Tips dan Trik

Jangan Sampai Tertipu, Nih Panduan Cara Memilih Pelek Bekas

Jakarta – Saat memilih dan membeli pelek bekas orisinal para pembeli dituntut untuk memiliki beberapa pengetahuan terlebih dahulu supaya tidak tertipu.

Membeli pelek bekas orisinal kerap dilakukan oleh para pemilik mobil. Sebab pelek menjadi salah satu komponen yang bisa mendukung tampilan mobil menjadi lebih terlihat bagus dan keren.

Ketika mau membeli pelek bekas ada beberapa hal yang harus diketahui oleh calon pembeli. Tujuannya agar bisa membedakan mana kondisi pelek yang masih bagus dan tidak.

Jika ingin disebut car enthusiast sejati, Carmudian wajib memiliki perhatian pada detail yang sangat tinggi. Sebab untuk mendapatkan pelek bekas orisinal yang kondisinya masih baik terbilang sedikit sulit.

Cara Memilih Pelek Bekas

Pelek yang Peang

Seiring pemakaian, pelek pun bisa peang akibat terlalu sering menghantam jalan lubang ataupun melalui jalan bergelombang.

Hal pertama yang wajib dilakukan ketika ingin membeli pelek bekas adalah melihat apakah pelek tersebut peang atau tidak.

Pelek peang terdiri dari 3 kategori, peang ringan, sedang, dan berat. Jika pelek peang ringan dan sedang rasanya tak perlu khawatir, karena masih bisa diperbaiki.

cara memilih pelek bekas

Velg memakai Linea VIP ring 18 inci. (Foto: Rizen/Carmudi)

Namun, apabila peangnya sudah parah, lebih baik jangan dibeli dan sebaiknya cari saja kandidat pelek lain.

Cara mengetahui pelek peang atau tidak, bisa melihat dari garis ban yang melengkung.

Biasanya ban akan sedikit melengkung ke kanan atau ke kiri sedikit mengikuti lekukan yang ada di beber pelek.

Bekas di Cat Ulang

Cara kedua adalah melihat bekas pengecatan pelek. Poin kedua ini sebenarnya kerap menjadi perdebatan, ada yang tidak masalah dengan pelek yang sudah di cat, tapi ada juga yang beralasan ingin mempertahankan cat aslinya.

Namun, sebagai orang yang awam, rasanya Carmudian wajib waspada dengan pelek yang sudah di cat ulang. Pastikan bagian lips tengah, luar, dan dalam tidak bergelombang.

velg replika cara memilih pelek bekas

Velg replika (XXR) hancur (Foto: CarThrottle)

Pelek yang sudah pernah diservis akan punya sedikit bekas pengerjaan. Oleh sebab itu penting merasa waspada ketika melihat adanya bagian yang bergelombang dan kasar pada bagian dalam pelek.

Bisa saja pelek tersebut pernah pecah dan diperbaiki, sehingga untuk menutupi bekasnya harus di cat ulang.

Balancing

Jika secara visual sudah meyakinkan, ajak penjual pelek tersebut untuk sama-sama melihat proses balancing. Tidak sedikit penjual yang mau diajak ke bengkel untuk melakukan balancing pelek.

Jika penjual tidak mau, Carmudian bisa sedikit curiga, karena kemungkinan besar penjual tidak ingin ketahuan pelek yang ditawarkannnya ternyata peang.

Spooring dan balancing mobil

Spooring dan balancing mobil

Melakukan balancing merupakan cara paling akurat untuk mengetahui kondisi pelek. Jika masih dalam kondisi baik, pelek akan mudah dibalancing dan bisa mendapatkan angka 0 ketika diproses.

Jumlah timahnya pun tidak banyak untuk melakukan proses balance. Jangan sampai tertipu dengan tampilan yang ciamik, tetap ajak penjual ke bengkel untuk di cek balancing.

Garis Pelek

Jangan lupa memastikan kondisi garis badan pelek atau nat. Perhatikan secara detail setiap nat yang fungsinya menjadi tulang pada pelek ini.

Jika ada beberapa bagian pada nat yang terlihat pernah diperbaiki, Carmudian bisa menanyakan hal tersebut kepada penjual. Umumnya kondisi nat ini sulit rusak walaupun dipakai dengan cara yang benar.

cara memilih pelek bekas

Bagged style seperti ini cocok bagi mobil-mobil yang memiliki ruang fendr besar, biasanya sedan midsize atau besar yang mewah

“Cara-cara ini bisa dipakai buat mereka yang awam ketika mau membeli pelek ori. Sebab harganya kan lumayan mahal, kita sebagai pembeli juga wajib waspada supaya jangan sampai mendapatkan barang yang jelek,” ujar Jacob Risman, pemilik AZ Jacob Wheels di kawasan Joglo, Jakarta Barat kepada kami.

Sebelum memutuskan untuk membeli, pastikan Carmudian sudah memahami cara memilih pelek bekas, supaya tidak menjadi korban penipuan oleh oknum pedagang nakal.

Baca Juga: 

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Santo Sirait

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts