Sumber informasi

Kenali Jenis Transmisi CVT dan Cara Merawatnya

Transmisi otomatis CVT pada mobil adalah transmisi yang memanfaatkan sabuk baja dengan dua buah puli guna mengatur rasio. Namun sebelum membahasnya lebih lanjut, ketahui dulu beberapa fakta menarik berikut terkait transmisi CVT.

Berkembangnya zaman juga mempengaruhi perkembangan industri otomotif. Mobil yang awalnya hanya memakai transmisi manual, kini tersedia versi otomatis.

Transmisi CVT sendiri merupakan salah satu jenis dari transmisi otomatis dan kini jadi yang paling banyak diadopsi mobil-mobil yang beredar di pasaran.

Apa Itu Transmisi CVT?

Apa itu transmisi CVT pada mobil?

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas jika CVT adalah transmisi yang mengandalkan sabuk baja dengan dua buah puli.

cvt adalah

Masing-masing puli yang digunakan memiliki ukuran yang berbeda. Namun yang pasti, salah satu puli memiliki diameter yang lebih besar atau lebih kecil.

Sebagai perbandingan, transmisi otomatis model konvensional mengandalkan planetary gear untuk mengatur rasio. Secara tidak langsung, transmisi jenis ini lebih rumit dibandingkan dengan CVT.

Lalu, apa sih kepanjangan dari CVT?

Kepanjangan dari transmisi CVT sendiri adalah continuous variable transmission. Di atas kertas, transmisi jenis ini dinilai lebih canggih dibanding jenis transmisi otomatis lain.

Namun, transmisi CVT sendiri sebenarnya sudah digunakan sejak era 1870-an.

Wah, ternyata udah lama juga ya ada di dunia.

Walaupun secara teknologi sudah ada cukup lama, namun sayangnya transmisi jenis ini termasuk yang mudah rusak jika tak dirawat dengan benar.

cvt adalah

Transmisi CVT Honda BR-V

Cara Merawat Transmisi CVT

Oleh karenanya, seperti komponen mobil pada umumnya, transmisi otomatis jenis CVT pun harus dijaga dengan baik agar tidak cepat rusak. Lantas, bagaimana cara merawatnya agar tak mudah ‘ambrol’?

  • Jangan Sering Mengangkut Beban Berat

Salah satu cara merawat transmisi otomatis CVT adalah dengan tidak sering membawa beban berat. Maklum, pada saat membawa beban berat transmisi akan bekerja ekstra keras. 

Usahakan mobil membawa beban yang dianjurkan oleh pabrikan. Misalnya mobil dengan kapasitas angkut 7 orang untuk tetap digunakan sesuai peruntukan pemakaiannya.

Penambahan aksesoris atau variasi yang bisa menambah beban mobil juga berpengaruh terhadap keawetan transmisi CVT. Beberapa di antaranya seperti penambahan bumper, roof rail, roof box, pelek, dan lain sebagainya.

  • Rutin Mengganti Oli Transmisi

Cara merawat transmisi CVT lainnya adalah dengan rutin mengganti oli transmisi. Beberapa pabrikan memiliki rekomendasi berbeda untuk interval penggantian oli transmisi.

Oli Motor Matic untuk Jarak Jauh

(Foto: Energy Technologies)

Namun agar lebih mudah, biasanya dianjurkan mengganti oli transmisi setiap 30 ribu sampai 40 ribu km sekali. Biasanya angka tersebut untuk mobil yang rutin dipakai harian di kota-kota padat lalu lintas.

Namun untuk mobil yang jarang dipakai setidaknya oli transmisi CVT diganti setiap 50 ribu km. Jangan lupa untuk memakai pelumas yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh transmisi masing-masing pabrikan.

  • Hindari Tanjakan Terjal

Salah satu musuh transmisi CVT adalah kontur jalan menanjak yang cukup terjal. Maka dari itu, usahakan untuk menghindari jalan dengan kontur jalan menanjak yang terjal.

Jika terpaksa melewati jalan seperti itu, maka disarankan untuk melakukan perpindahan ke gigi yang lebih rendah. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga momentum dan mengurangi kerja transmisi agar tidak terlalu berat.

Pastikan juga saat melewati tanjakan mobil tidak membawa beban yang berat. Jika saat melewati tanjakan tidak mengurangi gigi, ditakutkan lama kelamaan puli bisa cepat rusak.

  • Tidak Berkendara Secara Agresif

Lalu cara membuat transmisi CVT agar awet adalah dengan berkendara halus. Usahakan tidak berkendara dengan gaya agresif dan kasar.

Sejatinya mobil dengan transmisi memang tidak disarankan untuk dihentak-hentak. Pengemudi diharap bisa menginjak pedal gas secara bertahap dan agar tenaga bisa tersalurkan dengan baik.

cvt adalah

Berkendara saat sedang berpuasa harus lebih waspada (Foto: SIS)

Jika sering dikendarai dengan agresif atau terburu-buru, maka hal tersebut berpotensi membuat transmisi menjadi cepat rusak. Komponen rantai di dalam transmisi bisa kendor.

Sangat tidak disarankan untuk melakukan kick down atau berakselerasi spontan. Jika ingin melakukan kick down, maka sebaiknya pedal gas diinjak agak dalam secara perlahan.

  • Manfaatkan Posisi Gigi di Tuas Transmisi

Hal terakhir yang membuat transmisi menjadi awet adalah memanfaatkan gigi yang ada di persneling. Misalnya untuk melewati tanjakan Carmudian bisa menggunakan posisi 2 atau L untuk tanjakan yang terjal.

Gigi 2 juga bisa digunakan untuk menyalip kendaraan di depan. Namun ingat, setelah menyalip usahakan untuk memindahkan kembali posisi transmisi di D. 

Jika dilengkapi dengan tiptronic, maka bisa memaksimalkan tanda upshift (+) atau downshift (-) untuk menaikkan dan menurunkan gigi. Jika tersedia paddle shift, maka perpindahan gigi bisa lebih cepat dan nyaman tanpa harus menyentuh tuas transmisi.

Body Valve, Bagian Transmisi CVT yang Gampang Rusak

Umumnya kerusakan yang sering dialami bagi para pemilik mobil dengan transmisi CVT adalah body valve. Jika sudah rusak, body valve biasanya akan membuat perpindahan gigi terasa lambat atau delay.

Jika transmisi sudah ada gejala delay, siap-siap melakukan perbaikan. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik pun rasanya juga akan besar.

cvt adalah

Pada beberapa kasus, body valve yang rusak tidak bisa diperbaiki. Mau tidak mau salah satu solusi cepatnya yakni mengganti komponen copotan dari mobil lain.

Kelebihan Transmisi CVT

Kendati dianggap mudah rusak, tetapi transmisi CVT juga punya beberapa kelebihan. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini.

  • Perpindahan Gigi Halus

Untuk kelebihan yang pertama dari transmisi CVT adalah perpindahan gigi yang paling halus dari seluruh transmisi otomatis lainnya. 

Hal inilah yang membuat CVT digemari oleh banyak orang. Dari segi merek, transmisi jenis ini juga dinilai punya ongkos produksi yang minim.

  • Bobot Ringan

Kelebihan kedua dari transmisi CVT adalah bobot yang jauh lebih ringan. Secara struktur, transmisi CVT tak memiliki banyak komponen.

Ilustrasi cara kerja transmisi D-CVT

Hal ini membuat bobotnya cukup ringan dibanding transmisi otomatis lainnya. Jika ditelaah lebih jauh, tentu hal ini bisa membuat bobot kendaraan menjadi lebih ringan. Performa kendaraan juga bisa lebih baik berkat bobot yang ringan. 

  • Irit Bahan Bakar

Sementara itu, kelebihan ketiga transmisi ini adalah irit bahan bakar. Kedua hal di atas ternyata punya peranan besar dalam membuat konsumsi BBM menjadi irit.

Bahkan hampir setiap pabrikan otomotif mengatakan jika penggunaan transmisi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Putaran mesin yang dihasilkan juga akan lebih stabil, sehingga mobil dengan transmisi jenis ini lebih cocok digunakan di perkotaan.

Setelah membahas mengenai transmisi, secara garis besar fungsi transmisi CVT tersebut adalah untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi bahan bakar. Walaupun di sisi lain ada beberapa hal yang menjadi kompensasinya, yakni performa.

Jika ingin mobil yang irit bahan bakar, bisa pilih transmisi CVT. Namun jika ingin mobil dengan tenaga spontan, bisa pilih transmisi torque converter.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts