Berita

Kelemahan Motor Sering Pakai Standar Samping Bukan Standar Tengah

Standar samping motor tidak disarankan untuk pemakaian dalam waktu lama (Foto: Line)

Jakarta – Pada setiap sepeda motor umumnya terdapat dua bagian penyangga yaitu standar samping dan standar tengah. Standar samping seringkali digunakan karena praktis, tapi ternyata banyak kelemahannya. Alangkah lebih baik bila kita juga memakai standar tengah.

Meskipun demikian, menggunakan standar samping tidak repot dan banyak memerlukan tenaga. Kita tidak perlu mengangkat motor, tinggal memasang standar dan memiringkan motor.

Memasang Standar Samping Motor Lebih Mudah

Standar samping paling gampang digunakan (Foto: ACA)

Standar motor yang berada di bagian samping kiri, fungsinya untuk menopang badan motor tapi tidak untuk jangka waktu lama. Karena berada di salah satu sisi, ketika menggunakan standar samping, motor akan menjadi miring ke sisi kiri.

Dengan posisi miring seperti ini, motor mudah terjatuh apabila sedikit terdorong ke sisi kanan motor yang sedang parkir. Biasanya motor juga akan mudah sekali merosot ketika diparkir di tanah yang miring atau menanjak.

Sebab, standar samping malah akan menjadi poros utama motor saat di parkir. Jadi bukannya mencegah motor meluncur, standar samping malah menjadi titik pusat motor bergerak.

Karena adanya gaya gravitasi, motor akan cenderung mundur ke belakang saat parkir dengan kondisi motor sedang menanjak. Motor pun akan meluncur ke bawah dan kemudian oleng lalu jatuh ke sisi kanan yang tidak tersangga standar motor.

Titik tumpu standar samping yang hanya berada di salah satu sisi. Maka sisi yang tanpa standar akan dengan mudah meluncur karena tidak ada tumpuan yang menghambat.

Akibat Parkir Selalu Memakai Standar Samping

Apabila menggunakan standar samping, artinya seluruh beban motor akan bertumpu pada satu titik samping saja. Dengan penggunaan jangka lama, standar samping itu akan bengkok di pangkal dan engselnya akibat menahan beban.

Berdasarkan pengalaman kami, motor yang cuma memakai standar samping pun bikin shockbreaker depan mati sebelah. Ini terjadi di shock depan sisi kiri karena tumpuan yang tidak seimbang.

Itulah mengapa, motor gede atau motor sport perlu memakai standar paddock saat parkir dalam waktu lama.

Meskipun Repot, Standar Tengah Banyak Keunggulannya

Standar tengah cukup kokoh dan stabil menyangga motor (Foto: Webike)

Bicara soal penyangga yang ideal, alangkah baiknya saat parkir kita menggunakan standar tengah. Dengan demikian motor akan berada dalam posisi tegak.

Beban motor pun akan merata pada standar tengah dan roda depan. Kemudian, titik tumpuan berada tepat di tengah badan motor.
Kedua sisi penyangga jelas memiliki titik tumpuan yang seimbang, sehingga kemungkinan motor jatuh ke samping akan sangat kecil sekali.

Begitu juga ketika motor di parkir kan di kondisi tanah yang tidak rata atau menanjak. Motor akan seimbang, karena perbedaan tinggi, mungkin motor sesekali akan njot-njotan karena beban akan mencari titik tengah yang seimbang.

Karena tersangga dengan baik maka resiko motor meluncur ke bawah juga sangat minim. Karena kedua sisi tumpuan standar, mampu menahan gaya gravitasi motor untuk meluncur.

Repotnya Memasang Standar Tengah Motor

Banyak orang yang hanya memakai standar samping karena lebih praktis (Foto: Seriau)

Tidak seperti standar samping, menggunakan standar tengah motor membutuhkan lebih banyak tenaga. Caranya bagian belakang motor sambil diangkat agar titik tumpu standar bisa terpasang sempurna.

Baca juga: Cara “Menjinakkan” Sepeda Motor Trail yang Benar Bagi Pemula

Bagi orang yang postur badannya kecil atau kalangan perempuan lebih memilih menggunakan standar samping. Krena tidak memerlukan banyak tenaga. Demikian juga untuk motor sport yang tidak punya standar tengah, maka perlu memasang paddock.

Akan sangat merepotkan untuk memasang paddock ini karena tidak bisa sendirian. Butuh satu orang untuk memasangnya dan seorang lainnya menahan motor.

Penulis: Yongki

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts