Berita Mobil Sumber informasi Tips dan Trik

Jangan Tunda Cuci Mobil Setelah Kena Air Hujan

Penulis: Dony Lesmana

Jakarta – Bila dilihat secara kasat mata yang terlihat adalah lumpur, pasir, dan sampah yang menempel atau menyelip. Namun tahukah Anda kalau air hujan menyimpan kandungan tak terlihat yang berisiko menimbulkan masalah pada mobil. Hal ini tergantung bagaimana kondisi di lokasi tempat hujan tersebut.

Kalau air hujan di dekat laut sudah pasti memiliki kandungan garam lebih banyak . Kandungan garam pada air hujan memiliki PH antara 3-5 yang cenderung basa berpotensi menimbulkan karat pada bodi mobil.

Bila Anda tinggal atau beraktivitas di derah perkotaan dan pabrik memiliki polusi yang tinggi ini juga patut diwaspadai. Saat polusi ini ke udara dan bertemu dengan uap air di atas sana, hujan yang turun akan membawa polutan kembali ke bawah.

Otomatis mobil Anda bisa terkena akibatnya. Hujan yang timbul di daerah ini bersifat asam dan akan mempercepat proses karat.

Intinya kondisi hujan di daerah manapun tetap mempunyai resiko tersendiri, ini terdapat dalam kandungan (seringan apapun) seperti oksigen terlarut, garam, dan polusi. Semakin tinggi kelembapan udara, maka semakin tinggi potensi karat yang muncul.

Selain itu, air membuat cat mobil cepat lunak sehingga cat mobil lebih mudah buram ketika bereaksi dengan udara. Itulah sebabnya bodi mobil yang basah baik karena hujan maupun pencucian harus cepat dikeringkan dengan lap khusus seperti plas chamois atau micro fiber.

Cepat Bilas Setelah Kena Air Hujan

Sebaiknya kalau mobil Anda kehujanan maka harus dicuci segera mungkin. Bila tak sempat mencuci secara penuh, paling tidak semprotlah dengan air PDAM bertekanan tinggi.

Ini untuk meluruhkan kotoran yang menempel pada seluruh bodi mobil termasuk di bagian kolong mobil.

Parman Suanda selaku Service Manager Plaza Toyota mengatakan jika hanya mengelap tanpa dicuci hal itu bisa berakibat buruk. Cat bodi mobil mudah berjamur atau warnanya kusam.

“Biasanya air hujan yang menempel di body atau kaca kemudian langsung terkena panas matahari akan teroksidasi, atau bahasa awamnya mengakibatkan jamur body dan jamur kaca,” ujar Parman kepada Carmudi, Selasa (10/10).

Dirinya menambahkan air hujan mengandung kadar garam yang bersifat asam, ini akan menyebabkan korosi pada body kendaraan. Hal tersebut berakibat meningkatnya risiko keropos pada mobil.

“Setelah mobil kena air hujan sebaiknya segera cuci mobil dengan menggunakan shampo mobil agar kandungan garam yang menempel segera hilang,” ujarnya.

Menurutnya, pemilik kendaraan wajib mencuci kendaraan 2-3 kali seminggu, jangan menunggu hingga akhir pekan tiba. Karena sisa air hujan akan membuat cat mobil menjadi rusak.

Merawat cat mobil dengan wax tidak terlalu lama, paling lama hanya butuh waktu satu jam. Meskipun setiap mobil baru telah mendapatkan bodi proteksi anti karat namun tetap dilakukan perawatan.

Bila telat membersihkan akan timbul jamur yang mengering, ini akan tambah biaya banyak untuk perawatan.

Editor: Dony Lesmana

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts