Kebiasaan Buruk Berkendara Bisa Bikin CVT Cepat Rusak

Penulis: Dony Lesmana
Jakarta – Pengguna motor metik sekarang populasi sangat banyak digunakan di Indonesia, alasan utamanya motor ini sangat mudah dan sangat simple penggunaannya.
Akan tetapi dibalik itu semua ada sebuah penyakit pada motor metik. Tak sedikit orang yang mengatakan kalau CVT metik cepat rusak bunyi berisik dan bergetar.
Kebanyakan para pengguna bebek metik terlena dengan kemudahan pemakaian yang diberikan, hingga lupa melakukan perawatan berkala rutin.
Namun di sisi lain, motor metik butuh perawatan khusus di bagian CVT (Continuesly Variable Transmission) atau transmisi penggerak otomatis yang dalam hal ini adalah penggerak sistem pulley belt.
Ada beberapa hal penyebab penyebab kerusakan pada sistem CVT metik yang berhubungan dengan kebiasaan keseharian penggunanya. Hal ini tak disadari karena motor metik memberikan kenyamanan dalam berkendara dan praktis.
Kebiasaan Buruk yang Kerap Dilakukan
Kebiasaan buruk pengendara biasanya membuka handle gas secara spontan dan sering melakukan stop and go. Perilaku ini sangat menyiksa kinerja buka tutup pulley, gesekan belt , dan roller.
“Ya, indikasi kerusakan CVT metic karena kebiasaan ini saat motor dari keadaan diam kemudian ber akselerasi. Akan terdengar suara kasar dan gerakan roda belakang tersendat bergetar,” Budi Priyanto Head Service Advisor Yamaha di kawasan Ragunan, Rabu (11/10)
Ini karena roller telah aus, Budi menambahkan bentuknya sudah tidak bulat. Yang benar lakukan memutar handle gas dengan perlahan, ulur kecepatan motor hingga rpm naik secara perlahan dulu.
Kebiasaan buruk berikutnya, jarang melakukan perawatan rutin pada sistem CVT. Bagian CVT perlu dilakukan perawatan (cleaning & greasing). Sistem CVT merupakan transmisi kering dan tidak tertutup. Oleh sebab itu kotoran, debu dan air bisa masuk (jika kebanjiran).
Sebaiknya lakukan cleaning filter pada block CVT dengan membuka cover CVT, kemudian bersihkan saringan busa dari debu dan kotoran.
Nah bila motor metik terlanjur terendam banjir, segera lakukan perawatan CVT. Bongkar CVT dan cleaning semua part yang terendam air untuk menghindari korosi.
“Setelah dibongkar jangan lupa oleskan greas pada saft pulley. Cek juga seal pulley, bagian saft dan slot roller ball. Pada prinsipnya semua CVT sama,” ujarnya.
Selain itu umur belt yang sudah tua juga menjadi faktor penyebab menurunnya kinerja tranmisi metik. Jangan lupa ganti belt metik setiap 25000 km tapi sebelumnya lihat kondisi fisik permukaan belt, jika sudah longgar, aus atau retak, maka segera ganti.
Baca juga: Pertolongan Pertama Bila CVT Kemasukan Air
Nah tak kalah pentingnya lakukan cek dan ganti secara periodik oli tranmisi gear reduksi. Awas, jangan sampai kehabisan oli garden atau oli transmisi metik, ini akan menyiksa kinerja mesin.
Editor: Dony Lesmana