Reviews

Kelebihan dan Kekurangan Hyundai Staria 9 Seat Usai Dipakai ke Yogyakarta

Setelah melakukan test drive Hyundai Staria 9 seat ke Yogyakarta, kami berhasil menemukan kelebihan dan kekurangan mobil berdimensi besar tersebut.

Ada beberapa poin yang bisa kami beberkan selama perjalanan menggunakan mobil ini.

Sebelumnya kami pernah melakukan test drive Hyundai Staria dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat bersama dengan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tak lama setelah peluncuran.

Kelebihan dan Kekurangan Hyundai Staria 9 Seat

Kelebihan Hyundai Staria 9 Seat

  • Kabin Lega

Sebelum membahas kekurangan, kami akan lebih dulu mengupas kelebihan dari Hyundai Staria 9 seat. Untuk dipakai perjalanan jauh, mobil dengan panjang 5.253 mm, lebar 1.997 mm, dan tinggi 1.990 mm ini tentu cukup nyaman dari segi kelegaan kabin.

kelebihan kekurangan hyundai staria

Saat perjalanan, mobil tersebut kami isi dengan 8 penumpang yang terdiri dari saya dan keluarga. Setiap orang bisa mengatur posisi duduk ternyaman tanpa harus memikirkan ruang kaki dan kepala yang sempit.

Khusus jok paling belakang digunakan untuk anak-anak agar bisa beristirahat dengan nyaman. Maklum, saat perjalanan saya membawa dua anak berusia 6 bulan dan 5 tahun.

Di setiap joknya juga sudah dilengkapi dengan sabuk pengaman, sehingga tak ada alasan lagi untuk tidak memakainya. 

  • Fitur Hiburan Lengkap

Sebagai mobil keluarga Hyundai Staria 9 seat punya bekal fitur hiburan yang lengkap. Salah satunya head unit layar sentuh berukuran 8 inci dengan konektifitas bluetooth, wireless charging, Android Auto, Apple CarPlay, USB, dan radio.

kelebihan kekurangan hyundai staria

Kualitas suara yang dihasilkan juga cukup memanjakan telinga berkat speaker Bose yang dilengkapi Dynamic Speed Compensation. Menyetel lagu dari perangkat bluetooth cukup nyaman didengar dan membuat perjalanan lebih menyenangkan.

  • Jok Captain Seat

Kelebihan Hyundai Staria 9 seat salah satunya ada di model jok yang sudah memakai captain seat. Jok tersebut bisa dinikmati sejak di baris pertama hingga ketiga.

Pada jok paling belakang, Hyundai memasang jok model rata yang bisa diatur reclining dan maju-mundurnya. Ini membuat penumpang bisa duduk lebih rileks dan nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.

Ketika tutup panoramic roof dibuka, kesan lega dan luas malah semakin terasa. Seluruh penumpang belakang bisa menikmati pandangan ke arah atas yang sangat luas dan besar.

  • Smart Power Sliding Door

Penumpang yang ingin masuk ke baris 3 dan 4 tak perlu merasa kesulitan. Pintu yang ukurannya sangat besar ini sudah ditanamkan smart power sliding door.

Untuk membuka dan menutup dari luar, cukup menekan tombol yang ada di gagang pintu. Sementara untuk menutup dan membuka dari dalam bisa menggunakan tombol yang ada di pilar B atau menarik gagang pintu bagian dalam.

Pintu akan terbuka dan mengunci secara otomatis dan memudahkan penumpang keluar masuk. Jika malas menekan tombol, pengemudi juga bisa membuka pintu lewat tombol yang ada di bagian atas dekat tombol pembuka sunroof.

Tombol tersebut bisa digunakan untuk membuka dan menutup pintu tanpa penumpang menyentuh apapun. Namun untuk mengoperasikan tombol dari atas pengemudi transmisi harus diposisikan di P (Park).

Belum selesai sampai di situ, pintu bagasi juga sudah memakai pengaturan elektrik yang disebut smart power tailgate. Membuka pintu bagasi ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni mendekatkan kunci ke arah bagasi dan pintu akan otomatis terbuka lalu menekan tombol untuk membuka dan menutup.

  • Surround View Monitor

Sebagai van raksasa, Hyundai tak akan membuat konsumennya kerepotan di jalan. Untuk itu perusahaan asal Korea Selatan tersebut memasangkan surround view monitor untuk membantu visibilitas di sekitar mobil.

Fitur ini sangat membantu pengemudi ketika melewati jalan yang sempit atau melewati kemacetan. Carmudian bisa dengan mudah melihat kondisi di depan, samping, dan belakang mobil. 

  • Blind Spot View Monitor

Pada layar instrument cluster terdapat dua lingkaran yang bisa berubah menampilkan visual objek blind spot ketika pengemudi menyalakan lampu sein. 

kelebihan kekurangan hyundai staria

Ketika lampu sein kiri menyala, maka lingkaran sebelah kiri akan menampilkan visual di sisi kiri bodi mobil. Sementara ketika sein kanan menyala, lingkaran sebelah kanan akan menampilkan visual sisi kanan mobil. 

Fitur ini sangat memudahkan pengemudi ketika hendak berpindah jalur. Nggak perlu takut lagi dengan yang namanya blind spot, karena semua pandangan tersaji dengan lengkap. Nice! 

  • Visibilitas Malam Sangat Baik

Mengendarai Hyundai Staria saat malam hari benar-benar menyenangkan. Secara total ada 8 titik LED yang terpasang di lampu depan Staria. 4 di sisi kiri, dan 4 lainnya di sisi kanan.

Ketika lampu utama dinyalakan, akan ada 6 titik LED yang menyala. 2 titik lainnya berfungsi sebagai lampu jauh yang jika menyala bisa memberikan penyinaran yang sangat baik.

Kelebihan dan kekurangan Hyundai Staria untuk pergi ke luar kota

Beberapa kali saya menggunakan lampu jauh untuk sedikit ‘membalas dendam’ pada mobil yang hobi menyalakan lampu jauh. Harus diakui, pendaran cahaya lampu jauh ini mampu membuat mobil di depan menjadi terintimidasi.

Bahkan ketika saya memasuki kawasan pantai Goa Cemara, Yogyakarta yang notabene tak ada lampu sama sekali saat malam, Staria mampu membuat kondisi menyeramkan menjadi lebih aman. 

  • Banyak Port Pengisian

Satu hal yang menjadi kelebihan Hyundai Staria adalah port pengisian yang ada di dalam mobil jumlahnya sangat banyak. Penumpang di setiap baris tak perlu takut berebut untuk mengecas gadget saat di perjalanan.

Hampir di setiap bagian jok mudah ditemui port pengisian daya. Maklum saja, port pengisian daya saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi mayoritas masyarakat perkotaan.

Kekurangan Hyundai Staria 9 Seat

  • Jok Baris Ketiga Berisik

Setelah membahas kelebihan, kini kami akan membahas mengenai kekurangan Hyundai Staria. Ketika melewati jalan rusak, saya sempat heran mengapa ada suara bergemuruh dari jok baris ketiga dan keempat. 

Setelah ditelisik, ternyata suara tersebut memang berasal dari jok tersebut. Bunyi tersebut bisa terdengar walaupun diduduki penumpang atau tanpa penumpang. 

Ini menjadi salah satu kekurangan yang bisa mengurangi kenyamanan saat berkendara jarak jauh. Namun sebagai catatan, suara ini hanya terdengar ketika mobil melewati jalan bergelombang yang rusak parah. 

Jika melewati jalan dengan aspal mulus, suara tersebut tak terdengar lagi, kok. Ini menjadi salah satu di antara kekurangan Hyundai Staria 9 seat. 

Pada saat mencicipi versi 7 seat, suara gemuruh seperti ini cenderung tidak terdengar. Maklum saja, jok baris kedua Staria 7 seat punya konstruksi yang lebih kokoh dibanding versi 9 seat.

  • Jendela Baris Kedua

Kekurangan Hyundai Staria 9 seat lainnya adalah pengoperasian jendela yang ada di pintu geser. Untuk membuka jendela geser ini dibutuhkan tenaga yang sedikit keras. 

Ini cukup menyulitkan penumpang wanita dan anak-anak untuk membuka jendela tersebut. Hal tersebut dibuktikan saat kami hendak membuka kaca tersebut saat perjalanan ke Yogyakarta. 

Beberapa kali istri dan orang tua saya merasa kesulitan membuka kaca. Alhasil, lebih mudah membuka pintu ketimbang kaca jendela tersebut.

  • Suspensi Belakang Keras

Jika membandingkan dengan Toyota Alphard, jelas kenyamanan Hyundai Staria akan kalah. Harus diakui jika Staria punya karakter suspensi yang cenderung keras, terutama di bagian belakang.

Sebagai gambaran, pelek yang digunakan Staria berukuran 18 inci dengan lebar 7 inci. Pelek tersebut dibalut ban berukuran 235/55 di depan dan belakang. 

Sementara itu, konstruksi kaki depan Staria menggunakan MacPherson Strut, dengan Multi Link pada kaki belakang. Awalnya saya menduga jika tekanan angin pada ban terlalu keras, dan ternyata betul adanya. 

Saya pun berinisiatif menguras angin pada keempat ban menggunakan nitrogen dengan tekanan 57 psi rata di seluruh ban. Awalnya ban tersebut diisi angin bertekanan 58 psi.

Setelah diganti dengan angin nitrogen, karakter suspensi terasa lebih lembut ketika terkena jalan bergelombang. Kendati demikian, suspensi yang sedikit keras ini punya tujuan lain untuk membuat handling-nya lebih lincah ketika bermanuver.

Penulis: Rizen Panji
Foto: Rizen Panji
Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts