Berita Mobil Sumber informasi

Kemunculan Toyota C-HR adalah Pemanasan Perubahan Strategi di 2020

Jakarta – Toyota terus melakukan strategi perbaikan di segala aspek, agar konsumen selalu dapat menerima hasil produknya. Menurut Warih Andang Tjahjono, Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terpenting dilakukan adalah memberikan manfaat besar bagi bangsa ini bagaimana kunsumen makin senang, makin respek dan makin terpuaskan oleh produk Toyota.

“Konsumen itu adalah yang pertama, respon yang cepat terhadap kebutuhan konsumen membuat bisnis Toyota akan semakin besar,” ujarnya saat acara buka bersama beberapa waktu lalu (2/6).

Warih juga menambahkan kalau bisnis Toyota semakin besar, produk yang dikeluarkan diserap pasar dengan baik. Hal ini didukung oleh SDM yang tidak sedikit otomatis memberikan distribusi besar pula untuk bangs.

Kedepan Toyota memastikan akan melakukan perubahan besar pada 2020 terkait dengan produk dan teknologi. Bahkan hal ini Toyota sudah mengatur time line.

Saat ini Toyota masih melakukan pemanasan nantinya akan bergerak ke fuel efficient vehicle. Bisa jadi toyota membuat lebih dari 2 produk terkait hal ini dan ini akan menjadi standart.

“Apapun yang Toyota produksi nanti pasti harus disesuaikan dengan konsumen Indonesia baik dari segi fitur hingga desain. Hal ini akan terjadi perubahan yang signifikan di tahun itu,” ujar warih.

Dalam waktu yang sama Executive General Manager Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, mengungkapkan kabar baru. Pihaknya sedang berupaya merilis Toyota C-HR tahun ini.

“C-HR harusnya tahun depan tapi saya lagi paksa tahun ini. Kita tunggu saja kita akan infokan waktunya, yang jelas tahun ini,” ujarnya.

Menurut Soerjopranoto dari sisi spesifikasi Toyota C-HR yang akan dipasarkan di Indonesia tak jauh beda dengan yang dijual di Malaysia. Tiap pasar ada spesifikasi tersendiri yang disesuaikan.

Masalah penggunaan mesin dan waktu peluncuran pihak Toyota masih menutup rapat kran informasi ini. Namun yang jelas saat ini menurutnya TAM masih melakukan studi. Ada dua kemungkinan pilihan yaitu menggunakan teknologi turbocharged dan hybrid.

Bila melihat rencana TAM, sudah pasti kemunculan C-HR tahun ini akan menjadi “pemanasan” menuju perubahan road map Toyota di 2020.

Road Map Toyota

Setiap merek itu sudah pasti mempunyai rencana atau yang biasanya disebut dengan road map. Menurut Warih rencana ini berjangka setiap 5 tahun. Hampir setiap negara melihat kedepan market atau intustri apa yang terpenting.

Kalau kedepan market yang terbesar itu adalah pertumbuhan mobil yang fuel efficient vehicle. Maka bukan hanya berpikir kalau marketnya ada tapi kita juga berpikir bisa gak untuk “joint”.

Hal ini juga terkait dengan kebikjakan pemerintah dalam hal kegiatan kompetisi dengan negara lain. Meskipun marketnya besar, tapi kita hanya sebatas sebagai market saja itu sangat percuma.

“Kalau Kementrian Perindustrian dan Gaikindo memberikan kesempatan, ya kita propos lah, apa yang bisa kita berikan kepada negeri ini. Karena kedepan kita (Toyota) tidak mau menjadi market saja. Kita mau menjadi negara industri yang ikut serta dalam mengisi market itu,” ujar Warih.

Produk yang Disiapkan Toyota

Saat ini Toyota sedang mengimplementasikan B20 (bio diesel), sementara yang sedang studi lagi adalah CNG, Etanol. Yang masih hangat adalah sedang melakukan diskusi tentang hybrid dan EVI (Electrical Vihicle) antara Presiden RI Joko Widodo dengan orang nomer satu di Toyota yaitu Toyoda.

Menurut Toyoda, EVI itu bagus ada namun saat ini masih ada dua gap. Yang pertama masalah infrastruktur karena dia butuh charging time lebih lama.

“Utilisasinya itu harus ada setiap 100 km kasarnya kalau dengan teknologi yang sekarang seharusnya butuh 2 atau 3 kali lipat dari sekarang. Kondisi sekarang adalah seperti itu,” ujar Warih.

Menurutnya saat ini yang lebih kongkrit adalah hybrid, tanpa infrastruktur itupun masih bisa cuma yang menjadi kendala adalah regulasi kita. Mestinya pemerintah mendorong hal ini agar konsumen bisa mendapatkan mobil hybrid.

Dalam kebijakan itu kita akan memberikan masukan-masukan tak hanya mengangkat industri otomotif. Tapi juga memberikan dampak lingkungan yang lebih bagus. (Dol)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts