Kapan Waktu yang Tepat Untuk Spooring Mobil?
Jakarta – Banyak pemilik mobil yang masih bingung menentukan waktu yang tepat untuk melakukan spooring.
Spooring bertujuan untuk menyetel kelurusan roda depan dan belakang mobil agar selaras.
Menurut Badril, mekanik bengkel Rajawali di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan ini menyarankan sebaiknya spooring dilakukan setiap 10 ribu km atau ketika sudah mengganti oli mesin 2 kali. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang mewajibkan mobil harus di spooring lebih cepat dari waktu yang dianjurkan
“Setelah mengganti kaki-kaki itu juga wajib spooring. Secara hitung-hitungan bisa berubah. Kemudian ketika menabrak lubang saat terlalu kencang, itu bisa sangat berpengaruh juga setelannya bisa berubah,” ungkap Badril, sebagaimana dikutip Carmudi dari kanal YuoTube Gofar Hilman, Senin (26/7/2021).
Lebih lanjut, Badril membeberkan, salah satu indikator mobil harus menjalani spooring bisa dilihat dari posisi setir. Jika setelah menghantam lubang, setir menjadi agak miring, mobil tersebut sebaiknya di spooring ulang agar setelan kaki-kaki bisa kembali seperti semula.
Efek Buruk Tidak Spooring Mobil
Jika mobil tidak pernah di spooring, maka akan menimbulkan banyak masalah, terutama pada bagian kaki-kaki.
“Efeknya itu akan berpengaruh ke komponen kaki-kaki seperti ball joint, tie rod, dan shokcbreaker,” ujar Badril.
Setelan roda yang tidak pas akan membuat beberapa komponen tersebut mudah rusak. Lama kelamaan bisa merambat ke ban, membuat kondisi ban menjadi tidak rata, atau bergelombang sebagian.
“Ban bisa jadi tidak rata, lama-lama jadi dengung. Kalau dengung itu pengaruh dari kaki-kakinya sudah pasti,” katanya.
Untuk mobil sedan dan mobil penumpang pada umumnya, Badril mengatakan jika setelan roda akan dibuat sedikit masuk ke dalam, atau biasa disebut camber negatif (-).
Sedangkan SUV, biasa dibuat menjadi camber 0 (nol) atau tegak lurus.
“Mobil penumpang itu kebanyakan negatif camber, kalau SUV atau Jip itu rata-rata 0 karena dia ada gardannya depan belakang,” terang Badril.
Penyetelan camber negatif ini juga punya maksud dan tujuan, salah satunya adalah menghindari gejala limbung atau melayang.
“Kalau mobil penumpang biasa disetel cambernya 0 maka hasilnya akan melayang atau limbung. Untuk mobil harian itu cocoknya penyetelan camber di angka minus 30,” sambungnya
Namun permasalahan yang sering ditemui adalah pemilik mobil kerap melakukan modifikasi di bagian kaki-kaki, seperti mengganti pelek, per, shockbreaker, dan ban yang tidak sesuai dengan spesifikasi standarnya.
Hal ini sangat memengaruhi sudut penyetelan camber dari setiap mobil yang akan di spooring.
“Kalau mekanik yang handal, mereka bisa mengatur disamakan. Kadang mereka yang sudah mengganti pelek suka berbeda antara setelan ban kiri dan kanan. Angka kadang enggak pengaruh untuk mobil ceper, yang penting terlihat fit dan enak sudah bisa,” pungkas Badril.
Sekedar informasi, untuk melakukan spooring biasanya dikenakan biaya Rp200 sampai Rp450 ribuan tergantung bengkel.
Baca Juga:
- Jarang yang Tahu, Simak Biaya Perbaikan Kaki-kaki Mobil
- 8 Ciri Kaki-kaki Mobil Sudah Rusak Beserta Bahayanya
Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait