapatkan traksi saat di jalur offroad.

Fitur Berlimpah Bertebaran

Dengan harga yang cukup mahal ini, sang pemilik juga mendapatkan fitur-fitur mewah yang tidak dapat ditemui di mobil lain. Hal pertama yang cukup menjadi impresi terbaik adalah layer cockpit digital. Indicator rpm, kecepatan, mid, dan informasi lainnya tersaji dalam layar selebar 12,3 inci. Jangan salah, layar ini sudah menggunakan layar high resolution yang makin memanjakan Anda.

Jok bagian depan dilengkapi dengan fitur pemijat, pendingin, dan penghangat. Tak ada lagi cerita kelelahan saat mengendarai mobil ini. Di bagian belakang, hanya bisa diatur penghangat saja di setiap kursinya. Pengaturan di kursi depan semuanya diatur secara elektronik, sedangkan di baris kedua masih menggunakan mode manual. Karena ini adalah mobil dengan penggerak 4 roda, maka system pengaturan 4 wheel drivenya pun diatur secara elektronik juga. Cukup menekan tombol, mobil ini akan langsung menjadi penggerak 4 roda.

Karena mobil ini punya dimensi yang cukup besar, disematkan lah kamera mundur yang dilengkapi dengan kamera 360 agar memudahkan saat parkir. Di konsol bagian tengah terdapat pointer pad yang dapat digunakan untuk melakukan pengaturan selain dari layar monitor di bagian dashboard.

Audio Memanjakan Telinga

Sebagai SUV mewah, Mercedes-AMG G63 Edition 1 ini punya kekedapan kabin yang sangat baik. Suara yang berasal dari luar hamper tidak terdengar, sehingga audio bawaan mobil yang dihasilkan dapat maksimal. Tetapi, audio yang digunakan juga sebenarnya sudah sangat bagus. Mobil ini memakai audio buatan Burmeister yang tersebar di 15 titik. Audio ini menghasilkan suara surround yang sangat bersih dan jelas. Mantap!

Mesin Mercedes-AMG G63 Buas

Soal mesin, mobil ini nggak perlu diraguin lagi performa mesinnya. Karena ia dibekali dengan mesin berkapasitas 3.982 cc, V8, twin turbo yang mampu mengeluarkan tenaga sampai 585 hp dengan torsi 720 Nm. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi otomatis 9 percepatan. Kembali kepada impresi menjadi penumpang di baris kedua ya. Pada saat rombongan test drive hendak berjalan, saya lalu iseng untuk masuk ke dalam mobil yang diisi oleh jurnalis dari Carvaganza dan Autonetmagz.

Mereka yang duduk di bagian depan, dan saya duduk di bagian belakang serasa menjadi bos. Ruang kaki dan ruang kepala yang diberikan sangat lega, benar-benar sangat nyaman. Sebelumnya saya selalu berpikir, apakah enak duduk di baris kedua mobil ini ya? Jawaban yang saya dapat ternyata diluar dugaan. Posisi duduknya sangat nyaman, sangat rileks dan benar-benar dimanjakan layaknya seorang raja.

Mesin V8 yang dikemudikan oleh Wahyu dari Carvaganza sesekali terdengar dan sensasi yang diberikan benar-benar nikmat. Mobil bertubuh bongsor ini sesekali di kick down, hasilnya saya yang duduk di bagian belakang ini terjambak dengan kencang. Ya, terjambak oleh mesin buas twin turbo ini dengan mode Sport. Jambakan yang dihasilkan sukses membuat saya kaget. Mesin ini benar-benar buas, tidak hanya sekadar angka dari brosur, tetapi benar-benar memiliki performa yang cukup buas.

Walaupun buas, saya benar-benar merasa aman berkat adanya fitur adaptive brake pada mobil ini. Kualitas pengereman yang dihasilkan juga tergolong lembut tetapi tetap menggigit dan membuat mobil mengurangi kecepatan secara halus. Luar biasa, saya yang duduk di belakang tidak bisa berkata-kata.

Sejujurnya saya adalah seseorang yang sangat menyukai mobil dengan mesin besar, berukuran besar dan performa jahat. Ini adalah mobil yang saya idam-idamkan.

Suspensi Mentul-mentul Layaknya Bus Malam

Lebih kurang saya duduk di baris kedua Mercedes-AMG G63 Edition 1 ini selama 1 jam atau sekitar 40 km perjalanan. Suspensi yang saya rasakan pada mobil ini benar-benar luar biasa. Rasanya seperti menumpangi sebuah bus malam yang dilengkapi dengan air suspension. Benar-benar empuk, nyaman dan ah cukup nikmat! Diajak melibas tikungan, mobil ini memang masih ada bodyrollnya tetapi malah menjadi nikmat.

Mode yang digunakan oleh Wahyu saat itu merupakan mode Sport, seharusnya suspensi yang dihasilkan keras. Ternyata diluar dugaan saya. Mode Sport saja punya karakter suspensi yang empuk. Begitu dipindah ke Comfort, mobil ini benar-benar memberikan kenyamanan yang luar biasa. Rasanya cukup beruntung bagi miliarder yang bisa membeli mobil edisi special ini. Satu hal yang harus diketahui mengapa mobil ini punya banderol cukup mahal.

Semua bagian mobil ini masih dikerjakan secara manual oleh para master builder di Graz, Austria, negara kelahiran G-Class. Semua orang benar-benar merakit mobil ini dengan racikan yang pas yang berpadu dengan fitur modern. Ingin rasanya menikmati mobil ini sebagai pengemudi, tetap kapan ya?

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts