Kemenperin Tekan Impor Fokus Ekspor di Sektor Otomotif
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus dorong perusahaan khususnya yang bergerak di sektor otomotif untuk berinvestasi. Tidak hanya memproduksi kendaraan untuk pasar domestik saja, tapi juga diperuntukkan bagi pasar luar negeri atau ekspor.
“Seperti ditegaskan Presiden Joko Widodo, sekarang fokus kerja pemerintah adalah untuk mengurangi impor dan meningkatkan ekspor. Serta menambah investasi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat pelepasan perdana ekspor Isuzu Traga di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Menperin juga menyampaikan, Indonesia memiliki target ekspor mobil produksi Tanah Air mencapai satu juta unit pada 2025. Serta terus meningkat hingga 1,75 unit pada 2035. Sementara ini, ekspor kendaraan Completely Built Up (CBU) di 2018 mencapai 250 ribu unit. Dengan pangsa pasar sekitar 80 negara di dunia.
“Tahun ini, ekspor kendaraan CBU ditargetkan mencapai 400 ribu unit,” ungkap Menperin.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Menperin Agus pada November 2019 lalu Kemenperin telah melakukan berbagai usaha. Salah satunya bertemu dengan sejumlah perusahaan otomotif ternama Jepang. Dari hasil kunjungan tersebut, Menperin mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp28,3 triliun. Termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino.
“Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia,” jelas Menteri yang akrab disapa AGK tersebut.
Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia. “Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” paparnya.
Sektor Otomotif Diharapkan Mampu Berkontribusi
Sementara itu, saat memberikan kata sambutan di seremonial pelepasan perdana ekspor Isuzu Traga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah menargetkan bisa mengatasi current account deficit dalam jangka waktu 4-5 tahun ke depan. Sektor otomotif diharapkan mampu berkontribusi besar pada target tersebut.
“Sehingga Indonesia bisa menjadi production hub bagi otomotif untuk diekspor ke semua negara,” papar Jokowi.
Jokowi mengatakan, pada tahap awal ekspor Isuzu hingga akhir tahun 2020, ditargetkan menyentuh angka 6.000 unit. Dengan potensi nilai ekspor sebesar 66 juta dollar AS per tahun hingga akhir 2020. Presiden berharap angka tersebut, menjadi salah satu titik tolak peningkatan daya saing industri otomotif Tanah Air.
“Saat ini ekspor hanya ke Filipina saja, dan saya harap jumlah tersebut akan terus bertambah paling tidak hingga tiga tahun mendatang dengan sasaran 20 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, hingga Afrika,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula, Presiden mengapresiasi langkah ekspor PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) karena sudah sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.
Penulis: Santo
Editor: Lesmana